> Two

84 23 13
                                    

"Yeona, sana tidur."

Jam menunjukkan pukul 10 malam, mereka masih berada di depan televisi, Yeonjun mengerjakan tugas sekolah dan adiknya menonton televisi.

"Ga ngantuk, mau nungguin kakak."

"Tinggal dikit lagi selesai ini, kamu duluan aja."

"Ga mau, masih mau nonton tv."

"Ga ada, kamu baru sakit."

"Sakit apaan? Aku sehat kok! Yang tadi di sekolah udah gapapa."

Yeonjun merampas paksa remote televisi dari Yeona, mematikannya dan melempar remote tadi ke sofa.

"Kak Yeonjun, ih!!" Diambilnya lagi remote itu dan kembali menyalakan televisi. "Jangan ganggu!"

"Udah malem, Na."

"Emang siapa yang bilang ini siang?"

Karena adiknya terus membantah, Yeonjun berjalan menuju stop kontak dan mencabut kabel televisi, membuat Yeona menatap marah pada kakaknya.

Yeonjun tipikal orang yang lebih memilih mengambil tindakan langsung daripada terus menerus mengeluarkan kata-kata.

"Kak!"

"Nurut kalo dibilangin, sana tidur."

"Nantiii, nyalain lagi tv-nya."

"Ini baru tv-nya, belum listriknya yang bisa sekalian kakak padamin," ancam Yeonjun demi membuat adiknya menurut.

"Ish!! Padamin aja semua, sekalian tuh listrik dicabut, emang sialan." Ia bangkit dari duduknya, reflek mengambil bolpoin di atas buku Yeonjun dan membantingnya ke lantai dengan kesal, tak peduli jika itu akan rusak. Dan pergi membanting pintu kamarnya.

"Mulutnya dijaga, dek." Yeonjun menggelengkan kepalanya, hal kecil saja bisa jadi masalah, sudah biasa ia hadapi.

Ia kembali melanjutkan tugas hingga pukul 11 malam, meregangkan tubuhnya yang terasa pegal. Tak lupa membereskan alat tulis sebelum mematikan lampu ruangan itu.

Sebelum memasuki kamarnya sendiri, Yeonjun menatap pintu kamar Yeona dan membukanya sedikit, memastikan apakah dia sudah tidur.

"Apa?" suara Yeona saat pintu dibuka.

"Kenapa belum tidur?"

"Ga bisa."

Yeona menarik selimut menutupi kepalanya saat Yeonjun mendekat, takut dimarahi sebab tadi. Bisa ia rasakan Yeonjun duduk di pinggir kasur dan menarik selimut yang menutupi kepalanya.

"Tutup matanya, nanti bisa tidur sendiri."

Yeona menggeleng. "Ga bisa."

"Terus maunya apa?"

"Kak Yeonjun jangan marah...."

Yang lebih tua menghela nafas, "Kakak ga bakal marah kalo kamu nurut."

"Yaudah, kakak temenin sampe kamu tidur. Geser sana." Yeonjun ikut berbaring menghadap adiknya dengan tumpuan tangan di kepalanya setelah membuat cahaya lampu menjadi remang-remang, karena Yeonjun tahu Yeona tidak pernah mematikan lampu saat tidur karena takut gelap.

Yeona menutup matanya berusaha tidur dan tanpa diminta pun Yeonjun menyanyikan sebuah lagu sambil mengelus rambut Yeona sebagai pengantar tidur, dan benar saja sebelum nyanyiannya selesai Yeona sudah terlelap. Yeonjun tersenyum lembut, tangannya masih setia mengusap surai itu pelan, sebenarnya Yeona gampang tertidur jika ditemani kakaknya.

"Sleep well, little sister."

Yeonjun berjalan keluar, menutup pintu kamar Yeona perlahan agar tidak menimbulkan suara dan kembali ke kamarnya sendiri, kini ia bisa mengistirahatkan seluruh tubuh dan pikirannya dengan tenang hingga pagi datang.

Brother || CYJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang