"Kak, bukannya itu Mama ya?"Kak Ama mengikuti jari telunjuk Kak Salsa yang mengarah pada sebuah pso ronda. Memang ada seorang perempuan yang tengah duduk sambil menunduk disana.
"Kita lihat" Kak Ama berlari diikuti Kak Salsa di belakangnya dan benar saja wanita tersebut adalah Mama.
Ada perasaan senang tapi perasaan sedih lebih mendominasi. Kenapa? Karena Mama duduk sambil memeluk kedua kakinya. Mama tampak kedinginan karena di hari yang dingin semacam ini Mama hanya menggunakan baju dengan lengan pendek.
"Ma..." Kak Ama memanggil Mama perlahan dan Mama mendongak,wajah mama pucat pasi, terdapat bekas air mata yang mengalir dan bibir Mama bergetar sambil menggumamkan kata maaf.
"Mama kenapa bisa disini?pulang yuk" ajak Kak Ama namun Mama justru menggeleng.
"Mama gak mau pulang"
"Ma,disini dingin nanti Mama sakit" ujar Kak Ama lalu duduk disamping Mama, mengelus pundak sang Mama.
"Mama gak akan pulang,kalau Renza nggak pulang"
Ck
Kak Salsa mendecak. Bisa-bisanya Mama justru mengkhawatirkan Renza daripada dirinya yang jelas kemarin lebih memprihatinkan keadaannya.
Ting !
Unknown
|Jelas lah nyokap gak khawatir sama Lo kan lo cuma ngarang ceritaKak Salsa buru-buru menatap sekitar dan memastikan apakah ada orang disekitar mereka saat ini namun nihil,sama sekali tidak ada tanda-tanda kalau ada orang lain.
"Sialan,siapa sih ini?! Mau neror gue apa gimana sih?!" batin Kak Salsa kesal namun ia tak mengelak jika pesan yang dikirimkan oleh si misterius itu membuat cukup takut.
"Ck ! Jangan-jangan ini kerjaannya si Danu lagi"
Unknown
|Yang jelas gue bukan Danu si bocah ingusan itu
| Lo mau tahu gue siapa?
| Yang jelas,gue orang yang cukup berbahaya buat kehidupan Lo kedepannyaYou
Gak usah ngancam gue.
Lo pikir gue bakalan takut?
Sorry gue gak peduliKak Salsa mematikan handphone setelah ia mengirimkan pesan kepada si misterius. Jika bukan Danu lalu siapa?!
Kak Salsa menoleh ke arah Mama yang terus menolak ajakan Kak Ama untuk pulang." Mama gak tahu sekarang Renza ada dimana.mama gak tahu dia baik-baik aja atau enggak. Renza udah makan belum? Renza dimana!"
Kak Ama langsung memeluk tubuh Mama agar Mama tenang namun wanita itu masih saja menggumamkan kata maaf yang entah ditunjukkan oleh siapa.
Tak lama kemudian Mbak Manda dan Kak Azi datang ,tentu saja mereka diberi tahu oleh Kak Salsa jika Mama sudah ditemukan.
"Ma,kita pulang dulu ya,nanti kita cari Renza bareng-bareng tapi aku mohon,Mama jangan kayak gini" pinta Mbak Manda.
Sebagai anak tertua,Mbak Manda bisa dikatakan ikut mengambil alih posisi kepala keluarga. Mbak Manda harus bersikap dewasa dan mengerti keadaan. Jadi ketika ia melihat Mama yang menangis lemah seperti ini membuat hati Mbak Manda juga terasa sakit.
Mbak Manda POV
Aku memeluk Mama erat dan aku juga merasakan tubuh Mama yang bergetar kuat. Aku sudah membujuk Mama untuk pulang tapi mama selalu abai.
"Mama udah bilang,Mama bakal pulang kalau Renza udah ketemu"
Mama kangen Renza? Itu pasti. Mama sayang banget sama Renza dan kami semua udah tahu. Renza itu anak kesayangan Mama jadi gak perlu diragukan lagi.
Kalau harus jujur,bukan cuma Mama yang kangen dan khawatir sama Renza, tapi aku juga. Meski awalnya kami kelihatan cuek dan gak peduli tentang Renza tapi perasaan itu muncul tiba-tiba.
"Kalian kenapa gak cari Renza?! Kenapa ?! Kalian gak sayang sama Renza! Kalian biarin adik kalian sendiri dan berjuang entah dimana? Mama yang pergi beberapa jam,kalian cari sampai menangis , kenapa Renza yang pergi berhari-hari dan gak baik-baik aja kalian diemin?! Kalian anggap Renza itu apa ?!"
Deg
Kalimat itu.....
Mbak Manda POV ,end
"Kalian kenapa gak cari Renza?! Kenapa ?! Kalian gak sayang sama Renza! Kalian biarin adik kalian sendiri dan berjuang entah dimana? Mama yang pergi beberapa jam,kalian cari sampai menangis , kenapa Renza yang pergi berhari-hari dan gak baik-baik aja kalian diemin?! Kalian anggap Renza itu apa ?!"
"Ma,jangan mikirin itu dulu ya..." ujar Kak Azi khawatir,jelas karena wanita yang berstatus sebagai Mama mereka ini menjambak rambutnya sendiri dan terlihat stres.
"Jadi bener? Kalian gak sayang dan gak mau walaupun cuma mikirin Renza?! Sadar nak ,Renza itu saudara kalian,adik kalian,permata kalian,pahlawan kalian. Dia itu harus dijaga bukan kalian hancurkan!
Renza harus di bina,bukan di hina! Mama gak mau kalian saling membenci seperti ini.ingat papa disana,papa pasti menangis ngelihat kelakuan kalian sama Renza " tangis mama mereda dalam pelukan Kak Ama dan ternyata,wanita itu jatuh pingsan."Kita bawa Mama pulang" ujar Mbak Manda.
...
"Mbak mau kemana?" tanya Kak Ama ketika Mbak Manda hendak keluar setelah mereka meletakkan Mama di kamar.
"Cari Renza"
Jawaban Mbak Manda membuat Kak Ama terdiam bahkan Kak Azi juga Kak Salsa yang baru saja keluar juga ikut terdiam.
"Kalau kalian gak mau,biar Mbak yang nyari sendiri. Seperti yang Mama bilang,kita suadara dan sampai kapanpun akan tetap saudara. Mbak gak mau papa menangis cuma karena kita gagal jagain Renza—
"Renza yang gagal jagain kita" potong Kak Azi.
"Apa maksud kamu?" tanya Mbak Manda.
"Renza laki-laki,bahkan papa sendiri yang bilang kalau Renza harusnya ngelindungin kita, tapi apa? Dia gagal. Dia bahkan lalai pas jagain Salsa" ujar Kak Azi.
"Kamu salah pengertian. Papa bener, tapi apa itu artinya kita bisa seenaknya sama Renza?" Mbak Manda maju dan menatap kedua mata Kak Azi tajam seakan hendak meluapkan emosi dari sana.
"Kita itu kakaknya dan gimanapun juga kita yang harusnya jagain dia,kamu gak paham?" Mbak Manda berucap dengan nada tegasnya berbeda dengan Mbak Manda yang biasanya lembut. Ini aneh,
"Mbak ngebela Renza?!" tuding Kak Azi.
Mbak Manda terkekeh lalu tersenyum miring,
"iya.kenapa?salah?"Kak Azi dan yang lainnya dibuat terdiam dengan jawaban Mbak Manda bahkan sampai kakak tertua mereka pergi dari rumah,mereka masih belum berkata apapun.
"Orang yang selalu dianggap biasa saja justru akan menghancurkan apa yang kamu rencanakan"
Tebak-tebakan yuk, kira-kira orang yang ngechat Salsa tuh siapa ya?????
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat untuk Renza
Novela Juvenil"Lo itu perebut kasih sayang. Setelah Lo lahir gue sama yang lain gak di anggap sama Mama Papa" "Kak,Mama Papa sayang sama Kakak. Mama Papa sayang kita semua,bukan sama Renza doang" Renza, anak laki-laki yang begitu ditunggu - tunggu kehadirannya ol...