Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.
Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡
"Dame.... Dameeeee.."(jangan)Saat kilat menyambar bumi dan guntur menggelegar, Mashiho membuka matanya panik.
Keningnya sudah bercucuran keringat, lalu dia melihat wajah suaminya yang menggenggam erat tangan dingin dia.
Yoshi masih menatap Mashiho dengan wajah khawatir, lalu tangannya yang bebas menghapus bulir peluh dikening sang istri.
"Naze?"(kenapa?) Tanya Yoshi yang masih berusaha tenang, bagaimana tidak panik jika ditengah hujan deras yang dibumbui petir, dia harus melihat istrinya berteriak ketakutan dengan mata terpejam.
Mashiho menatap sosok tinggi disampingnya, lalu menghela nafas. Berusaha menormalkan degup jantungnya, dan meraup oksigen untuk mengisi paru-paru dia.
"Mimpi buruk"
"Tentang apa?"
"Cio gak tahu kak, tapi mimpi itu benar-benar menakutkan." Yoshi mengelus tangan istrinya, lalu membubuhkan kecupan penenang di punggung tangan Mashiho."Sudah, mimpi hanya bunga tidur. Tidak usah dipikirkan !! Mau langsung tidur lagi?" Mashiho menggeleng ringan, dia masih belum mau menutup matanya kembali.
"Oke, tunggu sebentar !!"
"Doko iku?"(kemana?)
"Dapur, mau buatin kamu teh anget dulu." Mashiho menggeleng ribut."Dame !!"(jangan)
"Sebentar kok, atau kamu mau ikut?" Akhirnya Mashiho mengangguk cepat, dia masih belum bisa ditinggal sendirian.Semenjak kejadian seminggu yang lalu, Mashiho menjadi sosok yang lebih mudah panik atau takut. Ada suara kecilpun lelaki mungil itu akan langsung mencari perlindungan dari orang yang dia kenal, maka dari itu juga selama Yoshi kerja, Mashiho selalu tinggal dirumah Jihoon kan lumayan juga jadi ada yang nemenin Hyunsuk.
Yoshi sudah mencerita semua kejadian aneh dari awal mereka pindah, sebenarnya bukan hanya Mashiho yang diganggu tapi Yoshi pun ikut merasakan nya. Mungkin karena Yoshi terkesan acuh, jadi si pengganggu itu lebih gencar pada Mashiho yang memang sedikit peka juga.
"Kita duduk disini dulu yah, sini !!" Mashiho menurut, lalu dia duduk disamping Yoshi. Tubuhnya langsung mepet pada tubuh sang suami, lalu kepalanya dia sandarkan di dada Yoshi.
"Masih takut?" Mashiho mengangguk. "Sudah, tidak apa." Yoshi mengelus punggung sempit istrinya, lalu memeluk tubuh mungil yang semakin menempel padanya itu.
"Leher mu, masih perih?"
"Sedikit."
"Jangan lupa pake salepnya yah !!"
"Um."
"Mama, sudah tahu?""Taunya cuma kecelakaan aja, Cio bingung kalo jelasin semuanya." Yoshi mengangguk paham, bukan tidak percaya dengan hal gaib tapi di zaman sekarang orang-orang sudah menganggap hal seperti itu hanya omong kosong belaka.
"Sabaryah !! Kakak secepatnya bakal cari rumah baru, semoga masih ada yang dideket-deket sini."
"Maafyah, jadi repotin."
"Enggak dong sayang, kenyamanan kamu adalah prioritas buat aku." Mashiho menatap wajah tampan suaminya, lalu mengecup rahang tegas Yoshi."Kamu lagi sakit, jangan mancing-mancing deh !!"
"Emangnya gak kangen? Udah seminggu lebih loh." Yoshi malah jadi bimbang, dia berusaha untuk menahan diri tapi objek yang dikasihani nya malah merayu."Besok saja !! Tunggu kondisi kamu lebih baik lagi."
"Yang luka itu leher Cio, bukan bokong."
"Tapi sama aja....."
"Syut !! Aku yang kerja, oke !!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Flower in life
FanfictionSaat bunga selalu ada dicerita hidup, yakin semuanya akan seindah yang terlihat? Penasaran? Yuk baca ceritanya !! Mulai: 01 Mei 2022 Selesai: - # 2 - Koki (24 Mei 22) # 2 - Keiju (27 Mei 22) # 3 - Koki (28 Mei 22) # 3 - Keiju (28 Mei 22) # 2 - Noaky...