Malam ini setelah acara di rumah Hendery selesai Lucas sama Yuqi langsung balik. Dan dalam perjalanan, mobil hitam ini gak pernah dilanda sepi. Ya secara mereka berdua sama sama manusia ajaib. Ada aja yang diributin.
Dari rebutan power bank yang dasarnya punya Lucas dan dia masih pake, terus milihin lagu di radio, sampe adegan jambak jambakan dari Yuqi di lampu merah karena Lucas tiba tiba nyium bibirnya pake gerakan kilat.
Lucas sih ketawa puas aja sambil nahan tangan Yuqi. Udah tau juga, kadang selain laper istrinya itu juga ganas kalo dia bikin salting begitu. Dan gak sampe lima menit setelahnya langsung diem. Tapi masih ada suara tawa Lucas yang geli sendiri ngeliat istrinya yang sekarang gak mau ngeliat dia, milih duduk mepet ke pintu dan ngeliat keluar. Mukanya sebel, pipinya juga merah semua.
"Maaf deh, baikan." kata Lucas akhirnya. Jengah juga dia di diemin.
Lucas ngelirik Yuqi yang masih geming, "Semarah itu lo gue cium doang? Gak suka ya, kalo nggak yaud--"
Helaan napas panjang itu praktis bikin Lucas berhenti ngomong. Cuma buat ngeliat Yuqi yang ngeliat dia pake muka garang, "Lo gak pernah dibikin salting ya babi?"
"Well, gak ada sih yang bisa bikin gue salting sampe saat ini."
"Termasuk gue?" tanya Yuqi retoris.
Lucas senyum ngeliat jalanan, "Menurut you?"
"..tau ah, sebel." Yuqi mau duduk kaya tadi sebelum Lucas nahan lengannya.
Cowok itu masih ngeliat ke jalanan dan nyetir pake satu tangan, "Lo belajar gemes dari siapa sih, jadi pengen gue bejeg."
Yuqi langsung melotot, "SERIOUSLY?!"
Detik itu juga Lucas nyengir, "Nggak lah, mana berani. Tapi serius deh, lo masih marah gara gara gue cium, besok besok gak gue cium lagi deh kalo gitu."
"Dih! kok gitu?!"
Lucas ngeliat Yuqi pake tampang heran sambil narik tangannya, "Ya lo ngambek???"
Yuqi mendengus dan nyender gak santai ke sandaran, "Ya lo bikin gue kaget! Nyantai aja dong! Pake senyum senyum bodoh segala, ambyar gue asu."
Tawa Lucas meledak diiringi tangan yang menoyor pelan kepala Yuqi, "Lu kalo ambyar bahaya juga ya, hampir copot anying rambut gue rasanya tadi!"
"Salah sendiri." Yuqi acuh dan ngeliat keluar jendela mobil lagi.
"Yaudah deh, masih kesel?"
"Menurut lo?"
Lucas ngelirik istrinya terus senyum, "Masih sih kayanya. Mau langsung balik apa benerin mood lo dulu?"
Yuqi masih betah ngeliat keluar, "Terserah."
Lucas ngangguk doang, "Ke timezone kuy, sama laper juga gue."
Kata kata itu akhirnya bikin Yuqi noleh, "Bukannya lo udah makan banyak tadi?"
Lucas ngangkat bahu acuh, "Mau gak?"
"Yaudah."
"Gas ngenggg!"
🐵🐵🐵
"Cas gue mau es krim!"
Dengan santai Lucas narik tudung hoodie yang di pake istrinya yang udah heboh mau jalan ke chiller ice cream, "Gaboleh. Udah malem, ntar pilek."
Yuqi mencebik, dia ngedongak ngeliatin suaminya itu kesal, "Tapi gue mauuuu!"
"Yang lain, kalo itu tetep gak boleh," Lucas menggeleng dengan bibir yang dimonyongin dikit, "No."
"Ck, yang lain apaan!" Yuqi mencak mencak, "Tadi es serut gak boleh! Mie soba juga, trus apa yang boleh?!"
Lucas mutar bola matanya, "Ya itu dingin semua Yuqi."
Dengan perasaan gondok cewek yang pake hoodie kebesaran punya suaminya itu jalan ke souvenir shop di dekat mereka, cuma ngambil sebuah boneka monyet dan air mukanya yang tadinya kesal langsung menguap.
"Cas, mau ini dong. Lucu."
Lucas jalan mendekat terus menggaruk kepalanya, "Ini doang?"
Yuqi mutar kepala dan senyum lebar ke Lucas, "Habis ini ke coffe bar ya, titik."
"Ooh, oke. Tapi pesen teh anget aja."
"Lucas!"
"Ahahaha iya iya ah!"
Dan setelah sampai disana sepuluh menit yang lalu mereka berdua berakhir mesan hot chocolate buat Yuqi dan americano buat Lucas. Padahal tadinya Lucas baru mau ngingetin, tapi Yuqi sendiri yang bilang mau pesan itu. Baguslah, mereka jadi gak adu bacot depan umum.
"Harus boneka monyet banget?" akhirnya Lucas ngomong setelah merhatiin lama istrinya yang meluk meluk boneka tadi.
"Iya, lucu aja. Jadi keinget lo." Yuqi nahan ketawa saat ngelirik wajah suaminya sekilas.
"Gue emang lucu sih. Tadinya gue pikir lo suka monyet, lo kan monkey."
"Apa, honey?" beo Yuqi tanpa noleh, terus ketawa geli sama omongannya.
"Pfttt! Gak salah denger gue, mau dipanggil gitu?"
Yuqi ngangkat kepalanya ngeliat si suami yang udah naik turunin alis, "Kedengeran bagus, tapi gak usah, gacocok sama muka."
"Si anjing emang nyebelin." kata Lucas sebelum menyesap kopinya.
"Cas."
"Panggil sayang coba."
Detik berikutnya Yuqi masang muka malas, "Gak jadilah, males."
Lucas ketawa, "Iya iya, apaan?"
Yuqi ngeliatin suaminya bentar terus nunduk lagi mainin boneka monyet di tangannya. Dia rasanya ragu buat nanya, "Nanti, lo maunya cewek apa cowok?"
"Hah? Gimana?" Lucas bener bener gak paham, "Apanya yang cewe cowo?"
"..anak, kita?"
Lucas naroh kopinya terus ngeliatin Yuqi sambil senyum, dia ngelipat kedua tangannya di meja, "Random amat. Gue sih terserah, apa aja asal dia sama mamanya sehat. Itu aja cukup kok."
Perlahan Yuqi mendongak, "Mamanya?"
"Ya elo lah! Mama Yuqi," tangan Lucas terulus ngusap lembut kepala istrinya, "Tenang, gue bukan Lucas yang dulu lagi. Udah tobat permanen pokonya."
Yuqi nidurin kepalanya di meja dengan tangan besar Lucas jadi alasnya, dia mejamin matanya, "Harus."
Lucas ketawa pelan, "Dah, yuk pulang. Biar gak kemaleman."
"Gak ma--"
"Gue seret nih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Sweet Story ✔
Literatura FemininaTentang pasangan suami istri yang sama sama akhlakless tapi bikin iri. --our sweet story