"RENZA !!"
Renza yang masih kalang kabut itu menoleh menatap Danu yang tiba-tiba menghampirinya dengan sepeda motor nya.
"Lo ngapain keluyuran jam segini?" tanya Renza namun Danu malah mendecak kesal dengan pertanyaan Renza barusan.
"Harusnya gue yang nanya, Lo ngapain keluyuran jam segini? Kan setahu gue Lo gak pernah keluar malam. Kayak cewek aja" cibir Danu.
"Gue gak keluar malam karena gak ada yang penting ya,bukan gue cewek!" sentak Renza tidak terima,enak saja dirinya yang begitu tampan dan punya banyak penggemar masa dikata kayak cewek.
"La terus,Lo ngapain?" tanya Danu.
"Gini Nu, gue tuh tadi disuruh ke warung sama Mama,gue pergi sama Kak Salsa. Dia gak mau ikut dan kak Salsa nunggu di pos ronda. Tapi pas gue balik,kak Salsa gak ada di situ" Renza kembali cemas mengingat apa yang ia alami saat ini.
"Mungkin kakak Lo udah pulang kali" tebak Danu namun Renza menggeleng masih dengan wajahnya yang merengut.
"Masalahnya gue nemuin ini" Renza menunjukkan jepit rambut milik kakaknya tapi Danu hanya menatapnya malas.
"Palingan jatuh itu"
"Tapi gue nemuin bekas jejak kaki yang diseret"
"Masa sih?"
"Gue enggak bohong!"
"Kenapa Lo gak pulang,terus nanya ke orang dirumah?"
"Lo kayak gak tahu keluarga gue aja!"
Danu mengangguk paham dan mencoba untuk tenang. Danu tahu jika hubungan Renza dan keempat saudaranya itu tidak baik.
"Ayo,gue temenin nyari kakak Lo"
"Ayo"
Danu tersenyum kecil, lihatlah ketika Renza tampak putus asa dan menceritakan semua yang ia alami ini kepadanya. Bagi Danu,Renza mirip seperti anak kecil yang mengadu karena di jahili oleh temannya.
Mereka berdua pun menaiki motor milik Danu dan berkeliling guna mencari keberadaan Kak Salsa. Hari semakin malam dan sudah menunjukkan pukul 11 tapi tetap saja Kak Salsa tak kunjung di temukan.
"Nu,gimana dong nih?" tanya Renza khawatir.
"Telfon aja orang rumah"
"Gue gak bawa hp"
"Hih! Kenapa gak dibawa!"
"Ya kan gue gak tahu bakal kejadian kayak gini"
"AHA ! GUE KAN ADA NOMOR KAKAK LO!" teriak Danu tiba-tiba.Cowok itu langsung menghentikan motornya secara mendadak dan langsung mengambil handphonenya lalu mencari nama Kak Salsa di kontaknya.
"Ngomong kek dari tadi!" ketus Renza.
"Diem Ren,gue mau ngomong sama kakak Lo dan jangan semprot gue" ujar Danu tak kalah ketus.
"Siap"
Tutttt
"Gak di angkat" ujar Danu.
"Coba lagi deh" timpal Renza.
"Hallo, Danu ya?" Kebetulan sekali,Kak Salsa mengangkat panggilan Danu.
"Iya,ini Danu"
"Ada apa Nu?"
"Enggak ada apa-apa sih Kak,cuma mau nanya. Lagi dimana?" tanya Danu pura-pura tidak ada masalah.
"Enggak dimana-mana kok,emang kenapa?"
"Temen gue ada yang nanyain soal kakak. Mungkin dia suka sama kakak terus temen gue bilang pengen ketemu sama kakak" ujar Danu berbohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat untuk Renza
Dla nastolatków"Lo itu perebut kasih sayang. Setelah Lo lahir gue sama yang lain gak di anggap sama Mama Papa" "Kak,Mama Papa sayang sama Kakak. Mama Papa sayang kita semua,bukan sama Renza doang" Renza, anak laki-laki yang begitu ditunggu - tunggu kehadirannya ol...