"Renza !!!"Renza berjenggit kaget ketika mendengar teriakan Danu yang memekakkan telinga nya.
"Kenapa sih Nu !Gue lagi mikir juga""Tumben,bisa mikir juga ternyata Lo Ren" ledek Danu sambil duduk di bangku yang ada di depan Renza.
"Perasaan gue hari ini gak enak banget. Ada apa ya Nu?" tanya Renza.
"Cuma perasaan doang,gak usah dipikirin lah."
"Sumpah! Gue dari tadi cemas banget gak tahu gue nyemasin apa!"
"Udah Ren,gak usah khawatir,disini ada gue tenang aja. Pasti gak ada apa-apa kok"
"Semoga aja gitu"
...
Renza tidak bohong dalam perasaanya. Dari tadi pagi, ia terus menerus dilanda perasaan bingung dan bersalah. Anak itu mencoba mengingat apa yang membuatnya menjadi berpikiran semacam itu tapi tetap saja tak kunjung menemukan ujung.
Bahkan dalam pelajaran pun, Renza tidak fokus. Bahkan sekali dua kali ia mendapat teguran dari guru yang mengajar.
Tok tok tok
Semua siswa yang sedang menulis langsung menghentikan pekerjaan mereka dan menatap seorang guru konseling yang berdiri di depan pintu untuk memanggil guru yang tengah mengajar di kelas saat ini.
Bisik-bisik siswa mulai terdengar,
"Mungkin pulang lebih awal"
"Ada yang punya masalah kali sama tuh guru"
"Moga pulang bentar lagi"
"Pulang.... bismillah moga pulang"
Setelah berbicara cukup lama dengan sang guru konseling,Bu Eka berbalik dan berjalan mendekati Renza yang menatapnya bingung.
"Renza,kamu berkemas ya sekarang" ucap Bu Eka dengan lembut.
Renza menatap gurunya bingung. Kenapa ia disuruh pulang ? Apa ia memiliki masalah ? Ada apa dengan hari ini? Kenapa perasaanya makin tidak enak?
"T-tapi ada apa Bu?" tanya Renza masih menatap bingung wajah guru bahasa Indonesia nya.
"Gak ada apa-apa, ayo Ibu anterin"
Meski dilanda kebingungan,Renza tetap mengemasi barangnya.
"Ayo Renza,"
"Tapi saya jalan kaki Bu,saya gak bawa motor" ujar Renza.
"Nanti kamu pulangnya di antar Pak Kepala dan guru konseling" ujar Bu Eka membuat Renza kian bingung. Sebenarnya apa yang terjadi hingga ia ia disuruh pulang lebih awal dan di antar oleh kepala sekolah ?
"Nu,gue keluar dulu ya"
"Hati-hati Ren,gue takutnya Lo mau diculik sama Pak kepsek" Renza mencebik.Bisa-bisanya di saat ia dilanda kebingungan seperti ini Danu malah membuatnya makin kesal.
"Em,kakak saya gimana Bu?"
"Kamu tenang dulu ya, kamu udah di tunggu Pak Kepsek di parkiran"
Memilih diam dan mengangguk patuh,Renza berjalan ke arah parkiran mobil sesuai instruksi wali kelasnya.
"Ayo Renza"
...
"Pak, rumah saya ada acara apa ya? Kok ramai gitu?" Renza bertanya dengan kebingungan apalagi ia makin bingung ketika Pak Kepala sekolah menepuk kedua pundaknya.
"Pak. Hari ini Renza sih emang ulang tahun, tapi Renza udah gede masa di rayain sih?" Renza terus bertanya hingga pak kepala menyuruhnya untuk keluar dari mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat untuk Renza
Novela Juvenil"Lo itu perebut kasih sayang. Setelah Lo lahir gue sama yang lain gak di anggap sama Mama Papa" "Kak,Mama Papa sayang sama Kakak. Mama Papa sayang kita semua,bukan sama Renza doang" Renza, anak laki-laki yang begitu ditunggu - tunggu kehadirannya ol...