> Six

51 21 1
                                    

"Bener ga mau ikut? Di rumah sendiri berani?"

"Berani. Udah sana pergi."

"Kok malah ngusir? Bener nih?"

"Bener kakkk," jawab Yeona jengah karena sudah ke sekian kalinya Yeonjun bertanya pertanyaan yang sama. Itu membosankan.

"Nanti kalo kenapa-kenapa gimana?"

"Kak, aku bukan anak kecil lagi. Aku bisa jaga diri sendiri. Percaya deh!"

Brak!

"SELAMAT PAGI. BEOMGYU DATENG NIH, GELAR KARPET MERAH DONG!"

Pintu dibuka tiba-tiba dan suara menggelegar langsung menyapa pendengaran penghuni rumah. Pelakunya adalah Beomgyu yang diikuti Taehyun dari belakangnya dengan ekspresi biasa melihat kelakuan sepupunya.

"Malu-maluin. Lama-lama gue buang juga lo."

"Santai, Tae. Anggap aja rumah sendiri."

Yeonjun menatap Beomgyu dengan sengit sambil berucap, "Harusnya gue yang bilang gitu!"

"Ga usah repot-repot, udah gue wakilin."

Ya sudah, terserah, Yeonjun biarkan saja. Jika terus diladeni tidak akan ada habisnya.

"Soobin mana?"

"Ga ikut, ada acara keluarga katanya."

"Btw, gue ada kabar baik! Kai bakal pulang bentar lagi."

"Kai? Hueningkai?!" sahut Taehyun. Ia memang mengenal Kai dari Beomgyu, sudah lama tetapi cukup dekat sebelum Kai pindah. Beda lagi dengan Yeonjun yang baru ia kenal belum lama, tapi memang sudah seperti akrab, karena Yeonjun lah yang terakhir Beomgyu kenalkan kepadanya.

Ya sedikit sejarah bagaimana Taehyun bisa mengenali mereka semua melalui sepupunya.

"Kapan?" tanya Yeonjun.

"Bulan depan katanya."

"Okelah."

"Ini jadi berangkat engga? Janjian jam 8, sekarang jam setengah 10," ujar Taehyun yang sudah siap berangkat dari tadi, hampir saja melupakan rencananya untuk berlibur.

"Jadi lah. Ayo buruan, lo pada lama banget sih."

"Heh sadar, lo sendiri yang buat lama, mana baru bangun jam 8," cibir Taehyun.

"Baik-baik di rumah. Nanti kalo ada apa-apa telepon kakak ya." Yeonjun tersenyum tak lupa mengusak sekilas rambut adiknya sebelum pergi.

"Loh, Yeona ga ikut?" tanya Beomgyu.

"Gue di rumah aja kak, takut nanti rumahnya hilang."

"Ikut aja, Na. Nanti boncengan pake motor gue sekalian peluk dari belakang juga boleh," sahut Taehyun yang mendapat lirikan tajam dari sepupunya itu.

"Ga usah modus ya lo. Mending Yeona sama gue lebih aman."

"Lo aja tukang modus."

"Udahlah. Kalo Yeona ikut juga bakal boncengan sama gue, bukan sama lo berdua," kata Yeonjun menengahi mereka berdua atau akan semakin lama. "Ini kalo makin lama gue batalin nih."

"Beomgyu tuh lama banget, besok ga usah diajak lagi."

"Iya iya ah, gue terus yang kena."

"Kakak berangkat ya, Na. Mau dibawain apa nanti?" tanya Yeonjun yang beralih ke adiknya.

"Ga ada. Kakak hati-hati di sana, baru sembuh jangan sakit lagi," balasnya yang dibalas anggukan cepat dari Yeonjun sebelum keluar rumah.

"Gue berangkat ya, Cantik!" Beomgyu sempat melambaikan tangan sebelum diseret oleh Taehyun menyusul Yeonjun yang sudah siap di atas motornya.

Brother || CYJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang