"Makasih ya, kak Gyu." Yeona memberi senyum sebelum keluar mobil, ia sampai lebih dulu dari Yeonjun.
"Tunggu." Beomgyu terlihat mencari sesuatu dan ia menyerahkan payung pada Yeona. "Mau dianterin?"
"Ga usah, gue bisa kok." Yeona mengambil payungnya dan keluar sebelum Beomgyu memberi pertanyaan lagi.
Ia menutup pintu dan melambaikan tangan sampai mobil itu pergi.
Tak lama Yeonjun sampai dengan keadaan basah kuyup, ia memarkirkan motornya dan segera masuk rumah yang kebetulan Yeona baru saja membuka pintu.
Yeonjun ragu melangkah karena air pasti banyak menetesi lantai, dan Yeona menyadari itu. "Cepet ganti baju, Kak, gapapa lantainya basah nanti aku pel."
Karena sudah kedinginan, Yeonjun langsung saja berlari menuju kamarnya, memaksakan diri untuk sekalian mandi dan memakai pakaian tebal.
Yeonjun keluar kamar dan lantai yang tadinya basah sudah kering, adiknya tengah di dapur membuatkan teh hangat untuknya.
"Diminum dulu." Yeona menyerahkan segelas teh dan langsung diminum Yeonjun pelan-pelan. "Kakak masih kedinginan?"
Yeonjun mengangguk cepat, kehujanan tadi membuat badannya menggigil hingga saat berbicara suaranya bergetar.
Melihat kondisi kakaknya, Yeona menyuruh Yeonjun beristirahat di kamar. Ia menyelimuti Yeonjun, berusaha membuatnya merasa hangat.
"Sebentar."
Yeona membuka lemari, mencari kaos kaki untuk Yeonjun tetapi sudah ia geledah ke sana-kemari hanya menemukan kaos kaki sebelah dan itupun berlubang di ujungnya.
Yeona pergi ke kamarnya, seingatnya ia menyimpan kaos kaki dengan bahan tebal yang belum pernah digunakan. Dan yap! Ia menemukannya. Tapi apakah cocok untuk Yeonjun?
Kaos kaki berwarna pink muda dengan garis-garis putih, bukan ia yang membelinya, itu ia dapat dari hadiah ulang tahun bulan lalu.
"Ya udahlah, adanya cuma ini."
Ia kembali ke kamar Yeonjun, melihat sang kakak menarik selimut sampai leher dan menutup matanya. Yeona menyibak selimut yang menutupi kaki, segera memakaikan kaos kaki itu yang terlihat sedikit kekecilan untuk Yeonjun.
Yeona duduk di tepi kasur menemani kakaknya, meraba tangan Yeonjun dari luar selimut.
"Kak Yeonjun jangan sakit..." gumamnya.
Yeonjun yang mendengar nada sedih dari suara adiknya pun memaksakan diri membuka matanya, ia tidak tidur, hanya menutup matanya.
"Siapa yang sakit, hm? Kakak cuma kedinginan aja, besok paling sembuh," ujar Yeonjun berusaha mengstabilkan suaranya yang bergetar.
"Bener ya?"
"Iya." Yeonjun tersenyum kecil, menenangkan adiknya agar Yeona tidak mengkhawatirkan dirinya.
"Yaudah, aku ngerjain tugas dulu, kakak istirahat, kalo ada apa-apa panggil aja."
Dibalas anggukan kecil dari yang lebih tua, Yeona menutup pintu kamar itu dan bergegas mengerjakan tugas sebelum membuat makan malam.
🎀
Pagi harinya.
"Kak, kok panas banget?!"
Yeona terkejut dengan suhu tubuh Yeonjun yang meningkat, lebih panas dari semalam.
Ia sengaja datang pagi-pagi untuk memeriksa keadaan kakaknya dan melihat Yeonjun menggigil.Ia berlari ke kamarnya, membawa selimutnya untuk dipakaikan ke Yeonjun agar lebih hangat, setidaknya itu bisa mengurangi dingin. Tak lupa mengompres dahi Yeonjun dengan kain basah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Brother || CYJ
FanfictionSemenjak perceraian orang tuanya dan ditinggalkan, Yeonjun berusaha keras menjaga adiknya seorang diri, sebisa mungkin tak membiarkan sang adik merasa kekurangan kasih sayang darinya sebagai seorang kakak. Canda tawa serta masalah menghiasi hari-ha...