"Kok disini sepi?""Sepi lah,orang gue tinggal sendiri!"
Tadi malam, tepatnya setelah Danu melontarkan kata-kata marahnya kepada kedua kakak Renza,ia membawa Renza yang sudah tak berdaya ke rumahnya . Ya meski dia harus memesan taksi online terlebih dahulu. Karena mana mungkin dia membawa Renza yang hanya setengah sadar itu menggunakan motor.
"Gue mau pulang"
Danu yang tengah memakai dasi itu menoleh dan menatap Renza kesal. Pagi cerahnya harus meredup karena tiga kata yang di lontarkan Renza.
"Mau bonyok lagi?"
"Enggak mau"
"Makanya Lo disini aja,nemenin gue" ujar Danu melanjutkan acara memakai dasi yang tertunda.
"Tapi gue kangen Mama, empus juga"
"Empus siapa? Cewek Lo?"
"Bukan! Empus itu kucing!"
"Kirain"
"Tapi beneran deh,gue kangen sama Mama"
"Lo belum sehari dirumah gue perasaan" Danu membuat pose mengingat-ingat dan jujur,itu tampak menyebalkan di mata Renza.
"Danu gue serius!"
"Besok deh,gue izinin Lo pulang kalau rencana gue udah selesai"
"Lo ngerencanain apa ?! Lo mau bully gue ya?!"tuding Renza.
"Enggak ya,Lo lihat aja entar"
"Gue gak sekolah nih?" tanya Renza.
"Dengan badan Lo yang lebam kayak gitu? Percaya sama gue, Begitu Lo sampai di sekolah,Lo langsung di panggil sama guru konseling"
"Menarik"
"Diem Lo"
"Ogah"
"Daripada berisik,mending masakin gue nasgor"
"Apatuh nasgor?"
"Nasi goreng"
"Owh,gue kira nanas Bogor"
"Hem"
"Jadi gak?"
"Hooh"
Sumpah! Renza itu jago masak tapi karena beberapa anggota badannya lagi sakit akibat pukulan dari Kak Ama semalam yang benar-benar gak main-main rasanya ngebuat Renza kesulitan buat gerak.
"Hiks"
"Renza buset,Lo nangis?" panik Danu ketika melihat Renza meneteskan air matanya lalu mengusapnya kasar.
"Enggak" jawab Renza.
"Itu Lo nangis"
"Gue kangen empus! Biasanya dia selalu mewarnai pagi gue,sekarang dia udah makan belum ya?"
"Hehh,gue kira apaan"
"Hehe"
"Itu,luka lo masih sakit ya Ren?" tanya Danu iba . Bahkan Danu ikutan meringis jika melihat Renza yang tampak kesulitan bergerak.
"Menurut Lo aja" ujar Renza sambil meletakkan nasi goreng yang sudah matang di meja. Tapi tiba-tiba ia dibuat marah dengan kelakuan Danu yang malah menopang dagu sambil menatap dirinya. Sialanya laki-laki itu malah memberikan wink pula!
"Lo kenapa sih?!"
"Jadi istri gue,kuy" ledek Danu.
"Wajan panas ,Nu," Renza menunjuk wajan yang tadi ia gunakan untuk menggoreng nasi dan sedetik kemudian Danu mencebik kesal.
![](https://img.wattpad.com/cover/308961761-288-k418045.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat untuk Renza
Ficção Adolescente"Lo itu perebut kasih sayang. Setelah Lo lahir gue sama yang lain gak di anggap sama Mama Papa" "Kak,Mama Papa sayang sama Kakak. Mama Papa sayang kita semua,bukan sama Renza doang" Renza, anak laki-laki yang begitu ditunggu - tunggu kehadirannya ol...