> Nine

37 17 0
                                    

"Tugas lo selesai belum?"

"Siapa yang udah ngerjain?"

"Bagi jawabannn..."

"WOI, NYONTEK PR!!"

"BERISIK!! SATU DIHUKUM YA DIHUKUM SEMUA!"

Begitulah suasana kelas Yeona pagi ini. Saling sahut-menyahut untuk mendapatkan jawaban atas tugas yang kemarin diberikan oleh guru.

Yeona tidak peduli, ia memasang earphone untuk mengurangi kebisingan di telinganya, ia juga menelungkupkan kepalanya di atas tangannya yang dilipat di atas meja. Tanpa menyadari bahwa ada satu siswa yang mengincarnya, maksudnya mengincar buku tugasnya.

"Oi, ngerjain belum?"

Yeona bergeming, merasa panggilan itu bukan untuknya. Namun, ketukan berulang-ulang di lengannya membuat Yeona mengangkat kepalanya dengan malas, menatap seseorang yang dianggapnya mengganggu. Itu Jake, yang langsung bicara saat ditatap.

"Bagi contekan, dong."

"Gak."

"Gue beliin permen yang seribu dapet tiga itu, deh."

"Gak."

"Ayolah, nanti gue kasih Jay," kata Jake menjual nama temannya demi mendapat contekan.

"Apaan bawa-bawa gue?"

Nah, yang disebut namanya langsung datang dengan buku di tangannya— sama-sama mencari contekan pada orang lain.

"Kepo lo, sana pergi," Jake malah mengusirnya setelah tadi menyebut nama Jay.

"Na, tugas lo udah kan? Udahlah masa Yeona belum. Ya, kan? Ya, kan?" tanya Jay mengacuhkan Jake tadi. "Bagi jawaban sini."

Yeona tidak merespon, malah fokus mengganti musik di ponselnya dan menambah volumenya.

"Ini gue ngomong sama manusia apa batu, sih?" kesal  tak ditanggapi, Jay menarik earphone gadis di depannya paksa hingga terlepas.

"Apaan? Ganggu mulu."

"Gue pinjem buku lo, nanti gue traktir di Cafe depan sekolah kalo boleh."

Gadis itu tak langsung menyahut, tapi penawaran Jay boleh juga, apalagi Cafe itu belum pernah ia datangi dan baru buka seminggu yang lalu.

"Tuh, ada sama Ryujin." Yeona menunjuk ke arah Ryujin yang mengerjakan di meja guru, agar tidak diganggu, katanya.

Langsung saja Jay dan Jake menghampiri Ryujin di depan dengan buru-buru karena bel sebentar lagi berbunyi.

"Sunghoon! Gue dapet!" seru Jay pada temannya yang masih sibuk mencari contekan pada orang lain. Sunghoon segera mendekat untuk menyalin tugas itu. Mereka bertiga berbagi contekan dengan Ryujin yang kini terusik.

"Jake, minggir, gue ga keliatan."

"Eh, itu lima apa enam?"

"Kepala lo nutupin! Copot dulu sana!"

"Gila lo, mana ada kepala dicopot, seremlah!"

"Berisik! Minggir! Gue dah selesai." Ryujin meninggalkan meja guru lebih dulu dan kembali ke bangkunya di samping Yeona.

Sementara itu, mereka bertiga berebut kursi setelah ditinggal Ryujin, dan yang berhasil mendudukinya adalah Sunghoon, membuat temannya mendengus sebal.

Yeona mengira jika hanya Jay yang menyalin tugasnya, rupanya juga membawa teman.


Lima belas menit kemudian...

"Selamat pagi, anak-anak!" Irene sebagai guru matematika datang setelah bel berbunyi lima menit yang lalu.

Brother || CYJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang