Bougenville

527 96 2
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡







Kling

"Maaf, tapi kami sudah tutup... Ya Tuhan." Junkyu langsung berseru kaget saat melihat putranya, lalu sosok lelaki jangkung itu memangku tubuh Koki yang hampir dipenuhi perban.

"Tolong, ini di tidurin dimana?"
"H-hah? Ah maaf, tolong bawa ke atas !!"
"Tunggu apa lagi? Harusnya anda jalan lebih dulu bukan?"
"A-ah benar, aduh maaf. Ayo !!" Junkyu benar-benar blank sekarang, dia tidak pernah melihat anaknya terluka separah ini.

Bahkan Junkyu selalu memastikan tidak ada bentol karena nyamuk ditubuh anaknya, tapi sekarang dia harus melihat tubuh anaknya terkulai lemas serta dipenuhi bared dan beberapa bagian diperban.

"Disini kamarnya !!" Setelah sosok itu menurunkan tubuh Koki, Junkyu langsung menyelimuti tubuh putranya.

"Kalo gitu, saya permisi."
"Terimakasih banyak, maaf membuat anda repot. Mari saya antar !!"

Terlihat Junkyu menahan agar suaranya tidak pecah ataupun bergetar, dia berusaha untuk menjadi sosok tangguh agar tak mudah disakiti lagi.

"Sekali lagi, terimakasih banyak atas bantuannya. Maaf saya jadi merepotkan." Sosok tinggi itu hanya mengangguk, lalu pergi keluar toko.

Dan seketika Junkyu ambruk, dia ternyata tidak sekuat keinginannya.






    💐





Haruto membuka pintu mobilnya, saat akan masuk matanya lebih dulu melihat benda asing yang sudah pasti bukan miliknya.

"Wah, ketinggalan nih. Balikin dulu dah." Lelaki jangkung itu kembali menutup pintu mobil, dia mulai menyusuri bekas jejaknya tadi.

Kening Haruto sedikit berkerut, dia kira tokonya akan langsung dikunci tapi keadaan nya masih sama seperti saat dia pergi tadi.

Semakin dekat langkahnya, semakin terdengar juga suara raungan sayup-sayup. Haruto sedikit menciut, dia takut dengan semua hal yang berbau mistis.

Saat sudah berhadapan dengan pintu toko itu, Haruto jadi tahu dari mana asal suara tadi. Dihadapannya, didalam toko itu sosok yang tadi terlihat baik-baik saja kini sedang tersedu.

Meraung disetiap isakkannya, lalu memukul dadanya sendiri. Haruto jadi bingung, apa dia taruh saja tasnya diluar? Tapi kalo nanti ada yang nyuri, gimana? Duh, malah bimbang gini.

Akhirnya Haruto memilih untuk menyimpan tas itu didepan pintu toko, namun pergerakan nya kembali terhenti saat melihat kejadian didalam toko.

Kling

Haruto menyimpan asal tas itu setelah memasuki toko, dia langsung berlari.

"Stop !! Jangan bertindak bodoh !!" Tangan Haruto mengambil alih pecahan gelas yang tadi dipegang si pemilik toko bunga itu, tapi Haruto telat karena telapak tangan si pemilik toko sudah berlumuran darah.

Flower in lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang