Lily

519 97 0
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡



"Aa, pulangg.." Woo Jin membuka pintu rumahnya, dan dia langsung menatap heran isi rumah yang terlihat berantakan. "Bentar !! Rumah gue berantakan banget. Tunggu oke !! Gue cari mamah gue dulu." Dua orang lainnya hanya mengangguk, lalu si anak pemilik rumah itu masuk dengan cepat.

"Mah, mamah... Mam.."
"Kenapa a?" Tanya Asahi kaget, pasalnya panggilan sang putra terkesan panik.

"Mah, ini kenapa berantakan?"
"Mamah kira apa."
"Tapi aa kaget mah, kan takut nya..."
"Enggak ada apa-apa kok, mamah lagi beres-beres sama ganti cat di dalam rumah." Woo Jin mengikuti telunjuk sang ibu, benar ruang tamunya sudah berubah warna.

"Aa, pulang bareng siapa?" Tanya Asahi saat melihat siluet orang lain dari jendela, lalu dia kembali menatap sang putra.

"Ah iya, aa lupa." Woo Jin langsung melihat kearah pintu. "Aa mau kerja kelompok, tapi rumahnya..."

"Aa, kenapa gak bilang dulu?"
"Ini juga dadakan."
"Haduh, gimana dong?" Malah Asahi yang panik.

"Yaudah gakpapa, aa izin aja yah buat kerja kelompok."
"Dimana?"
"Enggak tahu, mau diskusi dulu ini."
"Yaudah sok, kasih tahu kalo udah jelas mau dimana !!"
"Iya." Woo Jin langsung menuju luar rumah, dan menemui kedua temannya.

"Gimana?"
"Sorry nih, disini gak bisa." Sesal Woo Jin. "Mau dirumah lo aja?"

"Eh? Emangnya gakpapa kalo harus puter balik?"
"Ya, capek sih tapi gak ada pilihan lain kan? Kalo kerumah ku, jauh."

"Bener kata Dong Hyun, udalah dirumah lo aja Ko."
"Ya, aku sih gakpapa."
"Yaudah, bentar izin dulu !!"

Woo Jin melihat kedalam rumah, lalu menatap sang ibu yang sedang mengawasi pekerja.

"Mahh."
"Iya, a?"
"Aa, jadinya dirumah Koki."
"Jauh gak?"
"Depan komplek, yang toko bunga itu loh." Asahi kembali mengingat kejadian saat itu, lalu dia menatap putranya.

"Hati-hati yah a !!"
"Siap, mamah dirumah juga hati-hati oke !!" Asahi mengangguk, lalu tersenyum.

Ketiga anak itu keluar dari pagar rumah Woo Jin, mereka bersiap ke rumah Koki tapi langkahnya tertahan.

"Mau pada kemana?"
"Eh, kak Kei. Ini kita mau kerja kelompok." Jawab Woo Jin.

"Dimana?"
"Tadinya mau dirumah tapi gak jadi, ini jadinya mau ke rumah Koki."
"Oh, disini aja !!"
"Eh?" Ketiga anak itu kaget, pasalnya mereka kan gak sekelas atau lebih tepatnya Keiju adalah kakak kelas mereka.

"Kenapa? Ayo disini aja !!"
"Emangnya gakpapa kak?"
"Gakpapa kok, mumpung aku gak ada temen."
"Emang biasanya ada temen?"
"Ya... Enggak ada juga sih." Ketiga anak itu terkeheh canggung, bingung sama sikap kakak kelasnya ini.

Akhirnya setelah banyak pertimbangan, ketiga anak itu menyetujui untuk kerja kelompok dirumah Keiju. Gakpapalah dari pada bolak-balik kan jauh, jadi manfaat kan yang ada.

Mereka memasuki rumah Keiju, dua anak yang memang baru pertama kalinya kerumah ini sedang menelisik setiap sudut ruangan.

Sesekali Koki dan Dong Hyun terkagum-kagum saat melihat lemari kaca yang penuh dengan miniatur tokoh-tokoh pahlawan fiksi, mulai dari pajangan kecil sampai besar mereka bisa melihatnya.

"Wahh, kakak suka koleksi Marvel?"
"Hah?" Keiju mengikuti arah pandang Dong Hyun, disana ada satu lemari kaca yang dipenuhi miniatur.

"Oh, itumah koleksi mami. Kalian mau pegang?" Dong Hyun dan Koki menatap Keiju horor, bukannya apa tapi mereka tahu pasti harga koleksi limited edition itu. Kalo rusak, wahh dahlah.

Flower in lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang