Bukan sengaja

110 15 1
                                    

Kaki jenjang berbalut celana rumahan selutut itu baru aja menginjak anak tangga pertama saat suara pintu utama dibuka terdengar. Yuqi langsung senyum ngeliat sosok suaminya. Dengan kemeja dan dasi yang telah lusuh, senyum tetap terukir di wajah sayu Lucas membalas tatapan sang istri.

"Hai cewek."

Yuqi sih udah biasa, dia milih ngambil alih jas di tangan Lucas, "Cewek yang ini dah ada yang punya."

"Tau," Lucas jalan mendekat, memeluk Yuqi yang lebih pendek darinya, menelusupkan kepalanya di ceruk leher cewek itu, "Gue yang punya."

Yuqi ketawa kecil, "Iya, yaudah lo istirahat aja dulu, biar gue siapin air hangat sama baju lo."

"Babe, capek."

"Gue juga capek berdiri gini, lepas dulu elah."

Lucas berdecak dan melepas rengkuhannya, "Padahal udah enak."

"Enak pala lo botak? Di pikir gue apaan kali." Cerca Yuqi menggeleng malas lalu kembali menaiki tangga menuju kamar mereka di lantai atas.

Tapi sebelum itu, Lucas lebih dulu menahan lengannya. Dia ngeliatin Yuqi lama, "Badan lo anget, muka lo juga pucet. Udah minum obat?"

Yuqi ngerutin keningnya terus ngegeleng pelan, "Minum obat apaan? Gue gapapa kok."

Ngomongnya gitu, walau yang sebenarnya dia dari tadi nahan pusing di kepalanya dari siang.

Lucas ngehela napas dan nunjuk bibir Yuqi, "Bibir lo pecah pecah, dari kapan? Pasti kepala lo muter muter kan? Ngaku?"

Sambil nyengir, Yuqi akhirnya ngangguk, "Dari tadi siang rasanya gak enak banget."

Lucas ngangguk, "Naik aja dulu, gue bikinin bubur, abis itu minum obat. Ntar malem Nana biar gue aja yang ngajak biar lo bisa istirahat, oh ya Nana mana?"

Yuqi menggeleng gak setuju, "Gak usahlah, minum obat aja kayanya bakal ilang--"

"Gausah batu," sahut Lucas cepat, "Kalo Nana ikutan demam ntar gimana? Lo mau?"

"Yakali!" Yuqi mendengus, "Barusan banget bilang capek."

"Lo lebih capek," kata Lucas, membalikkan badan Yuqi dan mendorong pelan punggung istrinya itu menaiki tangga, "Udah, gosah bacot, buru."

______

Baru aja keluar dari kamar mandi, kening Lucas langsung mengerutkan kening disaat yang bersamaan ternyata Yuqi juga baru masuk kamar membawa nampan berisi makanan. Perempuan itu tersenyum ke arahnya.

"Gara gara lo bikinin gue bubur dulu makanannya keburu dingin. Udah gue angetin, sini makan dulu."

"Buburnya udah lo abisin?"

Yuqi menggeleng, "Abis ini."

Lucas jalan dan duduk di atas tempat tidur, masih gak ngelepas pandangan dari Yuqi, "Makan sekarang."

"He'em, tadi gue langsung keinget lo belum makan soalnya. Nih makan dulu, jangan banyak bacot."

Menyodorkan nampan yang ia bawa tadi, Yuqi lantas berdiri ke arah lemari. Mengambilkan cowok yang tengah telanjang dada itu baju untuk dipakai, "Langsung pake baju abis mandi bisa gasih lo?"

"Makan, Yuqi."

"Iya iya." Yuqi menjawab sambil menutup pintu lemari.

Lucas narik nampan tadi mendekat terus ngeliat keluar dimana gerimis hujan mulai turun, "Nana udah tidur ya? Ah, gue belum liat dia dari tadi."

"..."

Hanya butuh sepersekian detik untuk Yuqi menjatuhkan baju Lucas dan berlari kencang keluar, pergerakan tiba tiba yang membuat Lucas kaget.

Our Sweet Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang