16. Malam Minggu

427 76 4
                                    

Kak Sunmi 💗

Sayang kangen

Kkk tadi kan ketemu disekolah
kak

Udah kangen lagi:(

Mau main?

Kamu nggak sibuk?

Enggak kak, mumpung masih
sore

Aku otw rumah kamu

"Mah, aku main ya sama kak Sunmi?" Seulgi duduk disebelah mamanya yang sedang menonton tv.

"Mau kemana?"

"Main aja, kan malam minggu." Seulgi membuka tabung pringles dimeja dan mulai memakan isinya.

Mama Seulgi menoleh, menatap anaknya yang ikut menonton tv. Tangannya perlahan mengusap surai gelap anak bungsunya, perasaannya mengatakan ada sesuatu diantara Seulgi dan kakak kelasnya itu, tapi sepertinya Seulgi belum siap memberitahunya.

"Mama mau nitip sesuatu nggak?" mendengar suara mobil yang berhenti didepan rumah membuat Seulgi buru-buru menutup tabung snack kesukaannya itu.

"Enggak. Jangan pulang kemaleman ya?" pesan mama Seulgi.

"Oke, ma." Seulgi mencium tangan mamanya dan pamit.

Suara debuman pintu mobil yang tertutup menciptakan senyuman dibibir Seulgi dan Sunmi, segera setelah Seulgi memakai seatbeltnya mobil yang mereka tumpangi melaju.

"Kemana kak?" Seulgi menoleh, memandang kekasihnya.

"Kamu ada ide?" Sunmi memandang Seulgi sekilas, kembali fokus menyetir.

"Nggak tau hehe."

"Nonton mau?"

"Boleh."

Seulgi memandang keluar jendela, jalanan mulai ramai karena ini sudah jam pulang kerja, ditambah ini adalah malam minggu. Tidak lama mereka mulai memasuki parkiran mall yang biasa Seulgi kunjungi, setelah mendapatkan tempat untuk parkir mereka berdua bergegas keluar.

Sunmi melingkarkan tangannya di lengan Seulgi, mereka saling tatap, senyum terukir diwajah keduanya. Seperti yang sudah-sudah, tiap malam minggu pasti ramai pasangan yang berkencan dimana-mana, Seulgi dan Sunmi termasuk salah satunya. Setelah mereka membeli tiket bioskop, mereka memutuskan untuk pergi membeli minum karena film mereka baru akan diputar pukul 6 nanti.

"Kak mau waffle nggak?"

"Boleh."

Seulgi bangkit dari duduknya menuju stand waffle di area foodcourt itu, tidak perlu menunggu lama Seulgi sudah kembali dengan satu porsi waffle cokelat dengan toping whiped cream dan strawberry diatasnya.

"Kamu suka makanan manis ya?" Sunmi menyuapkan sepotong waffle kedalam mulutnya.

Seulgi mengangguk dan tersenyum, tangannya terangkat mengusap sudut bibir Sunmi yang terkena whipped cream.

"Kak Sunmi cantik hari ini."

Sunmi tersipu mendengar pujian yang tiba-tiba terlontar dari mulut adik kelasnya itu, karena Seulgi memang sangat jarang berkata-kata manis seperti ini.

"Jadi biasanya enggak?"

Seulgi gelagapan, ia berpikir apa ia sudah salah bicara sebelumnya?

"Eh- nggak gitu! Anu- Kak Sunmi selalu cantik kok, cuma malem ini beda aja!"

Sunmi terkekeh melihat Seulgi yang langsung panik, ia tau Seulgi adalah anak yang baik dan polos, kepolosan Seulgi lah yang membuatnya terlihat menggemaskan. Ia ingat pada saat masa orientasi siswa, disaat murid-murid yang lain memasang wajah masam sambil menggerutu karena anak osis yang tidak bisa berhenti marah-marah, hanya Seulgi yang terlihat santai seperti saat itu sedang tidak terjadi apa-apa. Wajah polosnya seakan mengatakan dia tidak mengetahui apa-apa, sangat berbeda dengan ketiga sahabatnya.

"Makasih." Sunmi tersenyum manis, dan Seulgi ikut tersenyum hingga matanya menghilang.

Sejak awal mereka berangkat tadi Sunmi merasa bahwa Seulgi terus-terusan memandangnya, ada perasaan senang sekaligus heran karena tidak biasa-biasanya Seulgi seperti itu.

"Mau kemana lagi kak?"

Mereka sudah selesai nonton dan makan malam, sepertinya mereka sudah bosan untuk berkeliling mall ini.

"Terserah."

"Aku udah bosen keliling disini, mau main ke kosnya Moonbyul nggak?"

"Ini udah mau jam sembilan, Seul. Kamu emang boleh sampe jam berapa?"

"Mama bilang jangan pulang kemaleman sih."

Dengan tangan saling bertautan mereka berjalan ke besment, menuju parkiran.

"Yaudah kalo gitu kita pulang aja?" Sunmi memandang Seulgi yang hanya mengangguk.

Mobil mereka melaju pelan karena jalanan cukup macet, Sunmi benar-benar keheranan melihat Seulgi yang terus-terusan memandangnya.

"Seul kamu kenapa sih?"

"Hm? Kenapa apanya kak?"

"Dari tadi ngeliatin aku terus."

"Kan aku udah bilang, kakak cantik banget hari ini."

Sunmi salah tingkah mendengar penuturan gadis disebelahnya, pipinya memanas, jantungnya berdebar kencang.

"Gombal ah!"

"Serius kak!" Seulgi tersenyum.

Mereka terdiam beberapa saat, kini mereka sudah keluar dari kemacetan tadi.

"Seul?"

"Hm?"

"Kamu beneran belum pernah pacaran sebelumnya?"

Seulgi menoleh, menatap kekasihnya, kembali memuji kecantikan gadis itu dalam hati.

"Belum kak, tanya aja sama Moonbyul."

Mereka sampai didepan rumah Seulgi jam sembilan lewat lima belas. Seulgi melepas seatbeltnya, sedangkan Sunmi mengamati Seulgi. Seulgi menghadap kearah Sunmi karena merasa diperhatikan, namun ia terkejut saat merasakan sesuatu yang lembut menabrak bibirnya; Sunmi mencium bibir Seulgi, hanya sebuah kecupan lebih tepatnya.

Seulgi berdehem, tiba-tiba saja aura didalam mobil menjadi canggung.

"Sorry." Sunmi membuang muka.

"Kak?" tangan kanan Seulgi meraih tangan kiri Sunmi untuk ia genggam.

Sunmi yang merasa tangannya digenggam otomatis menoleh, dipandangnya Seulgi yang tanpa aba-aba mendekat kearahnya. Matanya membelalak saat merasakan bibir Seulgi menyentuh miliknya, namun ia langsung kembali menguasai diri.

Awalnya bibir mereka hanya menempel, lalu Seulgi mulai melumat bibir Sunmi, tidak ingin terlihat pasif Sunmi langsung membalas lumatan Seulgi.

Baru kali ini Sunmi merasakan serangan kupu-kupu didalam perutnya, dan ternyata rasanya sungguh menyenangkan.

Suara kecapan yang dihasilkan dari ciuman keduanya memenuhi mobil itu, beruntung Sunmi tidak menyalakan lampu dalam mobil sehingga tidak ada yang bisa melihat mereka dari luar.

Seulgi segera mengakhiri lumatan manis mereka, tidak ingin dicurigai karena mobil Sunmi berhenti terlalu lama. Mata mereka bertemu, senyum tersungging di bibir Seulgi membuat Sunmi ikut tersenyum.

"Aku pulang ya, sayang. Kak Sunmi hati-hati nyetirnya." Sembari menyelipkan rambut Sunmi kebelakang telinga, Seulgi tersenyum diringi mata bulan sabitnya, kemudian keluar dari dalam mobil.

Lupa seulgi ada pacar 😂

Sahabat Masa' Gitu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang