BOOK INI ADA SEQUEL NYA....
"Udah Ren, idung kamu dah merah itu" ledek Mbak Manda pada si bungsu.
Sore ini,mereka berlima tengah bersama ziarah ke makam Papa. Tentu saja Renza menjadi terharu parah.
"Biarin aja sih, Renza lagi seneng juga"
"Iya deh"
"Pa, aku sebagai anak tertua minta maaf banget sama Papa. Kami berempat tahu kalau papa disana kecewa. Kami berempat gak bisa jagain amanah papa yang terakhir kali.
Papa tahu? Sekarang kami berempat malu banget . Kami dengan bodohnya selalu menyalahkan Renza padahal harusnya kami tahu kalau Mama dan Papa sayang banget sama kami.""Makasih ya Ren, kamu selalu ada buat kami meski kami selalu mengacuhkan kamu. Kamu yang pertama kali datang saat kami butuh pertolongan. Kamu selalu merasakan apa yang kami rasakan. Kami tidak tahu,jika kamu tidak ada di keluarga ini. Rasanya gak rela kalau kamu ada di kehidupan orang lain.
Kamu harus tahu,kami semua sayang sama kamu. Kami sayang banget sama kamu""Kak ..." panggil Renza.
"Disini, di depan makam Papa,kakak minta maaf sama kamu Ren, kakak minta maaf karena selalu nyakitin kamu" kata Kak Azi lembut.
"Kamu harus tahu, kakak itu takut buat minta maaf sama kamu. Hehe,kamu boleh bilang kakak pengecut tapi ini kenyataannya.Tapi , kakak minta maaf ya ,Ren, kakak tahu ini sulit buat kamu" kata kak Ama mengikuti.
"Gue juga ya, gue tahu mungkin bagi Lo gue adalah sampah dari segala sampah. Gue selalu yah...apapun yang gue lakuin gak ada yang baik sekarang. Dan seperti apa yang Tiara bilang waktu itu,kalau Lo adalah manusia dengan malaikat di sampingnya. Gue gak paham sama itu" kekeh Kak Salsa lantas menyandarkan kepalanya di bahu Renza.
"Malaikat buat Renza itu kalian." kata Renza membuat keempat kakaknya terdiam.
"Maksud kamu?"
"Iya kan? Kalian sayang sama Renza. Kalian mau ngelakuin apapun demi Renza. Seperti yang Papa bilang, kita saudara dan saling membutuhkan. Renza bukan apa-apa tanpa kalian dan kalianlah yang bakal ngajarin Renza banyak hal nanti. Renza tahu kok kalian selalu ngelindungin Renza kapanpun. Bukankah kalian kayak malaikat buat Renza?"
"Malaikat di sekitar mu itu bukan kami Ren, tapi semua orang."
"Bener kata Mbak Manda. Malaikat itu bukan kami. Kami gak pantas untuk menyandang kalimat itu sama sekali."
"Mereka benar, malaikat yang dimaksud Tiara itu adalah orang lain. Galih misal yang rela ngebiayain administrasi walaupun ujung ujungnya ada mau nya. Tapi pemberiannya itu begitu berguna buat kita waktu itu karena gak ada uang sama sekali. Gimana sama Danu yang dengan mudah selalu ngasih Lo uang buat bantuin Lo?Anak itu juga yang udah rawat Lo selama beberapa hari .Maksud malaikat dari Tiara itu adalah orang lain yang bukan kami." jelas Kak Salsa panjang lebar.
Kak Ama tersenyum lalu mengusap air matanya perlahan, tangannya bergerak ke arah kening si bungsu, "maaf banget, di kening kamu ada bekas luka dari kakak"
"Dan disini,ada hati yang bener-bener bersih tapi kami sakiti" Kak Salsa menunjuk dada kanan si bungsu.
"Huuuu...Renza terharu!!!" Percayalah kawan,Renza tidak bisa jika di adukan dengan hal semacam ini. Ia memeluk Kak Salsa yang ada di depannya sesekali meremat lengan sang kakak untuk melampiaskan rasa bahagianya.
"Yuk,pamit sama Papa. Udah sore"
END
RENZA S2
(SEMESTA UNTUK RENZA)Kalau misal ketemu sama mereka kira-kira apa yang bakal kalian ungkapin ? yang berhubungan sama book ini ya,
Renza
Danu
Kak Salsa
Kak Ama
Mbak Manda
Kak Azi
Mama
Galih
Papa
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat untuk Renza
Ficção Adolescente"Lo itu perebut kasih sayang. Setelah Lo lahir gue sama yang lain gak di anggap sama Mama Papa" "Kak,Mama Papa sayang sama Kakak. Mama Papa sayang kita semua,bukan sama Renza doang" Renza, anak laki-laki yang begitu ditunggu - tunggu kehadirannya ol...