Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.
Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡Keadaan dirumah Junkyu masih tidak berubah sedari kemarin, lebih tepatnya Koki yang tetap memberikan Junkyu silent treatment dan Junkyu yang gak berani menegur putranya.
Bukan takut sih, tapi lebih ke membiarkan Koki untuk lebih tenang sebelum diajak bicara lagi.
"Habiskan yah sarapannya!! Buat air minum sama camilan udah bunda simpen di tas." Koki cuma ngangguk singkat.
Junkyu tersenyum getir, dia belum tahu sampai kapan keadaan rumahnya akan terus begini. Di satu sisi Junkyu ingin langsung berbicara dan meluruskan pembicaraan kemarin, tapi di sisi lain Junkyu paham jika putranya masih remaja.
Emosi anak SMP itu masih susah diarahkan, jadi dari pada makin memperluas masalah Junkyu lebih memilih nunggu sampe Koki udah siap diajak bicara tentang hal kemarin.
"Koki berangkat."
"Hati-hati sayang." Tanpa membalas ucapan sang bunda, anak lelaki itu langsung pergi ke lantai satu.Saat akan keluar, Koki berpapasan dengan sosok yang membuatnya jadi murung sedari kemarin.
"Pagi Koki, mau berangkat bareng?" Koki cuma ngelirik tapi langsung pergi, membuat sosok tinggi itu menatap heran.
"Eh?" Junkyu kaget, tapi dia berusaha untuk tenang.
"Hai, selamat pagi." Junkyu balas senyum ramah.
"Selamat pagi, kenapa kesini pagi-pagi?"
"Ah gakpapa sih, tapi barusan Koki kenapa yah?" Junkyu kembali memaksakan senyum tipis nya."Gakpapa kok."
"Jangan bohong !!" Junkyu melirik haruto."Memangnya kamu tahu saya bohong dari mana?"
"Ekspresi wajah? Tapi senyum kamu keliatan gak setulus biasanya."Junkyu tertengun, baru kali ini ada orang yang bisa membedakan senyumnya. Padahal biasanya setiap orang akan menganggap dia baik-baik aja kalo udah liat Junkyu senyum, tapi sekarang Junkyu gak bisa mengelabui Haruto dengan senyumannya.
"Mau denger saya cerita?"
"Boleh, itupun kalo kamu emang sedia buat cerita." Junkyu mengangguk."Tenang !! Saya kan yang menawarkan? Sekarang duduk dulu !! Saya bikinin minum..."
"Gak usah !! Langsung cerita aja, kamu juga pasti capek kan mendem semuanya sendiri?" Junkyu tersenyum lembut.Rupanya dia harus mulai terbiasa dengan sikap Haruto dan tebakannya tentang ekspresi, tapi di sisi lain Junkyu juga bersyukur ada satu orang yang bisa mengetahui isi hatinya.
"Jadi, apa yang terjadi disini?"
"Saya kemarin coba bicara sama Koki tentang pertanyaan yang kamu ajukan saat di mall, dan yah itu hasilnya." Jelas Junkyu."Tunggu !! Maksudnya, Koki menolak?"
"Bukan menolak tapi belum bisa, dia masih trauma dengan masalalu nya."
"Trauma?" Tanya Haruto bingung.Junkyu menghela nafas, ternyata sulit juga untuk menceritakan semuanya. Karena saat bercerita, berarti Junkyu juga harus mengingat setiap kejadian saat itu.
"Kalo belum sanggup, jangan cerita !! Saya gak mau ngeliat kamu yang akhirnya kesakitan, paham?" Junkyu ngangguk doang.
"Enggak kok, lagian ini udah lama juga harusnya udah gak ada efek kan?"
"Luka gores aja butuh waktu buat kering, apalagi luka hati di hati kan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Flower in life
FanfictionSaat bunga selalu ada dicerita hidup, yakin semuanya akan seindah yang terlihat? Penasaran? Yuk baca ceritanya !! Mulai: 01 Mei 2022 Selesai: - # 2 - Koki (24 Mei 22) # 2 - Keiju (27 Mei 22) # 3 - Koki (28 Mei 22) # 3 - Keiju (28 Mei 22) # 2 - Noaky...