Mental healthy

137 14 1
                                    

"Sama ambilin saus juga dong."

"KI LAKI LO NIH!"

Dari ruang tengah, Yuqi yang lagi ngolesin kuteks ke kukunya ketawa pelan dengar teriakan Mark dari dapur, "Yang terakhir deh, tolong bantuannya ya Mork."

"Heh."

"Ah kuku gue!" Yuqi noleh sebel ke Yeri yang duduk gak santai di sampingnya, "Minta dikatain emang."

"Udah calon emak, gaboleh ngatain orang."

"Ih jahat amat!"

"Lah?" Yeri nurunin Jihan yang meronta minta turun ke karpet bulu, "Bener, gue kan cuma ngasi tau."

Yuqi cemberut, "Tapi kata katanya gue gak suka. Emang gue keliatan masih belum dewasa?! Iya?!"

Yeri meringis terus nepuk pelan pundak Yuqi yang ancang ancang mau nangis, "Nggak lah! Ini efek lo hamil nih kayanya, sensitif banget."

Lalu Lucas datang dengan sepiring berisi telur dan potongan sosis hasil buatan Mark ditangannya, diikuti empunya yang mukanya udah capek banget.

"Iya, jangan di ganggu dulu. Emosinya rada terguncang belakangan ini."

"Lo ngatain gue gila ya?!"

Lucas auto ngerutin kening ngeliat Yuqi, "Dih kapan gue bilang?!"

"Om Lulu belicik!"

"..."

Semuanya hening begitu Jihan yang tadinya anteng main sekarang angkat suara, bikin orang tuanya saling pandang, hingga sepersekian detik kemudian Lucas nunjuk anak kecil yang natap dia tajam itu, "ITU SIAPA YANG NGAJARIN?!"

"PFTT!! OM LULU AHAHAHA!"

Oke, hari ini Yeri dibuat pusing sama berbagai macam teriakan di rumahnya. Beda sama anaknya yang berdiri terus goyang goyangin paha Yuqi yang ketawa ngakak, "Ate dieeem! Kacian adee."

"Eh?" Yuqi berhenti ketawa dan ngeliatin Jihan, "Ade?"

Jihan ngangguk antusias terus ngulurin tangan kecilnya buat megang perut Yuqi, "Sini ada ade, mama bilan."

"Aaa Ji gemes banget! Co cweet!"

Lucas ngedengus sebel, dia milih duduk lesehan di karpet sambil nunjuk Mark kesel, "Ajaran lo pasti."

"Lah kenapa gue?"

"Ya lu bapaknya markonah."

Mark ngehela napas capek dan jalan ke arah Yeri, "Babe aku butuh support system."

"Hahaha," Yeri ketawa doang, nepuk pelan pipi suaminya yang nyender ke dia, "Temenmu, harap bersabar."

"Kalo bisa ngulang waktu kayanya bakal gue ulang deh."

Yuqi ngeliatin Lucas penasaran, "Ulang scene yang mana, pas lo selingkuhin gue?"

"Ahahahaha!"

Lucas ngelirik istrinya sekilas, "Bisa diem? Endingnya masih bikin gue trauma."

"Hahaha!" Mark nunjuk nunjuk Lucas heboh, "Trauma jadi buronan bang atuy pas tau lo dibikin nangis."

Yuqi ngusak rambut Lucas di bawahnya, "Gapapa, demi mental healthy."

"Eh habis? Itu lo ngidam apa laper cas?" tanya Yeri ngeliat piring yang di pegang Lucas bersih.

"Dua duanya kali," Lucas menjilat jarinya dan menatap jam di dinding, "Udah jam makan siang juga."

"Heran deh, itu harus telor bikinan gue banget?"

"Bikinan lo keren," Lucas ngelirik Mark yang duduk di sofa dari ekor matanya, "Gue mikin ngasal sambil meren juga gak bakal bisa."

"..oke gue puas, lo bisa balik."

Our Sweet Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang