om om anak dua

124 16 1
                                    

Akhirnya bisa up, ada yg kangen tydack (⊃・﹏・⊃)

dan berhubung aku udah mulai libur sebulan abis rapotan, ada yang mau up tiap hari ga???

Kalo ada ku usahain buat kalian para readers dunia per-LuQi-an kuu

Ini dia, semangat baca cerita random ini yeorobun ♡✧*。

Ini dia, semangat baca cerita random ini yeorobun ♡✧*。

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--sama komen ya plis plis plis( ◜‿◝ )♡
____________


"Hachim!" Yuqi ngegeleng kecil lalu membenarkan masker yang ia pakai, ngeliatin Nana yang digendong Lucas, "Bersyukur banget

Lucas senyum doang, sebelah tangannya terulur naikin tudung hoodie yang di pake Yuqi dan narik istrinya itu kerangkulannya. Mulai jalan bersisian, "Jangan gitu, lo cuma gak sengaja, itu aja."

"Tetep aja. Gue hampir ngebahayain anak kita dan," Yuqi ngeliatin lantai rumah sakit, "..bikin lo marah." cicitnya.

"Udah, sekarang kita udah baikan kan. Jangan diulangi lagi juga."

Yuqi ngangguk pelan, gak lama dia mendongak ngeliatin Lucas yang masih merangkulnya sambil ngegendong bayi, "Tapi emang kita udah baikan?"

Lucas nunduk natap Yuqi dan mengerjap beberapa kali, "Emang belum baikan?"

"Lo masih marah gak sama gue?"

Sempat mikir bentar, Lucas natap kedepan lagi dengan mata menyipit, "Dikit."

"Tuh kan..."

Lucas ketawa kecil dan mengusap kepala Yuqi yang dibalut tudung hoodie, "Gue gak bohong sih, tapi lama lama juga bakal ilang."

Tiba tiba Yuqi berhenti ngelangkah dan ngelepas rangkulan Lucas, natap suaminya itu lekat, "Jujur deh, lo pasti kecewa banget ya sama gue?"

"Ki--"

Yuqi tertawa lirih, "Bego banget ya gue nanya itu lagi, lo pasti kecewa banget. Gue gak becus jadi orang tua.."

Detik itu juga Lucas narik lengan Yuqi mendekat ke arahnya, "Gue juga gak becus jadi suami bikin lo nangis terus."

Yuqi mulai terdengar terisak pelan terus meluk lengan besar Lucas, menyembunyikan wajahnya disana, "Lo gak salah hiks, gue selalu bikin lo sedih huhu."

"Oh wow, lu pada ngapain dah?"

Hendery sama Hyewon yang ngegendong Lie kompak ngeliatin bingung Yuqi sama Lucas yang pelukan di lorong rumah sakit sambil bawa bayi.

Yuqi keliatan gak peduli dan Lucas cuma bisa senyum tipis ngeliatin mereka, "Kalian ngapain kesini?"

"Ini, Lie mau imunisasi," Hyewon menjawab, "Kalian ngapain sih?"

Hendery geleng geleng kepala. Dari pada pasangan suami istri, Lucas malah keliatan duda anak dua dengan Yuqi yang pake hoodie kebesaran gelendotan di lengannya dan gendong bayi di lengan satunya.

Lucas masih senyum begitu sadar dia jadi pusat perhatian, "Apa liat liat, keren kan gue?"

Hendery ngancungin jempolnya, "Cem om om anak dua."

****

Setelah pulang dari rumah sakit, Lucas yang tadinya pake kaos putih di balut jaket denim dan celana jeans hitam panjang begitu sampai di rumah bertranformasi jadi menggunakan kaos kutang dan celana bahan selutut. Dengan dahi berkeringat masuk ke kamar membawa nampan berisi bubur dan teh hangat.

"Yuk, kamu mamanya Nana makan dulu."

Lucas ngeletakin nampan itu di meja samping ranjang lalu menempelkan punggung tangannya di dahi Yuqi yang masih tidur, "Udah mendingan."

"Yuqi," Lucas mengguncang pelan bahu Yuqi, "Bangun, makan dulu."

Hanya dengan begitu Yuqi menggeram, berusaha ngeliat Lucas dengan mata setengah terpejam, "Gak laper cas."

"Ck, gak kasian apa lo sama gue. Dah jadi ini, kasian ntar dingin. Kalo buburnya dingin ntar yang angetin siapa, dia kan jomblo."

Yuqi berdecak malas lantas mendudukkan diri, "Ngomong apaan sih lo?"

"Ngumpat dong, gue jadi lega kalo udah dengernya."

"Gak waras."

"Ya sekali ini aja," Lucas natap wajah pucat istrinya lamat, "Gue gak tega ngeliat lo yang biasanya cerewet jadi lemah letih lesu gini."

Yuqi senyum paksa, "Jadi lo suka gue ngomel? Suami yang baik emang."

"Gue emang baik ey." Lucas mencium sekilas pipi Yuqi.

"Btw Nana mana?"

"Di kamarnya, tidur tadi pas gue gendong abis minum susu." Lucas ngejawab sambil ngeraih mangkok buburnya.

Sadar dia di perhatiin, Lucas ngelirik Yuqi sekilas, "Kenapa?"

"Maaf ya," kata Yuqi pelan, tangannya terangkat mengusap keringat di wajah Lucas, "Lo jadi harus ngurus rumah gini, pasti capek kan? Abis ini lo istirahat aja, gue juga udah mendingan. Sisanya biar gue yang--"

"--sstt, jangan bikin gue kaya orang lupa kalo lo yang layu layu pucet ini sebenernya tenaga kuli."

"Gue serius sayang." kata Yuqi dengan suara lembut.

Jenis suara yang jarang Lucas dengar dari istrinya yang cerewet itu. Bukan karena tidak ingin, hanya saja Yuqi akan mengatakannya di saat serius momen momen tertentu.

"Aw! Mau dong disayang sayang." ngeliat Yuqi makin ngeliatin dia khawatir, Lucas senyum cerah, "Udah jangan banyak mikir, gini doang juga. Kasian ntar otak hasil giveaway lo rusak."

Yuqi ngehela napas capek, nyerah sendiri, "Mau ganti laki tapi udah sayang banget sama yang ini hhhh..."

Our Sweet Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang