9. Ngambek

530 77 1
                                    

elenorene

Liked by yaseul and 227 others

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Liked by yaseul and 227 others

elenorene 🪞

View All 57 Coments

solariana Idih ngambek
elenorene Siapa yang ngambek?
solariana Kamu lah

mas.bogum Cantiknya pacarku
elenorene Iya dongs!!

tania_joy Kenapa rene?
elenorene Nggak tau joyy

roseanisa Pasti kak itu lagi
elenorene Siapaa??
roseanisa Kak es lah

byulie_moon Ireeeene...
elenorene Kak moonbyul...
byulie_moon Main yok
elenorene Irene nya lagi tidur siang
byulie_moon Wkwk

nam.rm Lama nggak ikut kumpul rene?
elenorene Sibuk sibuk:(

suho.brtlms Tambah cantik aja
elenorene Wkwk

lalalisa Jasa tag @yaseul
yaseul Ngagetin lis:'
lalalisa Aku nggak ngapa-ngapain:)

kaitem Jarang ke tongkrongan lagi
elenorene Sibuk nih

yaseul Rene?

. . .

Jiwa dan pikiran Seulgi tengah tenggelam dalam petualangan si botak Bodhi dan si tampan Kell, bola matanya terus bergerak dari kiri ke kanan dan kembali lagi ke kiri, begitu seterusnya. Tangannya masih dengan telaten membalik lembar demi lembar halaman yang telah habis terbaca, imajinasinya melayang memvisualisasikan kata-kata dalam novel yang tengah ia nikmati; Supernova : Akar.

Seulgi tau sepertinya Irene sedang ngambek padanya, maka dari itu ia lebih memilih menyibukkan diri dengan menghabiskan novel yang sudah ia pinjam jauh-jauh ke perpustakaan kota. Irene tidak membalas pesannya sejak kemarin, dan Seulgi tidak tahu harus bagaimana. Toh Seulgi bukan siapa-siapanya Irene, jadi ia tidak boleh bertingkah seperti seorang pacar.

Seulgi terkejut saat tiba-tiba pintu kamarnya terbuka, dua sosok manusia masuk kedalam kamar. Mereka bertiga saling pandang, tanpa ba bi bu Moonbyul mengambil bantal sofa dan melemparkannya kearah Seulgi. Seulgi melepas headset dari telinganya, memandang heran ke dua manusia ini.

"Apa nih, dateng-dateng ngamuk?!"

"Jauh-jauh kesini ternyata cuma lagi baca novel?!" Moonbyul berkacak pinggang.

"Kalian kenapa sih?" Seulgi menutup novelnya, tak lupa menyelipkan pembatas terlebih dahulu.

Lisa langsung menghamburkan diri ke kasur Seulgi, Moonbyul juga langsung mendudukkan pantatnya di tepi kasur.

"Adik kesayanganmu tuh." Lisa rebahan sambil memainkan ponselnya.

"Hah?"

"Irene tuh ngambek, kamu nggak tau?" Moonbyul mengamati sampul novel yang tergeletak disebelah bantal Seulgi.

"Tau..."

"Terus kenapa malah ngilang sianjir?!" Moonbyul melempar Seulgi dengan pembatas buku yang tergeletak diatas meja.

"Dih orang aku disini, nggak ngilang." Seulgi melangkah turun dari kasurnya.

"Kak Sunmi gimana, Seul?" Lisa ikut bersuara.

"Gimana apanya?" Seulgi melangkah keluar kamar menuju dapur hendak mengambil minum untuk kedua tamunya.

Lisa dan Moonbyul saling berpandangan, berakhir dengan Lisa yang mengendikkan kedua bahunya. Tak lama Seulgi kembali dengan sebuah nampan berisi tiga gelas kosong dan sebotol besar cola, lalu meletakkannya diatas meja belajar.

"Nih minum, udah pada makan belom?" Seulgi mendudukkan dirinya di kursi meja belajar, menghadap ke arah dua sahabatnya.

"Seul?"

"Ha?" Seulgi sibuk mengisi gelas-gelas kosong tadi dengan cairan bersoda itu.

"Irene lagi ngambek karena baru tau kamu deket sama kak Sunmi, kak Sunmi nunggu kejelasan hubungan kalian, dan kamu malah sibuk baca novel?!" Moonbyul menerima gelas berisi cola yang disodorkan Seulgi.

Seulgi diam, lebih memilih menyesap cola-nya, matanya menelusuri ekspresi kedua manusia didepannya. Ia meletakkan gelasnya, bingung harus merespon apa.

"Gini Byul.. Irene berhak ngambek, tapi aku bukan siapa-siapanya, berarti aku nggak harus bujukin dia kan? Toh aku juga nggak ngerasa ngelakuin kesalahan apa-apa."

Moonbyul menghela nafas, dia tidak habis pikir dengan Seulgi. Dulu ia menginginkan Irene, sekarang Irene ada didepan matanya tapi seperti disia-siakan.

"Masalah kak Sunmi.. aku masih belum yakin buat sejauh itu.."

Mereka terdiam, menunggu lanjutan kalimat Seulgi berikutnya.

".. I mean we're both girls..."

Moonbyul dan Lisa saling berpandangan.

"Seul?"

Seulgi tidak bersuara, hanya fokusnya berpindah kearah Moonbyul yang terlihat serius.

"Aku smackdown mau nggak?"

"Bhak-" Lisa sudah tidak bisa menahan tawanya.

"Gini deh Seul, kamu suka nggak sih sama kak Sunmi?" Lisa menempatkan diri disebelah Moonbyul persis.

"Gimana ya.. kak Sunmi baik kok, asik, sejauh ini masih nyaman-nyaman aja ngobrol sama dia. Apa yang kaya gitu bisa dibilang suka?"

"Gimana kalo kamu coba aja dulu, buat cari tau apa sih yang sebenernya kamu mau?" Lisa menaik-naikkan kedua alisnya.

"Apalagi kak Sunmi keliatan serius banget mau pacaran sama kamu..."

Seulgi kembali menyesap cola dalam gelasnya, mencerna perkataan dari Lisa. Disaat seperti ini sebenarnya Seulgi membutuhkan Krystal untuk diajak berdiskusi, tapi sayangnya Krystal sangat sibuk karena ia juga bersekolah di luar kota.

"Yang penting sekarang adik kecilmu dibujukin dulu Seul, nanti dia ilang lagi, kamu galau lagi kaya dulu..."

Wajah Seulgi memanas mendengar ledekan dari Moonbyul, ingatan hari itu terlintas di kepalanya.

"Idih malu-malu bayi!"Moonbyul tambah mengoloknya karena merasa tepat sasaran.

Ehee..

Votmen-nya jangan lupa 👌

Sahabat Masa' Gitu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang