Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.
Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡Disemester kedua ini, kondisi Junghwan sudah bisa dibilang mendingan.
Dia sudah bisa gerak walaupun masih harus tertatih atau dituntun, dia juga udah gak semual dulu kalo nyium aroma orang lain.
Tapi untuk jaga-jaga, Jeongwoo selalu menggunakan baju yang tertutup kayak tim medis wabah penyakit biar gak tertular.
Bukan jijik atau apa tapi Jeongwoo cuma takut kalo istrinya malah kembali drop kayak sebulan lalu, dia udah kayak hidup tanpa rasa karena terus melihat si belahan jiwa yang terkapar lemah.
"Mas.." panggil Junghwan teredam, tapi Jeongwoo masih bisa denger kok.
Lelaki yang dipanggil itu menatap Junghwan, lalu Jeongwoo tersenyum dibalik maskernya.
"Kenapa sayang?" Balas Jeongwoo.
Lelaki itu menatap lekat wajah pucat Junghwan, sekarang istrinya memang sudah bisa gerak lagi dan nafsu makan nya juga sudah sedikit membaik walaupun berat badannya belum menunjukkan kenaikkan.
Jeongwoo menatap bibir Junghwan yang tertutup rapat oleh masker oksigen, iya Junghwan sekarang lebih sering sesak nafas.
Bahkan lelaki bongsor itu bisa tidak tidur beberapa hari karena sesak nafas, Kehamilan nya baru mau memasuki bulan ke lima tapi perut Junghwan sudah sangat besar dan pastinya berat untuk dibawa jalan.
Setiap check up, Dokter selalu bilang kalo Junghwan dan kedua bayinya sehat tapi sepulang dari RS, kondisi Junghwan selalu drop.
"Jangan sedih !! Aku gakpapa kok, yang penting kan anak-anak sehat." Jeongwoo mengangguk tapi senyumnya pudar.
Dia gak suka dengan kalimat "yang penting anak-anak nya sehat" Bukan tidak bersyukur tapi yang dia mau semuanya kembali sehat, bukan cuma anak-anaknya tapi Junghwan juga.
Karena Jeongwoo belum tentu mencintai anak-anak nya tanpa Junghwan, dia bahkan sudah mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan darurat nanti.
Jika saja kelak dia diberi pilihan untuk menyelamatkan siapa, maka Jeongwoo sudah pasti akan memilih Junghwan. Persetan dengan tanggapan orang, toh dia hidup juga tidak mengemis dari mereka kan?
"Mas..." Junghwan menggeleng sambil menyentuh tangan suaminya. "Kita kuat kok, mas jangan khawatir yah !!"
"Iya, mas tahu kamu kuat." Jeongwoo balas menggenggam tangan Junghwan, lalu mengecup punggung tangan yang terasa lebih dingin itu.
Jeongwoo sangat mencintai Junghwan, jadi jangan pertanyakan apa yang bisa dia berikan demi kebahagiaan sosok didepannya, bahkan kalo sekarang bisa, Jeongwoo siap menerima semua rasa sakit yang Junghwan derita asalkan istrinya itu kembali sehat.
💐
Mashiho menatap kosong layar televisi didepannya, hari ini Yoshi sedang lembur dan membuat dia hanya tinggal berdua dengan sang ponakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower in life
FanfictionSaat bunga selalu ada dicerita hidup, yakin semuanya akan seindah yang terlihat? Penasaran? Yuk baca ceritanya !! Mulai: 01 Mei 2022 Selesai: - # 2 - Koki (24 Mei 22) # 2 - Keiju (27 Mei 22) # 3 - Koki (28 Mei 22) # 3 - Keiju (28 Mei 22) # 2 - Noaky...