XLIII [Roccia (5)]

6.4K 897 1
                                    

ఇ ◝‿◜ ఇ

Happy Reading

ఇ ◝‿◜ ఇ

"Keenan, lo periksa CCTV di luar aula tadi!" perintah Ace.

Keenan segera memeriksanya. Kini mereka berada di markas, kecuali Rio, Kai, dan Aludra. Mereka sedang berada di UKS untuk menjaga Aludra yang belum sadar.

"Lo mau nyari siapa?" tanya Keenan.

"Gue yakin ada seseorang yang pantau dari luar aula saat Aludra mengamuk," jawab Ace.

Keenan memperhatikan rekaman CCTV tersebut. Ada seseorang yang memperhatikan kerusuhan itu melalui jendela. Tidak bisa terlihat dengan jelas karena orang itu memakai pakaian serba hitam. Ia sedikit terkejut saat orang itu menatap ke arah kamera CCTV.

"Lo bener," ucap Keenan.

Ace mengacak-ngacak rambutnya. "Harusnya gue sadar kalo orang itu ada disana," ucapnya sambil menyalahkan dirinya.

Keenan menepuk bahunya. "Jangan salahin diri lo sendiri. Tindakan kita udah bener untuk menenangkan Aludra saat itu."

Ace menghempaskan dirinya di sofa. Ia menatap lurus ke depan. "Gue rasa dia tahu tentang emosi Aludra," duganya. "Kemungkinan dia suruh anak itu untuk pancing emosi Aludra dan menunjukkan diri Aludra yang sebenarnya."

Keenan bersedekap dada. Ia berdesis, "Sebenarnya orang itu siapa sih? Gak nyaman gue ikutin permainannya," keluhnya.

"Gue juga gak suka cara permainannya, makanya tadi gue tolak permintaan ayah gue," ucap Ace.

Mereka berdua menghela nafas kasar. Entah sampai kapan mereka harus bermain-main dengan orang ini. Yang mereka pikirkan adalah sudah berapa rahasia yang diketahui orang itu mengenai anggota Cassiopeia?



***



Seorang gadis sedang berlari kecil di pasir yang putih. Menyapu jari-jari kakinya yang putih itu. Raut wajah gadis itu sangat senang, seperti orang yang sangat bahagia saat itu.

Ia menoleh ke belakang. Terlihat seorang wanita yang sangat ia cintai sedang ikut berlari untuk mengejarnya. 

Wanita itu menangkap gadis itu. Raut wajah yang awalnya senang, seketika menjadi menyeramkan. Gadis itu mengeluarkan cairan bening dari pelupuk matanya, ia tidak pernah melihat ekspresi wanita itu selama ia tinggal bersamanya.

"MAU KEMANA KAMU? MAMA SUDAH TANGKAP KAMU," ucap wanita itu menyeringai.

Tubuh gadis itu gemetaran sambil menahan tangis, "Lepasin ma. Aludra gak mau sama mama!"

"ENGGA. KAMU SUDAH BERADA DI TANGAN MAMA DAN KAMU TIDAK BOLEH KEMANA-MANA LAGI!"

Gadis itu semakin takut mendengar bentakan dari wanita itu. Ia menutup telinganya, tidak mau mendengar teriakan itu lagi. Semakin samar suara itu muncul dari telinganya.

"Al ...."

"Al."

Aludra membelalakkan matanya. Degup jantungnya berderu cukup kencang sampai ia bisa mendengarnya sendiri. Ia mengubah posisinya menjadi duduk sambil menutupi telinganya. Suara mamanya seakan sedang membisikkan sesuatu kepadanya untuk menyuruhnya pulang.

"Engga, Aludra gak mau ikut mama."

"Mama udah sakitin Aludra, Aludra gak mau balik."

"Aludra cape sama mama."

Cassiopeia ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang