Welcome

149 15 2
                                    

Sepanas panasnya kepala ini di bawa ujian, emang paling bener langsung adem dibawa ngehalu
Enjoy guys!
-🌈✨🌻💛-









"Selamat datang ke dunia yang keras ini baby boy!"

"So cu--apa lo bilang?"

Hendery otomatis nyengir, lanjut lagi ngeliatin bayi laki laki yang baru berusia 10 jam itu di baby crib. Sama sekali gak peduli sama Yeri yang masih natap dia jengah.

"Anak si Luke kenapa cakep banget dah, bapaknya buluk begitu kok. Tapi Yuqi cantik sih, tapi ini kan cowo anaknya. Yakali cantik haha. Eh tapi ini bayi cantik juga heran." ucap Hendery sambil menggoyang pelan kaki mungil itu.

Sampai akhirnya Yeri menggeleng lemah, "Lo telat minum obat ya pagi ini der?"

"Oh iya," Hendery menegakkan punggung dan menatap ke sekitar kamar rawat Yuqi, "Obat obat penyemangat hidup gue pada kemana ya?"

Mark yang dari tadi nyimak di tempat duduk samping bangsal tempat Yuqi berbaring menunjuk ke luar, "Yeo lagi nganterin Yangyang ke toilet, anak lu minta berak."

Hendery ketawa doang, "Tu anak pantatnya emang gabisa diajak kompromi."

Lagi, Yeri memutar bola matanya. Jengah.

Meski kondisinya masih lemah, Yuqi tidak bisa menahan tawa mendengar obrolan absurd teman temannya itu, "Makasi ya udah jenguk gue."

Memutar kepala ke arah Yuqi, Yeri tersenyum, "Sama sama dan makasi juga udah lahirin keponakan gue ini. Sumpah anak lo lucu banget!"

Yuqi terkekeh, "Kenapa Jia gak diajak coba, pasti seru."

Mark menatap Yuqi, "Di bawa papa. Dan, oh, Dejun katanya bakal dateng kesini agak telat. Lagi nge-date sama skripsinya."

Dalam perjalanannya ke pintu ruangan menyusul anak dan istrinya, Hendery melirik sekilas, "Ini Lucas kemana deh, lama amat."

"Ngapain lo nyariin Lucas?" tanya Mark.

"Ya masa anaknya udah lahir bapaknya gak ada disini, kasian dia." sampai di depan pintu, Hendery menunjuk bayi di baby crib dengan dagu.

Membuat Yeri dan yang ada di ruangan itu kebingungan. Udah tau sih ini Hendery Angkasa yang suka menjatuhkan ekspektasi orang, tapi tetap gak bisa gak penasaran.

"Kasian kenapa???" Yeri akhirnya bertanya.

"Kasian aja dia penasaran," Hendery berdiri di ambang pintu, seolah siap berlari setelah ia selesai bicara, "Buronan siapa yang jadi ayahnya AHAHAHA!"

"AHENG SINTING! NGOMONG APA LO BARUSAN HAH?! DIA LAKI GUE! MAJU SINI LO BIAR GUE BANTING LO KAYA BURONAN DERYL!"

Karena duduk tepat di depan Yuqi, Mark sontak menutup teling rapat rapat saat gadis itu berteriak. Teriakannya tidak main main, menggema seruangan dan membuat telinga Mark berdengung.

"K-ki, sabar," Yeri mencoba membaringkan Yuqi yang sempat setengah bangkit dengan menumpu salah satu tangannya tadi, "Lo emang gak pernah mikir lagi sakit ya, kalo udah kesel langsung dapet power gitu ya?"

Mark menurunkan tengannya, melirik was was ke arah si bayi, "Untung anak lo gak nangis."


=============

Brak!

Suara pintu ruangannya yang di buka tidak santai alias kaya orang kesetanan refleks bikin Yuqi yang lagi anteng gendong anaknya tersentak kaget dan menoleh ke arah pintu.

Menemukan suaminya dengan napas tersengal menghampirinya cepat, "Maaf gue ninggalin lo sendirian, udah lama ya? Yang lain udah balik dari tadi? Gue lupa papa juga balik hari ini, makanya sekalian nunggu papa di bandara. Lo udah makan, atau perlu sesua--"

"Halo papa~" Yuqi mengayunkan pelan tangan kecil bayinya ke arah Lucas.

Lucas tertegun. Wajah yang tadinya penuh kekhawatiran kini mulai menarik sebuah senyum. Ah, saking khawatirnya sebab meninggalkan Yuqi sendirian di ruang rumah sakit ini dia sampai tidak sadar istrinya itu tengah menggendong seorang bayi. Anak mereka.

"Hei," Lucas mendekatkan dirinya, "Jagoannya papa."

"Gendong sama papa ya?"

Lucas langsung menggeleng, "Jangan! Gue takut kenapa napa kalo gue yang gendong, lo aja dulu."

Yuqi menghela, "Gak apa apa. Inget aja lo lagi megang anak manusia bukan mainan."

"Tapi tetep aja, papa gak mau baby luqi sakit gara gara papa," Lucas mencium sekilas kening Yuqi, menatap istrinya itu, "Kondisi lo sendiri gimana, ada yang sakit?"

Mendengar itu Yuqi meringis dan terkekeh di waktu yang bersamaan, "Sakit sih semua badan gue rasanya masih ngilu. Ternyata bener kata bunda--oh ya, bunda udah mau kesini? Kangen."

Lucas tersenyum teduh, "Ke rumah dulu katanya bersih bersih sebelum ketemu cucunya, mau di telfon?"

"Emm, nggak deh."

"Kenapa?"

"Sebelum yang lain dateng gue mau sama lo aja, bertiga. Mama, papa, sama baby Na."

Melihat Yuqi menggenggam tangannya dan menatap dengan senyum manis, Lucas gak bisa nahan senyumnya, "Udah sepakat sama nama itu?"

Yuqi mengangguk mantap, lalu menunduk menatap anaknya yang masih memejamkan mata indahnya. Lucas turut kembali mendekatkan wajahnya memandang bayi yang tertidur pulas itu.

"Welcome to our life, Na Jaemin." ucap keduanya bersamaan.














----

Widih Jaemin debut jadi anaknya Lucas-Yuqi
Cocok gak nih? Aku sih yesss

Kalo ada yang lagi ujian juga jam segini semangat ya gaezz
Ini aku gabut nunggu ujian mapel kimia makanya up hoho
SEMANGATTT (pt.2)

Our Sweet Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang