Prelude : B.L.U.E.B.O.N.N.E.T.S

164 34 20
                                        

[Edited]

PRELUDE
B.L.U.E.B.O.N.N.E.T.S


Yogyakarta, 1 Februari 2023, pukul 18.22 PM.

Langit bergemuruh. Petir menyambar-nyambar di cakrawala. Cuaca hari ini buruk menurut perkiraan BMKG. Dan ternyata benar, padahal jam baru menunjukkan pukul setengah tujuh sore, tapi langit sudah sangat gelap.

Di tengah gempuran angin yang deras dan hujan yang turun begitu lebatnya, seorang laki-laki menepikan motornya di depan sebuah rumah. Figur tingginya yang terbalut oleh jas hujan berwarna kuning tampak turun dari motor sembari mengobrak-abrik tempat berisikan beberapa buah paket lagi yang harus selesai dikirim hari ini.

Setelah berhasil menemukannya, ia pun segera berlari pelan untuk menghampiri rumah kecil layaknya bedakan dengan pintu berwarna coklat tersebut.

Tok, tok, tok.

"Permisi, paket!"

Tok, tok, tok.

"Paket!"

"Sebentar!" Suara seorang gadis tampak menyahut dari dalam. Di dalam sana, ia sedang melipat bajunya. Dengan bertumpu pada dinding, ia pun bangkit berdiri lalu mulai berjalan untuk membuka pintu rumahnya.

Setelah terjadi jeda selama beberapa saat, pintu terbuka dengan perlahan. Senja, gadis cantik itu tampak terlihat sedang memasang cardigannya.

Laki-laki itu pun menaikkan kaca helm fullfacenya seraya membaca nama penerima yang tertera di paket yang dipegangnya.

Sejenak, ia menjeda tatkala matanya sekali lagi membaca nama penerima yang ada di sana. Senja Retisalya. Untuk kali ketiga, laki-laki itu ingin menyangkal bahwa itu bukan 'dia', nama dan sosok orang yang ia kenal, namun...

"Atas nama Senja Retisalya?" Laki-laki itu mendongak.

Senja mendadak berhenti membenarkan cardigannya yang bagian lengannya masih berantakan, jantungnya mendadak bertalu. Tunggu, ia kenal suara ini...

Tanpa mau membuang waktu, ia pun segera mendongak, dan pada saat itulah kedua obsidiannya langsung menemukan fitur wajah itu.

Seketika itu juga matanya langsung memerah tanpa bisa dicegah. Air mata lolos tanpa bisa dicegah.

Begitu pula dengan laki-laki pengantar paket itu. Ternyata benar itu Senja yang ia kenal. Nama, juga orang yang sama. Yang sekali lagi... ia kenal.

Senja terisak di depan sana. Wajah itu masih sama, tubuh itu masih sama, dan suara itu masih sama. Isakannya terdengar kian keras seiring berjalannya waktu. Menyatu dengan suara hujan di luar sana.

"Dia... Awan. Dan dia kembali."















BLUEBONNETS.
COPYRIGHT©2022, BY SINTASHINEE.

























BERSAMBUNG...

Ditulis: Jumat, 25 Maret 2022, pukul 16.58 PM.
Direvisi: today, Senin, 12 Desember 2022, pukul 21.14 PM.
Dipublikasikan: today, Minggu, 3 Juli 2022, pukul 13.33 PM.

Welkaaammm pembaca baru atau pembaca lama yang membaca ulang!

Aku revisi prolognya wkwkw, kurang sreg aja. Bagi pembaca yang baru dateng, gimana udah lihat gambaran ceritanya bakal kayak gimana? Dan bagi pembaca lama, udah bisa nebak gimana akhir mereka berdua? Hehehe, I hope u like it guys.

Rencananya, ini masih mau ditulis sampe 1M wordss kok hahahah. Ini tuh bakal panjang kea sinet ahaq. Entar ini dibagi gitu per season 100k words. Tapi untuk season ini kayaknya bakal jebol sampe 150k words I mean. Sooo~ selamat menjelajah di dunianya Awan & Senja--again!

BluebonnetsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang