On The Way

136 18 3
                                    

Menghela napas, adalah hal pertama yang Lucas lakuin setelah membuka pintu kamar. Dia berjalan pelan ke sisi tempat tidur lain meletakkan jasnya, lalu memungut baju baju yang berserakan di tempat tidur, sofa, bahkan di lantai. Dan parahnya, itu semua pakaiannya.

"Ni anak abis ngapain coba--ini kan belum sempet gue pake?" gumamnya, lalu menggeleng dan memungut beberapa bajunya lagi di karpet, "Yuqi lo ngapain sih astaga."

"Lucas?"

Baru meletakkan baju baju itu di atas tempat tidur Lucas langsung menoleh, melihat istrinya yang berdiri di ambang pintu, "Panggil ganteng coba."

Yuqi berdecak, "Gak gue bilang juga lo udah sadar banget."

"Ya jelas, tapi rasanya bakal beda kalo lo yang bilang."

Dengan tatapan heran Yuqi menatap Lucas yang jalan ke arahnya, "Beda gimana?"

Lucas terkekeh, "Lo kalo lo sendiri yang bilang diri lo cantik sama gue yang bilang lo cantik rasanya gimana?"

"Y-ya..."

"Jadi itu," tangan Lucas terulur mengacak rambut istrinya, "Rasa itu yang gak bisa gue jelasin."

Merasa dirinya dibuat salah tingkah, Yuqi menepis lengan besar Lucas, "Belum jam tujuh juga lo udah kumat aja, cepet mandi! Biar gue siapin bajunya."

Lucas mangut mangut sambil menepikan tubuhnya agar Yuqi melihat tumpukan baju yang ia pungut tadi, "Kayanya lo udah siapin baju lebih dari yang bisa gue pake."

Yuqi yang jalan ke tempat tidur ketawa doang, "Ya maap. Widih, ini siapa yang beresin ya, baik banget."

"Gue lah! Siapa lagi."

Yuqi senyum geli, terus melempar sebuah baju ke kepala suaminya yang berdiri di depan lemari, "Makasih ya sayang."

"Cium dulu coba."

"Modus babi! Sana mandi!"

"Ya ayok!"

Sepasang alis Yuqi bertaut melihat tangan kanannya yang di tarik Lucas, "Ini ngapain?"

Lalu Lucas menoleh dengan senyum menyebalkannya, "Mandi bareng."

"LUKE STOP BERCANDA ATAU GUE TENDANG LO KE KAMAR MANDI SEKARANG JUGA!!"

Lucas meringis, "Jangan teriak elah, kasian Nana ntar ikutan tegang kek emaknya."

Yuqi mencoba meredakan napasnya yang menggebu, "Biarin! Bapaknya setan!"

"Gapapa, yang penting cakep."

(✿)

"Sisanya biar gue aja."

Lucas melirik sekilas ke arah Yuqi yang berdiri di sampingnya kemudian fokus mencuci piring lagi, "Kalo bisa gue semua kenapa harus disisain?"

"Kalo bisa disisain kenapa haru--Ahahaha, Cas!" Yuqi mengelap wajahnya yang di percikkan air oleh Lucas ke pakean suaminya sendiri, "Jahat lo sial."

Lucas senyum sekenanya, fokus mencuci piring piring bekas makan malam mereka berdua tadi, "Udah sana duduk, udah terlanjur gue jadi gak boleh kerja setengah setengah."

"Ck, gapapa. Ini tinggal dikit biar gue aja. Lo kemana kek terserah, istirahat."

"Lo nyuruh gue ngelayap?" Lucas noleh dengan sebelah alis yang dinaikkan, menghabiskan sisa cucian tanpa Yuqi sadari.

Yuqi tersenyum pasrah, "Apa gue pake bahasa kingkong beneran biar lo paham?"

Setelah selesai, keran Lucas matikan diiringi tawa kecilnya. Memutar badan ke arah Yuqi, "Udah paham. Kuy nonton tv."

"..."

Tawa laki laki itu terdengar lagi kala Yuqi menatapnya tajam tanpa berkedip, "Sorry."

"Cas, lo--AAAAA!"

Lucas yang tiba tiba menggendongnya bikin Yuqi kaget, dia melototi suaminya itu yang tersenyum manis padanya.

"Gue lupa, kaki lo masih bengkak ya? Kalo minta gendong tuh bilang, untung gue peka."

"GAK GITU BODOH--"

Lagi lagi sepasang mata Yuqi melebar sempurna kala Lucas membungkam mulutnya dengan sebuah ciuman.

Perlahan, Lucas kembali menjauhkan wajahnya, "Maaf. Jangan teriak lagi ya, kasian anaknya."

Nada rendah dan lembut itu membuat Yuqi bungkam sepenuhnya.


✧✧




"Ahaha! Lucaaaass!"

Berhasil mendorong tubuh bongsor suaminya, Yuqi langsung bangkit dan meraih cermin kecil di nakas samping tempat tidur. Mengarahkan benda itu ke lehernya, seketika melongo.

"Banyak banget!"

Dia menunjukkan banyak tanda merah di lehernya ke Lucas yang masih terbaring telungkup di ranjang, "Emang gak ada akhlak ya lo, liat nih."

Lucas ketawa, lalu membalikkan tubuhnya terlentang. Dengan mata tertutup dan senyum lebar, "Kemauan baby Na, mau gimana lagi."

"Dih, boong banget."

Lucas membuka matanya dan bangkit, "Tiba tiba pengen telur tomat, gue ke dapur dulu ya."

"Ikut." sahut Yuqi cepat sambil membenarkan kerah piyamanya.

"Gak."

Paham kalau dia gak bisa banyak naik turun tangga dan gak tega Lucas terus yang menggendongnya, Yuqi mengukir senyum. Menendang pelan betis Lucas yang menuruni kasur, "Banyakin tapi. Gue minta."

Lucas mengancungkan jempolnya, "So pasti mama."

"Hahaha."

Ceklek!

Pintu kamar di tutup dari luar bersamaan dengan langkah Lucas yang terdengar menjauh. Tepat saat itu, Kening Yuqi mengernyit tiba tiba. Merasakan sesuatu yang aneh terjadi.

Di bawah, tepatnya di dapur, telur yang baru Lucas ambil dari kulkas terjun begitu saja ke lantai kala teriakan istrinya dari lantai atas membuatnya kalang kabut dan berlari kencang kembali kamar.

Brak!

"Yuqi!"

Malam itu, Lucas menyesal pergi ke dapur dan meninggalkan Yuqi sendirian.

Yuqi menggigit bibir bawahnya, rasa sakit di perut benar benar terasa nyata, "C-cas, sa-kit!"

"Tenang, tenang okay, kita ke rumah sakit sekarang!"













~~~~

Yash, aku slow update lagi:')
Selain nyari ide aku juga lagi persiapan PAS soalnya
mohon di maafkeun( ◜‿◝ )♡

Our Sweet Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang