Bab 32 : What is the Reason?

24 2 0
                                    

[Edited]

BAB 32
[What is the Reason?]

AWAN

Pukul dua belas malam lewat satu. Aku baru saja menginjakkan kaki bersama dengan Feli yang sejak tadi masih bertahan untuk menunggu pekerjaanku selesai. Berselimut kain hangat, tubuhnya yang kecil kuturunkan tepat di depan pintu rumahku.

Senja? Kami memutuskan untuk berpisah di akuarium. Ketika kutanya, bantuan apa yang dia inginkan dariku, tapi dia buru-buru menyergah dan berkata bahwa masih ada hari esok.

Aku tak mempermasalahkannya, sih. Dan Langit? HAHA, si monyet itu pulang duluan tanpa berkata-kata. Dan juga, apa-apaan tadi perlakuannya kepada Senja yang seperti itu?

Maksudku, hei. Hari ini Langit sangat aneh, usai kuperkenalkan Senja kepada yang lain, juga padanya. Sorotnya menjadi tidak enak dipandang. Apa masalahnya sih?

“Yah, nggak jadi ke tempat LJ,” tandasku kepada Feli yang berdiri di belakangku, saat aku baru saja selesai mengunci pintu.

“Kan bisa besok, Mas.”

“Kenapa tadi nggak mau ikut LJ dan malah nempel ke gue?”

Anak kecil itu menggeleng. Bajunya sudah mengering sepenuhnya.

“Ya udah, ayo ganti baju. Nanti lo sakit.” Feli mengangguk. Setelahnya, kusuruh ia untuk mandi terlebih dulu lalu mengganti bajunya yang ada di duffle bag.

Hal terberuntung dari seorang Feli adalah, ketika ia sengaja meninggalkan duffle bagnya di penitipan luar. Itu sebabnya duffle bagnya tidak terikut tenggelam. Hebat sekali. Kenapa aku baru menyadarinya, ya? Konyol sekali.

***

Dua puluh menit kemudian, aku baru selesai mandi. Dingin memang. Tapi kalian tahu? Setelah berenang di kekacauan, bukankah itu wajar untuk mandi bersih sekali lagi? Hahaha.

“Tidur dulu,” ujarku kepada anak kecil itu. Ia pun mengangguk.

“Selamat tidur, Mas Awan.”

Aku mengangguk.

Ting!

Aku mengecek ponselku. Wow, notifikasinya banyak sekali. Tapi sialnya, itu dari Langit semua! Nyeeettt!

Langit: aw
Langit: a
Langit: aw
Langit: awan
Langit: nyet
Langit: nyettttt
Langit: woooyyy

apa sih ganggu

Langit sedang mengetik…
Langit sedang mengetik…
Langit sedang mengetik…

Apasih anak ini. Lama sekali mengetiknya. Pasti bakalan panjang.

Langit: nyet takut gue nyet

Anjng. Hahahahahahahaha. Lima menit kutunggu, dan hanya itu?! WTF!

cot

Langit: serius!
Langit: gue kerumah lo coba
Langit: senja
Langit: ada something weird sama dia
Langit: serius
Langit: otw

Dan tidak beberapa lama kemudian… TOK TOK TOK TOK!! TOK TOK TOK TOK!!

“NYEETTT! BUKA PINTUNYA NYET! BURUANNNN!”

“SABAR, TON!” Syaiton maksudnya. Langit syaiton.

Aku buru-buru bangkit dari sofa dan membuka pintu sesegera mungkin, mencegah bolong besar di pintu rumahku nantinya.

BluebonnetsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang