Lavender Rose

549 97 8
                                        

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡







Kling

"Selamat datang..... Eh?"
"Selamat pagi." Sapa orang itu ramah.

"Loh, bukannya ada perjalanan bisnis?"
"Iya."
"Terus, ini ngapain?"
"Berdiri?" Junkyu mendelik, lalu membelakangi sosok itu.

"Saya tidak salah dong, inikan memang lagi berdiri."
"Iyaa." Sosok tinggi itu hanya terkekeh.

"Memang benar saya mau pergi, tapi ini mampir dulu."
"Ngapain?" Junkyu masih membelakangi sosok itu, bukannya gak sopan tapi dia emang lagi ngerapihin bunga.

"Nih." Junkyu berbalik, lalu menatap tas kertas yang disodorkan. Cukup besar, jadi gak keliatan isinya apa.

"Apa?"
"Ambil dulu !! Nanti juga tahu." Junkyu nurut aja, terus dia ngintip isinya.

Sebelah alis Junkyu terangkat, lalu dia menatap si pemberi.

"Ini, buket Aster yang kemarin kan?" Sosok itu mengangguk. "Terus, maksudnya?" Tanya Junkyu bingung.

"Saya akan melakukan perjalanan bisnis cukup lama jadi, jaga dirimu !!" Junkyu masih menatap sosok didepannya. "Bukannya arti bunga Aster ituyah?" Junkyu tertawa pelan.

"Iya iya, setidaknya saya paham."
"Syukurlah." Mereka bertukar tatap sambil tetap tersenyum, kayak susah buat saling memalingkan wajahnya.

"Bunda?" Panggilan itu langsung membuat keduanya menjauh dan bergerak tak jelas, membuat Koki menatap heran.

"Kenapa sayang?"
"Oh, Koki mau berangkat tapi tugas yang kemarin itu bunda simpan dimana?"
"Ah, itu disebelah buku paket kamu."

"Oh, oke. Makasih bunda, pagi om." Koki menyapa haruto sebelum naik lagi ke atas, dan lelaki tinggi itu hanya mengangguk singkat.

"Koki belum berangkat?"
"Kebetulan hari ini ada rapat untuk kelulusan kakak kelasnya, jadi kelas dia diundur agak siangan." Haruto mengangguk paham.

"Kamu, kapan berangkat nya?"
"Nanti."
"Nanti kapan?"
"Nunggu Koki."
"Ngapain?"
"Bareng aja, biar sekalian." Junkyu menatap Haruto penuh selidik.

"Apa? Saya beneran lewat sekolahnya Koki kok."
"Gak bohong?"
"Enggak, emangnya kenapa?"
"Soalnya kalo beda arah nanti bakal makan waktu, kamu gak usah buang-buang waktu cuma buat ngurusin orang lain !! Utamakan dulu kepentingan diri sendiri."

Ucapan Junkyu emang bener, tapi kok Haruto rada gimana gitu? Yaudahlah namanya juga perhatian, bisa dalam bentuk luka tapi tetap jadi pembalutnya juga. Jadi, Haruto cuma iya-iya aja.

"Bunda, Koki berangkat dulu."
"Yuk !!"
"E?" Koki bingung saat pundaknya di rangkul Haruto.

"Kita berangkat bareng, kebetulan om juga bakal ngelewatin sekolah kamu."
"Oh, emangnya gak ngerepotin om?" Haruto senyum, terus menggeleng.

"Kita berangkat dulu." Pamit Haruto, Junkyu mengangguk sambil mengikuti langkah keduanya.

Junkyu berdiri didepan tokonya sambil menatap dua orang tadi masuk kedalam mobil, lalu dia tersenyum.

Flower in lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang