"Azi,ada nak Galih di depan. Dia nyariin kamu" ujar Mama pada Kak Azi yang tengah melipat pakaian."Kenapa dia nyari aku?aku aja gak kenal"
"Mama gak tahu,coba kamu temuin dia,kasihan udah nunggu lama"
Kak Azi mengiyakan perkataan Mama lalu segera keluar untuk menemui seseorang bernama Galih yang Mama katakan tadi sedangkan Mama hanya menghela nafas pelan,"maafin Mama"
Galih datang dan perkataan anak muda itu tidak bisa Mama lupakan dengan mudah.
"Nak Galih ayo masuk. Mau ketemu siapa? Renza?" tanya Mama ramah ketika Galih berkunjung ke rumahnya.
"Iya Tante,tapi maaf nih saya nggak nyari Renza" jawab Galih.
"Duduk dulu,Tante buatkan teh ya"
"Gak usah Tante. Saya kesini mau minta izin hehe"
"Izin apa nak?" tanya Mama.
"Saya mau ajak anak Tante keluar boleh nggak? kebetulan saya,em ya begitulah" Galih berujar canggung.
"Maksud kamu?"
"Saya suka sama anak Tante,maaf ya Tante sudah lancang berkata demikian di depan Tante"
"Jangan minta maaf,Tante gak ngehalangin rasa suka kamu sama siapapun. Tapi,apa kamu serius suka sama anak Tante? Tante itu gak punya apa-apa" ujar Mama.
"Saya nggak minta apa-apa. Kalaupun Tante gak ngizinin saya juga nggak maksa. Tante lebih berhak"
Mama jelas tidak bisa menolak. Ingat, Mama menganggap jika ia memiliki hutang budi dengan Galih sejak anak muda itu membayar lunas semua administrasi Renza di rumah sakit.
Apalagi ketika Mama melihat sifat sopan Galih ketika meminta izin juga tata kramanya saat bertamu semakin membuat Mama tak enak hati untuk menolak.
...
Hari telah berlalu,hubungan keluarga kini semakin membaik. Mereka sudah menerima kembali Kak Salsa di lingkup keluarga seperti biasa sama halnya dengan Renza yang mulai hidup sebagaimana mestinya.
Pertengkaran kecil sudah biasa mengiri hari-hari mereka namun masih dengan kasih sayang yang digaris bawahi.
"Cie...Azi punya pacar" ledek si kembaran dan berhasil membuat wajah Kak Azi memerah malu.
Benar sekali dugaan kalian,Kak Azi berpacaran dengan Galih yang berselisih 3 tahun lebih muda darinya.
"Pacar?widih ada yang nggak jomblo nih" ledek Mbak Manda ikut memanasi keadaan.
"Bentar,emang siapa cowok yang mau sama Kak Azi?" dan si bungsu yang bertanya dengan tidak ada akhlaknya.
"Sembarangan kalau ngomong" jutek Kak Azi.
"Ya siapa dong? kasih tahu namanya lah,Renza kepo"
"Lo aneh juga Ren! Kakak Lo ya malu kalau harus ngasih tahu nama!" jengkel Kak Ama.
"Lah emang kak Ama tahu? Emang kak Ama punya pacar?" tamatlah riwayat Renza setelah ini.
"Renza jangan kabur Lo!" Kak Ama melempar bantal yang langsung mengenai punggung Renza yang hendak lari namun gagal karena tarikan mulus dari arah kanan membuat anak laki-laki itu menjerit.
"Lah-lah ! Kuping Renza kak jangan di tarik !! Putus ntar!!" Renza menyentakan tangan Mbak Manda lalu mengusap telinganya dengan prihatin.
"Suruh siapa teriak-teriak"
"Nggak ada"
Tok tok tok
Lima anak yang masih hendak melanjutkan sesi bertengkar,kini menoleh pada pintu utama rumah yang di ketuk seseorang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat untuk Renza
Novela Juvenil"Lo itu perebut kasih sayang. Setelah Lo lahir gue sama yang lain gak di anggap sama Mama Papa" "Kak,Mama Papa sayang sama Kakak. Mama Papa sayang kita semua,bukan sama Renza doang" Renza, anak laki-laki yang begitu ditunggu - tunggu kehadirannya ol...