Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.
Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡Setelah berbicara dengan Haruto beberapa hari lalu, Koki jadi sering memperhatikan gerak-gerik ibunya.
Okelah kalo dilihat memang tidak ada yang berubah, sikap dan sifat ibunya masih sama seperti biasanya tapi kalo di rasakan akan ada satu sisi lain yang seolah sengaja ibunya tutupi.
Selalu ada senyum palsu yang ibunya ciptakan, entah sebagai formalitas atau memang penutup luka yang sedang berusaha ibunya sembuhkan.
Semuanya terlalu rumit untuk Koki cerna, dia masih belum bisa untuk memahami semua hal yang terjadi tapi seenggaknya dia tahu kalo ibunya memang berbeda untuk sekarang.
"Koki?"
"Ah? Oh, iya?"
"Kamu kenapa sih?"
"Gakpapa kok, oh iya kapan aku bisa main ke rumah kamu?" Dong Hyun menatap sepupunya bingung."Ya, semaunya kamu aja."
"Emangnya boleh kapan aja?"
"Lah, Ayah aku kan om kamu. Kenapa malah kayak orang lain sih?" Koki cuma tersenyum canggung."Kamu bisa main kapanpun kok, kalo tiba-tiba pengen main atau nginep telepon aku aja !! Nanti aku bilang ayah atau Ibuk biar bisa jemput kamu."
"Ehhh, gak usah !! Aku bisa pergi sendiri kok. Cuma nanti jemput aja di pos security, kan aku gak punya akses masuk."
Dong Hyun mengangguk santai. "Oke oke, santai aja !!" Koki tersenyum lega.
"Hyun, buruan abisin !! Bentar lagi bell masuk."
"Okeh." Koki terkekeh melihat sepupunya langsung menyuapkan semua sandwich sisa, sampe penuh pipinya.💐
"Jadi, lo nyerah?"
"Mungkin? Gue belum bisa mastiin, cuma untuk sekarang gue berusaha jaga jarak dulu aja."Sosok yang tadi bertanya menyeruput kopi nya, lalu bersandar.
"Ruangan lo enak juga, gue mau rombak ruangan juga deh."
"Gak usah ngomong, kalo cuma berakhir wacana !!""Semoga gak cuma wacana, tapi gue juga harus nunggu semuanya beres dulu."
"Udah berapa persen?"
"Sekitar 68% lah, masih jauh." Si penanya mengangguk."Sorry aja nih kalo gue gak bisa nyusul lo dalam waktu dekat, kayaknya gue masih harus mastiin lagi soal hati."
"Cari yang baru gak bisa?"
"Lu kira perasaan gue apaan? Kontrakan aja perlu waktu buat cari penyewa baru, apalagi perasaan.""Ew, mulai jadi Dahlan lu? Puitis bener." Si mancung terkekeh.
"Mungkin karena efek dari nasib yang dramatis, makannya malah jadi puitis."
Kedua lelaki itu menatap kearah luar jendela besar, gak ada yang menarik tapi pandangan keduanya Solah terkunci pada pintalan-pintalan asap tebal yang perlahan tertiup angin.
"Sabar aja !! Siapa tahu ini salah satu tanda kalo lo bakal dapetin hal besar lainnya, yah mungkin gak dari hubungan asmara tapi bisa aja dari kerjaan." Hibur si sosok tamu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower in life
FanficSaat bunga selalu ada dicerita hidup, yakin semuanya akan seindah yang terlihat? Penasaran? Yuk baca ceritanya !! Mulai: 01 Mei 2022 Selesai: - # 2 - Koki (24 Mei 22) # 2 - Keiju (27 Mei 22) # 3 - Koki (28 Mei 22) # 3 - Keiju (28 Mei 22) # 2 - Noaky...