Tulip

517 90 2
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡





Akhirnya hari yang ditunggu Jeongwoo hadir juga, dia sekeluarga sudah ada di Solo. Jeongwoo gak bawa keluarga besar, cuma kedua orangtuanya ditambah keluarga Jihoon.

"Rumahnya kamu tahu gak?"
"Ini udah di sharelok kok pak." Jawab Jeongwoo.

"Yaudah, sok kamu yang bawa mobilnya !!"
"Masa calon manten yang bawa mobil?"
"Dih, kepedean lu. Emang udah yakin bakal diterima?" Ledek Jihoon.

"Jangan gitu atuh a, do'ain biar diterima !!" Balas Jeongwoo, tapi dia tetap masuk mobil dan duduk di kursi pengemudi.

Karena emang cuma berenam, jadi mereka bawa satu mobil aja.

Jihoon sama Keiju duduk di kursi paling belakang, berhimpitan sama beberapa kotak seserahan. Sedangkan Hyunsuk dan ibunya Jeongwoo duduk di kursi tengah, sambil mangku kotak seserahan juga dan yang terakhir Jeongwoo duduk bareng bapaknya di kursi depan.

"Yaudah kita berangkat sekarang aja !! Biar gak terlalu siang. Lagian rumahnya juga masih agak jauh kan dari sini?" Saran Hyunsuk.

"Iya, sekitar satu jam kurang lah."
"Yaudah, yuk berangkat !!"

Perjalanan dimulai, dan Jeongwoo masih terlihat santai. Lelaki bermanik serigala itu hanya diam mendengarkan berbagai obrolan penumpang mobil, sesekali dia juga menanggapi pertanyaan orangtuanya.

Selama perjalanan, ada beberapa hal yang terus saja Jeongwoo pikir kan. Tentang bagaimana nanti respon keluarga Junghwan atau gimana nanti kalo dia ditolak, duh jadinya Jeongwoo negatif thinking kalo gini.

Semakin dekat jarak tempuh, maka semakin terasa sensasi gugup dan itu juga berhasil membuat Jeongwoo semakin sulit mengatur posisi duduk, kayak gimanapun posisinya tetep gak enak gitu.

"Tenang aja kali, belum nyampe juga udah tegang." Celetuk bapaknya.

"Ya kan ini pengalaman pertama pak, jeongwoo belum pernah setegang ini."

"Pasti lagi mikirin cara kalo gak diterima kan?" Jeongwoo menatap Jihoon sebal, lalu mendengus.

"Aa teh kenapa do'a nya jelek mulu? Emang beneran mau yah aku ditolak?" Jihoon malah panik karena balasan Jeongwoo, padahal niat dia kan buat mencairkan suasana.

"Jiiii ish, diem aja sih jangan usil !! Udah tahu Jeongwoo lagi sensitif, malah di becandain." Hyunsuk langsung buka suara, dia udah bener-bener capek banget ini.

Soalnya sedari awal yang plaing sibuk malah Hyunsuk, bahkan lelaki mungil itu sampe kurang tidur karena terlalu semangat ngurus berbagai hal yang harus disiapkan.

"Pas belokan depan, mentok kan?"
"Iya."
"Yaudah, hati-hati !! Jangan banyak pikiran, berdo'a aja semoga semuanya lancar." Jeongwoo ngangguk.

Semakin tipis jaraknya, semakin kencang juga debaran jantung Jeongwoo.





    💐





Setelah percekcokan keluarga kemarin karena Junghwan memberi kabar mengejutkan secara dadakan, akhirnya sekarang lelaki muda itu tengah duduk di ujung kasurnya.

Flower in lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang