Delphinium

587 96 0
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡






"Pah.." Woo Jin memasuki ruangan makan, disana sudah ada ayahnya yang sedang menyiapkan sarapan seadanya.

"Kenapa a?"
"Mamah masih sakit?"
"Udah lumayan sehat, cuma yah masih takut keluar aja." Woo Jin mengangguk, lalu dia duduk di kursi meja makan.

Remaja SMP itu menghela nafas saat melihat sarapan yang tersedia, tapi dia gak bisa ngeluh karena ini hasil kerja keras ayahnya. Masih untung Jaehyuk bisa masak mie instan kalo enggak udah pasti makanan beracun yang tersaji, iya mereka sarapan mie instan.

Jaehyuk sudah mengantongi izin dari Asahi untuk membuat sarapan mie instan tapi Asahi berpesan agar menyertakan sayuran juga, dan akhirnya jadilah mie instan dengan toping wortel dan kol putih ditambah daun bawang dengan potongan ekstra besar.

Woo Jin pengen nangis liatnya, tapi gak tega juga kalo liat wajah papahnya yang udah mati-matian bangun subuh cuma buat masak mie.

"Maaf yah a, papah cuma bisa masak ini. Dari pada papah nyoba-nyoba masak yang lain, nanti kita malah gangguan pencernaan hehe."

"Gakpapa, aa pemakan segala kok." Jawab si anak enteng, padahal dia kurang suka aroma daun bawang mentah tapi ya sudahlah.

Lagian Woo Jin menerapkan moto sang ibu, bagaimana pun yang terlihat tapi yakinlah hal itu tidak akan membunuhmu. Yang intinya, jadi anak Asahi harus pemberani.

Ayah dan anak itu kini mulai menyantap sarapan nya, tanpa banyak berbincang.

"Papah ada sidang, aa bisa kan pulang sendiri?"
"Papah sidangnya lama?"
"Belum tahu, tapi diliat dari jam mulainya pasti agak lama." Woo Jin mengangguk paham.

"Yaudah, gakpapa. Aa bisa pulang sendiri."
"Makasih yah a, ini papah tambahin buat ongkos !!" Mata Woo Jin langsung berbinar. "Biasa aja matanya, kayak gak pernah liat duit gini."

"Hehe, makasih papah. Muah." Jaehyuk menangkis flying kiss putra nya, dan langsung menyelesaikan sarapan nya.

"Kamu sana berangkat !! Ini biar papah yang beresin."
"Lah, aa gak dianterin?"
"Kan itu udah dikasih ongkos, inget buat PP itu." Rahang Woo Jin jatuh saking syok nya sama ucapan Jaehyuk.

"Gak usah banyak drama !! Udah gede ini, mau adek gak?"
"Dih, apa hubungannya sama adek?"
"Kalo mau buruan pergi !! Cepetan !!" Jaehyuk melihat anaknya mendengus tapi langsung menggendong tas nya.

"Aa berangkat, jangan bikin mamah tambah sakit !! Kalo aa belum liat mamah keluar kamar pas pulang sekolah, jangan harap peringkat papah masih diatas. Aa bisa nyabotase, kalo belum tahu." Jaehyuk menatap putranya horor.

"Heh, kamu bisa kena pasal tahu. Itu sama aja tindak kriminal, kamu mau ditangkap cybercrime?" Woo Jin menulikan pendengarannya, lalu pergi keluar rumah.






   💐






"Kei.. buruan !!"
"Sebentar ih !! Bawel bener jadi bapak."
"Oke, papi tinggal."
"MAMIIIIII PAPI NYA NIH.". Hyunsuk menghela nafas, rutinitas pagi yang harus dia dengar setiap hari nya sudah dimulai.

Flower in lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang