Gengsister
Yerii
Besok weekend, ketemuan skuy
Mumpung suami gue dirumah bisa jagain JiaHyewon
Boleh
Yuqi gimana?Yuqi
Gasss!
Udah lama ga ngumpul juga
Kangen guaaYerii
Ngeliat gue tiap hari sebelah rumah masih kangen?Yuqi
Itu sih lebih ke bosen
Ngumpul bareng lagi maksudnyaYerii
Cih
Awas aja dateng dateng minta gula, gak gue bukain pintuYuqi
Ya gue dobrak pake buldoser
Gitu kok susahHyewon
Udah!
Lo berdua ribut mulu
Mentang" tetanggaan:(Yerii
Yaudah sini tukeran lo yang tetanggaan sama yuqi
Ikhlas lahir batin gueHyewon
Gak ah, seremYuqi
Maksud lo apaan hahHyewon
Maksudnya kita mau jalan kemana
Biar gak ngalor ngidul begini terus dari tadiYerii
Mall aja
Biar yuqi yang traktirYuqi
Sini rumah lo gue jual dulu biar bisa traktir"Yerii
Begini nih kelakuan orang yang selalu minta traktiran tapi giliran disuruh nraktir gamauHyewon
Tapi ki, lo kan lagi hamil gede
Lucas ngasih izin lo keluar sama kita doang?Yuqi
NgijininHyweon
Serius?Yerii
Ah masa?Yuqi
Paan sih lo berdua
Gue samperin juga lama lama🐵🐵🐵
"Kenapa?"
Yuqi ngehela napas singkat sebelum ngeliatin Lucas yang baru aja duduk di depannya pake senyum lebar, "Besok gue mau keluar bareng Yeo sama Yeri ya, dah lama gak main bareng."
Lucas keliahatan diam, berpikir, "Besok kayanya gue gak ada rapat penting, yaud--"
"--apa hubungannya dah?" tanya Yuqi bingung, yang disambut tatapan serupa suaminya.
"Gue ikut?"
"Lah ngapain???"
Kening Lucas semakin mengerut dalam, "Maksudnya apaan ngapain, ya gue harus ikut lah. Lo pikir gue ngasih lo pergi sendiri doang."
"Tapi kita bertiga, ada Yeo sama Yeri--"
"--di luar, lo mau keluar kan? Dan gue gak bisa tenang gitu aja lo keluar gak sama gue."
Mata Yuqi menyipit tidak percaya dengan ucapan Lucas. Selama dia hamil suaminya itu memang agak lebih posesif dari sebelumnya, tapi kali ini hal itu membuat Yuqi kesal.
"Bisa gak sih kaya biasa aja. Gue cuma hamil, bukan sakit." hingga tanpa sadar Yuqi berucap dengan nada sarkas.
Lucas ngehela napas singkat, sempat mengedarkan pandangan ke sekitar Indomaret bentar lalu ngeliatin istrinya lagi, agak mencondongkan badannya ke Yuqi, "Lo marah gue gini?"
Yuqi geming, mengalihkan pandangannya ke arah lain dengan wajah kesal yang kentara.
Terbit senyum tipis di bibir Lucas, "Lo tau gak kenapa gue selalu pulang awal belakangan ini? Itu gara gara gue khawatir sama lo, gue gak bisa tenang di kantor ngingat lo sendirian dirumah."
"..."
"Ya walau gue setiap waktu kita di telfon, gue masih belum yakin. Gue pengen liat langsung lo yang sebenernya baik baik aja." Masih dengan senyumnya, tangan Lucas terulur mengusap pipi istrinya, "Itu bahkan lo dirumah, apalagi di luar gak sama gue. Bisa gila gue mikirin lo doang."
Oke, untuk kesekian kalinya Yuqi nyerah. Akhirnya dia mutar kepala menatap wajah Lucas yang menatapnya lembut, membuatnya merasa bersalah karena marah sama suaminya itu.
"Karena gue hamil besar kan makanya lo sekhawatir itu?" Yuqi menghela samar, "Gue masih Yuqi yang sama, apa karena keadaan gue sekarang lo gak percaya kalo gue bisa jaga diri gue sendiri?"
"Percaya, banget malah," Lucas menatap Yuqi lekat, "Tapi gue cuma gak mau, gue gak mau lo kenapa napa disaat gue gak ada sama lo."
"..."
"Tapi kalo lo emang mau banget keluar sama temen temen lo, gapapa kok. Asal jangan sampe malem ya, lo harus istirahat soalnya." Lucas ngangkat kresek besar Indomaret di tangannya sambil senyum, "Udah gue beliin susu buat bumil."
Yuqi masih belum sadar dari keterdiamannya mendengar ucapan Lucas saat suaminya itu bangkit dan mengusap gemas kepalanya, "Dah, yuk pulang."
🍄
Baru masuk area dapur sambil ngeringin rambutnya yang basah pakai handuk, Lucas udah di suguhi pemandangan dimana Yuqi melamun sambil mengiris bawang. Hal yang di sadarinya itu membuat Lucas cepat cepat ngambil alih pisau di tangan Yuqi. Membuat empunya tersentak.
"Ngapain lo?"
"Lo yang ngapain," kesal Lucas menatap Yuqi, "Lo dapet ilmu dari mana ngiris bawang sambil bengong, pengen jari jari lo keiris juga?"
"Iya iya, sorry. Udah siniin lagi pisonya."
Lucas menjauhkan pisau itu dan menggeleng, "Nggak, gak ada. Gue aja yang masak."
Alis Yuqi bertaut bingung, "Sejak kapan lo jadi doyan masak gini, ya walaupun masakan lo gak mengecewakan sih."
Bukannya merespon, Lucas malah ngeliatin Yuqi lama, "Lo ngelamun kenapa lagi, jangan sampe lo banyak pikiran gara gara gue. Gue gak ngelarang lo mau keluar sama Yeo sama Yeri, pergi aja. Sekalian ngabisin weekend kan."
Yuqi menggeleng perlahan, "..gue gamau lo khawatir."
"Emang lo gak mau gue khawatirin?" Lucas natap Yuqi dengan wajah bertanya tanya yang dibuat buat.
"Serah lu deh udin."
"Ahahaha!" Yuqi mencubit pelan pipi chubby istrinya, "Lo mau jalan jalan, ngapain gue khawatir kalo lo mau bahagia. Gila kali."
Yuqi ketawa kecil, "Kalo gitu besok gue ikut mereka ya?"
"Iyaaa."
"Lo juga ikut."
"Iy--hah?"
Senyum Yuqi melebar sambil mengulurkan tangan balik mencubit pipi Lucas, "Biar bahagianya double!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Sweet Story ✔
Literatura FemininaTentang pasangan suami istri yang sama sama akhlakless tapi bikin iri. --our sweet story