Flower in life

May Bells

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡

Junghwan sedang menatap rintikan hujan yang jatuh dari ujung genting rumah kosannya, sekarang dia memang memilih kos dari pada kontrak rumah.

Alesannya biar punya temen aja, soalnya dia pernah diikuti orang tak dikenal saat pulang kerja dan itu juga yang membuat Junghwan lebih memilih pindah dari lingkungan sana.

"Le.."
"Iya, Buk?"
"Kamu, apa kabar?" Junghwan menghela nafas pelan, dia masih kepikiran omongan teman kerjanya.

"Buk."
"Opo, le?"
"Hwan capek."
"Kalo kamu capek, pulang sini le !! Ibuk masakin makanan kesukaan mu nanti, atau mau Ibuk yang kesana?"

Junghwan menggeleng, dia tidak bisa terus merepotkan Ibunya. Apalagi ayah junghwan masih aktif bekerja, jadi ibunya tidak bisa terus-terusan meninggalkan rumah.

"Enggak usah Buk, nanti kalo ada libur panjang biar Hwan aja yang pulang."
"Beneran? Kamu bisa nanganin capek mu ini sendiri?" Junghwan kembali menggeleng, dia tidak tahu harus bersikap bagaimana lagi.

"Buk.."
"Opo, le?"
"Kalo Hwan keluar kerja gakpapa?"
"Ibuk sama bapak gak pernah maksa kamu buat kerja apalagi sampe jauh gini, sedari awal itu semua pilihan mu kan? Jadi Ibuk sama bapak cuma bisa dukung semua keputusan mu, kalo emang udah capek, apa gak lebih baik kamu pulang aja le? Kamu bisa kerja dirumah aja, bantu ibu sama bapak."

Biasanya Junghwan akan langsung menolak tawaran ini dengan lasan ingin mencari pengalaman, tapi sekarang rasanya hal ini seperti jalan keluar terbaik.

Tok Tok Tok

"Nanti coba Hwan pikirin dulu yah Buk, Hwan tutup dulu telepon nya ini ada temen."

"Iya, kamu sehat-sehat yah !!"
"

Iya, Ibuk sama bapak juga yah."

Setelah saling berpamitan Junghwan memutuskan sambungan telepon itu, lalu membuka pintu kamar kos nya.

"Cari makan kuy !!" Sosok didepan Junghwan langsung melempar helm yang dia pegang.

"Aku belum ganti baju loh."
"Gakpapa lah, baju tidur lu bagus."
"Riki, Ojo guyon !!"
"Kelamaan kalo ganti baju, pake jaket aja buru !! Keburu mati kelaparan gue."
"Ish, iyo iyo. Tunggu !!"

Nah, semenjak pindah tempat tinggal juga Junghwan jadi punya temen. Namanya Riki, dia penghuni kamar kos disamping kamar Junghwan.

Mereka jadi dekat karena memang seumuran, ditambah lagi disana kebanyakan yang kos semuanya anak kuliahan. Jadi Junghwan ngerasa nyambung aja bareng Riki dari pada bareng orang kosan yang lain, apalagi Riki orangnya ramah tapi kadang bikin emosi, darah tinggi sama bikin malu juga.

"Makan opo toh?"
"Angkringan lah, yang murah tapi mengenyangkan."
"Oke."

   💐

"Kak"
"Disini sayang." Mashiho mengikuti asal suara tadi, lalu dia melihat sosok tinggi suaminya di teman belakang rumah.

"Kak, ngapain?" Sosok itu masih berdiri membelakangi Mashiho, karena heran Mashiho memilih untuk menyentuh pundak suaminya tapi....