That's love

105 12 1
                                    

Langit malam sangat pekat. Dari luar, di tengah malam ini hanya terlihat satu ruangan sebuah rumah yang cahaya lampunya menembus kain gorden. Bukan sengaja tidur dengan lampu menyala, tapi penghuninya memang masih terjaga.

Dengan selimut yang melapisi sebatas perut, Yuqi yang menyender di kepala kasur sambil senyum menggerakkan tubuhnya pelan ke kanan dan kiri. Lucas yang melihat itu juga tersenyum, lega mendapati istrinya itu menikmati lagu yang ia nyanyikan.

Di petikan gitarnya yang terakhir, Lucas berhenti nyanyi dan ngeliatin Yuqi, "Udah enakan?"

Yuqi nunduk, ngusap pelan perutnya, "Hm, Nana kayanya suka denger papanya nyanyi."

"Speechless dia denger suara bapaknya bagus gini," Lucas condongin mukanya ke depan perut Yuqi yang kian membesar, "Iya gak Na."

"Nyanyi lagi dong kalo gitu."

Negakin badannya, Lucas melirik jam dinding, "Udah jam dua pagi, belum ngantuk emang?"

"..."

"Eh, kenapa?"

Ada jeda sesaat sebelum Yuqi menggeleng dan senyum tipis, nepuk nepuk tangan suaminya yang bertumpu di gitar, "Gajadi deh, tidur yuk. Udah ngantuk nih."

"..."

Kali ini malah Lucas yang diem, ngeliatin wajah Yuqi yang udah siap siap mau berbaring.

"Ngapain masih bengong heh, taruh gitaranya."

Tiba tiba Lucas nahan pergerakan Yuqi, nuntun istrinya itu buat duduk nyender lagi di kepala kasur, "Baru jam dua, sekalian aja sampe pagi. Gue masih ada lagu yang pengen gue nyanyiin buat Nana soalnya."

Yuqi mengernyit, "Buat Nana doang?"

"Trus?"

"Oh."

Lucas ketawa doang terus ngulurin tangan buat ngacak rambut Yuqi--yang pada dasarnya udah acak acakan, "Iya iya buat lo juga. Buat siapa aja sih yang denger."

"Jangan ngomong gitu bisa gak, gue jadi punya asumsi setan di pojokan juga denger."

Lucas udah nunduk mulai ngatur gitarnya, "Tolong bodohnya di skip dulu, gue udah mau nyanyi ini."

Yuqi ketawa, wajahnya yang berseri ketara banget nunjukin kalau dia antusias banget pengen ngeliat Lucas nyanyi, "Okaaayy!"

Diam diam Lucas senyum geli, sesekali ngelirik ke arah Yuqi yang natap dia sengan sepasang bola mata berbinar, "A--ciaaaa! Belum ngantuk kan lo sebenernya?! Ahahaha!"

Di pihak lain Yuqi hampir kehabisan kata kata ngeliat suaminya ketawa ngakak setelah tiba tiba nuding dia. Cewek yang pake kaos putih itu masang tampang cengo, "Lu ngibulin gue lagi?!"

Tawa Lucas mereda bersamaan dengan tangannya yang mengusap usap bahu istrinya, "Hahaha kagaaa, ngetes doang. Lo bohong apa nggak."

"Cih." Yuqi mulai narik selimut dan berusaha berbaring, "Gue tidur beneran aja kalo gitu."

"Eits, jangan dong. Gue beneran mau nyanyi nih."

Yuqi ngehela napas panjang, "Besok aja. Mending sekarang tidur aja, lo kan besok ke kantor cas."

Sebelah alis Lucas terangkat, "Ya terus?"

"Gak capek?"

"Ya enggalah!" Lucas mendekatkan wajahnya ke wajah Yuqi hingga hidung mereka bersentuhan, "Kapan sih gue capek sama lo?" katanya dengan suara rendah.

"Bukan itu dodol," sergah Yuqi sambil mendorong kepala suaminya yang udah senyum senyum gak jelas menjauh, "Lo gak capek? Besok lo kerja."

"Lo gatau ya? Waktu gue tidur sama waktu gue sama lo gak ada bedanya, sama sama cara buat recharge energi gue. So, dont worry be happy. It's time to Lucas nyanyi."

Bahu Yuqi merosot pasrah, tapi gak bisa nahan senyum lagi denger kata kata suaminya itu. Udah terbiasa, tapi tetep gak bisa biasa biasa aja.

"Yaudah, lagu apa emangnya?" Yuqi nanya sambil meluk meluk boneka monyet besar baru hadiah Lucas minggu lalu.

"Judulnya lupa, tapi denger aja." jawab Lucas sekenanya karena sibuk nyamanin posisi sambil ngatur kunci gitar.

"Let's get it!"

Lucas senyum dan mulai memetik gitarnya lembut, yang senada dengan suaranya, "What if
What if we run away
What if, what if we left today
What if, we said goodbye to safe and sound
What if, what if we're hard to find"

Tau lagu apa yang dinyanyikan suaminya itu Yuqi ketawa pelan. Suara Lucas memang rata rata di vokal, tapi suara itu yang jadi suara paling favorit di telinganya.

Nadanya lembut karena Lucas menyanyi dengan santai. Suatu hal sederhana yang Yuqi sampai pengen terus mengulang momen itu.

Momen dimana mereka duduk berdua seperti ini. Saat sama sama pakai kaos putih polos, celana bahan selutut, gitar, dan Lucas yang menunduk memainkan gitar duduk bersila di depannya. Menariknya untuk tersenyum atau ikut bernyanyi mengikuti alunan musik itu.

Seperti sekarang.

"What if, we let them fall behind and they're never found" Lucas menatap Yuqi dengan senyum khasnya, "And when the lights start flashing like a photobooth
And the starts exploding we'll be fireproof
My youth
My youth is yours
Trippin' on skies, sippin' waterfalls
My youth
My youth is yours
Run away now and forevermore
My youth
My youth is yours
The truth so loud you can't ignore
My youth, my youth, my youth
My youth is yours"

Tanpa membiarkan suaminya itu jeda setelah bernyanyi, Yuqi lebih dulu menarik tengkuk Lucas dan mengecup pipinya.

Cukup lama.

Sampai akhirnya dia menjauhkan sedikit wajahnya tanpa melepas posisi tangannya, menatap lekat netra jernih suaminya, "All about you can kills me."

Lucas ketawa pelan, balik mengusap pipi putih istrinya dan mengecupnya pelan, "That's love."






------
Setelah sekian purnama akhirnya aku bisa up book ini juga:)

Our Sweet Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang