Peraturan

111 15 1
                                    

Akhir akhir ini sering banget mimpi wayv comeback:)____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhir akhir ini sering banget mimpi wayv comeback:)
____________


"WOY LUKE LU MAU NGAPAIN HAH?!"

Sendok itu refleks jatuh, Lucas ngeliatin Yuqi sambil ngelus dadanya. Sebenernya bukan cuma dia yang kaget, tapi Nana juga. Dan untungnya bayi yang duduk di atas meja itu gak nangis. Cuma narik narik papanya buat di peluk dengan arah pandang ke sang mama yang lari ke arahnya.

Yuqi ngeliatin cangkir kopi yang tinggal setengah terus natap Lucas tajam, "Lo mau ngasi Nana kopi ya tadi?!"

"Nggak sayang, nggak. Gue cuma nawarin doang."

"Kalo dia mau gimana?! Lo mau gue tawarin pantat panci juga?!"

"Jangan bawa pantat juga dong, traveling nih."

Yuqi mendelik, "LUKE!"

Lucas ngehela napas terus ngedongak buat ngeliat Yuqi yang berdiri di depannya, "Pertama, lo ngagetin kita berdua. Dan yang kedua," Lucas ngangkat Nana sampai di depan wajahnya, "Lo udah tua buat manggil orang kaya ngajak tawuran, gue yang malu sama nana."

Yuqi mendengus, "Siniin anak gue."

"Eits, bentar dulu," setelah mendudukkan Nana lagi di meja, Lucas narik tangan Yuqi buat ikutan duduk di karpet, "Sini gue periksa dulu, udah enakan?"

"Udah," Yuqi nurunin tangan Lucas yang megang keningnya, "Berkat lo, makasi."

"Sama sama," jawab Lucas, membenarkan posisi Nana yang narik narik lengan kaos kutangnya,  "Lo emang butuh gue di hidup lo."

"Pengen gue katain tapi lo bener banget."

Lucas mulai menempelkan punggung tangannya di kening, pipi, hingga leher Yuqi, "Mama jangan sakit sakit lagi, papa jadi gabisa peluk peluk pas tidur."

Yuqi ngerutin keningnya, "Kenapa gabisa, kita masih seranjang?"

Lucas menggeleng, "Gak ah, virus."

"Bangsat."

"Ahahaha lo jangan ngumpat depan buntut dong!"

Yuqi ngehela napas panjang aja ngeliat kelakuan suaminya sekarang, sama rasa bersalah juga keceplosan ngomong religi depan anaknya. Kebiasaan emang.

"Gara gara mama pendengaran nana ternodai."

Nana yang tadinya anteng main gak tau apa apa keliatan pasrah aja di peluk peluk papanya.

"Sesuka lo ajalah cas, bisa jatuh sakit lagi gue lama lama."

Lucas ngejauhin badannya begitu Nana merengek terus ngacak gemas rambut Yuqi, "Kalo gitu romantis romantisan yuk biar lo sehat terus."

Yuqi ngeliatin Lucas, "Yuk, baru sadar ya lo itu gak romantis?"

Lucas senyum doang, lebih keliatan miris, "Sama lo yang selalu ngerusak suasana, taik ema--"

"HEH! MULUT LO!" pekik Yuqi nunjuk nunjuk Lucas.

Lagi lagi Lucas dibuat kaget dan refleks ngusap ngusap Nana yang ketara banget terkejutnya, bola mata anak itu bahkan sedikit membesar.

"Gitu aja terus, bentar lagi nangis anak gue." Lucas senyum ke Nana, "Gimana na, dugem ya jantungnya. Dug dig dag dig dug suara sepatu kuda~"

Bayi 9 bulan itu cuma mampu menatap Yuqi dan Lucas bergantian. Kedua orangtuanya.

Yuqi ngusap lembut lengan Nana, melempar tatapan sinis ke Lucas, "Emang dasar manusia bisanya ngajarin orang doang."

"Ya namanya juga manusia ki, banyak salahnya."

"Cih, lo mah banyak setannya."

Lucas ketawa doang, "Kurang manis ya idup lo kalo gak ngatain gue."

"Lagian nih ya, gue bukannya mau ngerusak suasana atau menghianati ekspektasi, cuma ngebatesin biar gak romantis romantis amat."

"Kenapa? Takut salting?"

"Takut eneg."

"Ahahaha! Jahat amat!"

Yuqi senyum doang ngeliatin Lucas yang masih ketawa, "Bengek aja bengek, lo cakep soalnya kalo ketawa."

Lucas berusaha ngeredain tawanya, natap Yuqi pake senyum lebar, "Kita kan udah jadi parents dan bukan manusia labil lagi,"

Yuqi masang muka malas, "Lo aja yang labil, gue udah dewasa tuh."

"Iya, lo yang barusan ngumpat depan anak itu udah dewasa."

"Lo juga ya babi."

Lucas ngeliatin Yuqi pake tatapan datar, "Tuh kan."

"Iya iya maaf!" karena merasa udah sehat Yuqi condongin badannya buat nyium wajah si bayi, "Nana gak denger ya sayang, nana sibuk main."

Lucas ngedorong Yuqi sampai dia bisa ngeliat wajah istrinya itu sepenuhnya, "Karena kebiasaan buruk lo itu, gue bikin peraturan."

"Dan karena kebiasaan buruk lo juga, gue terima peraturan." ulang Yuqi ngikutin nada Lucas.

Lucas mutar bola matanya, "Pertama kalo sama Nana gaboleh ngumpat, kurang kurangin deh, ilangin deh kalo bisa."

"Nanti gue bilangin Lucas."

Terserah, Lucas gak mau ambil pusing. "Dan kita, harus siap pake aku-kamu depan Nana."

Yuqi nyender di kaki sofa terus ketawa, "Gila ngajak siap ganti aku-kamu kaya siap ngajak perang."

Lucas natap Yuqi geli, "iya perang ranjang mau?"

"B--"

"--nah loh gaboleh ngomong kasar!"

Yuqi ngelempar kesel bantal sofa ke wajah Lucas, "Dasar lo otak mesum!"

Lucas ketawa kenceng sambil megang bantal yang dilempar Yuqi, "Heh aku-kamuan dong!"

"Gak! Lo setan."

"Demi Nana woy!"

"Nana masih kecil ah! Ntar aja kalo dia udah bisa ngomong!"

"Mana bisa! Pengaruh buruk tau!"

"I-iya tapi nanti! Gue biasain dulu."

"Ya dari sekarang???"

"AH TAPI NGOMONG SAMA LO  PAKE KAMU KAMU GA COCOK BANGET PLIS MERINDING NIH GUE!"

Lucas ngedorong kepala Yuqi ke belakang, "Lebay banget sih lo!"

"Nanti Lucas, nanti. Gue gamau sekarang."

"Gak ada, dari sekarang."

"Iyaaa tapi nantiiii!"

"Nggak!"

"Nanti!"

"Sekarang!"

"Ih lo--"

"Ppaa~"

"..."

Our Sweet Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang