Krisan

785 125 1
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡



"Udah malem, kok belum tidur?" Remaja itu menatap kearah pintu kamar yang terbuka, dia senyum pada si penanya.

"Belum ngantuk aja sih mah, mamah ada apa kesini?"
"Cuma pengen liat aa, mamah boleh masuk?"
"Masuk aja mah."

Asahi memasuki kamar putranya tanpa menutup pintu kamar, dia menghampiri Woo Jin yang sedang bersandar di kepala ranjang.

"Gimana tadi sekolah barunya?"
"Biasa aja sih mah."
"Kalo gak betah, bilangyah !!" Woo Jin menatap Asahi heran, tapi tetap mengangguk.

"Mamah kenapa belum tidur? Nunggu papah?" Asahi mengangguk. "Emangnya papah masih lama pulangnya?"

"Barusan bilang sih udah dijalan, bentar lagi paling sampe." Si anak hanya mengangguk paham, lalu kembali menatap pintu kamar. "Aa, belum terbiasa disini yah?"

"Namanya juga makhluk hidup mah, butuh waktu buat penyesuaian."

"Maafyah bikin aa gak nyaman." Kini Woo Jin menatap sang ibu serius, dia sudah tak suka mendengar nada bicara ibunya.

"Maaf buat apa?"
"Yah karena mamah, aa jadi kesini."
"Mamah gak salah, kalopun harus ada yang disalahin yah berarti ibunya mamah bukan mamah."

"A, gak boleh gitu !! Kita gak boleh benci sama orangtua, seburuk apapun sikap mereka."

Woo Jin menghela nafas panjang, lalu dia mengambil tangan lembut Asahi.

"Aa gak benci siapapun kalo mereka gak nyakitin orang yang aa sayang, mamah sekarang jangan khawatir !! Disini masih ada papah sama aa."

"Makasih yah sayang."
"Papah, gak di ucapin makasih juga?" Kedua orang itu menatap sosok yang berdiri di depan pintu, lelaki itu masih rapih dengan kemeja putih dan dasinya.

"Gini yah kelakuan kalian kalo gak ada papah, menghianati."
"Jangan drama deh pah !! Udah malem nih." Jaehyuk mendengus.

"Kalo tahu udah malem, kenapa gak tidur?"
"Otw ini."
"Apanya yang otw? Mata masih seger gitu." Asahi hanya terkekeh, sudah terlalu biasa melihat ayah anak ini beradu mulut.

"Udah ah, jangan ribut !! Yuk tidur !!"
"Kita tidur bertiga malem ini, oke !!"
"GAK !! ENGGAK !! Aa udah gede yah." Woo Jin menolak keras usulan ayahnya.

"Berisik  !! Kalo nolak kamu besok berangkat jalan kaki dan gak ada uang jajan."

"Dih, apaan. Mahh, papah nya tuh." Asahi sekarang tertawa, cukup menghibur melihat ekspresi melas putranya.

"Tapi mamah setuju, jadi malem ini kita tidur di kamar aa bertiga."
"Gak muat atuh mah, kasur aa cuma queen size."

"Gakpapa, mamah kecil kok." Akhirnya tidak ada yang bisa menolak, setelah mandi Jaehyuk ikut bergabung diatas kasur sang putra.

Asahi tidur ditengah, dengan alasan sebagai penyekat antara Jaehyuk dan putranya.







    💐

Flower in lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang