Meantime

145 17 3
                                    

Tok!

Tok!

Tok!

Binar penuh harap di wajah Yuqi perlahan redup setelah membuka pintu utama. Awalnya dia berpikir itu suaminya, tapi ternyata salah. Yang dia lihat adalah si sahabat tetangga sebelah rumahnya.

Yeri langsung menyerobot masuk sambil narik Yuqi, "Ki, lo sam--"

Ucapan Yeri terpotong kala Yuqi dengan cepat berhambur memeluknya, dan yang dia dengar setelah itu cuma isak tangis pilu sahabatnya itu. Yeri gak bisa lakuin apa apa lagi selain ikut memeluk Yuqi dan mengusap punggung cewek itu yang bergetar hebat.

"Lucas marah sama gue! Dia gak mau liat gue lagi yer! Dia ninggalin gue sendirian!"

Yeri bersusah payah menahan dirinya buat gak ikut nangis, karena baru kali ini dia ngeliat Yuqi sekacau ini.

"Tapi--" lagi lagi Yeri gak bisa menyelesaikan ucapannya. Dia hanya diam, sekarang dia tau arti pesan semalam.

PawangnyaYuqi
Kalo bisa tolong lo temenin Yuqi
Dia sendirian

Yeri
Hah?
Emang lo lagi kemana?

PawangnyaYuqi
Dia bikin kesalahan dan sementara gue pergi supaya dia bisa renungin dirinya sendiri
Gue minta tolong sama lo buat bantu jelasin ke dia
Dan jangan bilang gue yang nyuruh lo ngelakuin itu semua

Kemudian saat Yeri mau tanya Lucas dimana dan bertanya lebih lanjut cowok itu sudah tidak aktif. Dia jadi khawatir, Yeri ingin sekali tau keadaan Yuqi. Tapi dia gak mungkin pergi kesana setelah membuatkan susu Jihan di jam setengah tiga dini hari. Bisa histeris suaminya kalo bangun bangun gak ada dia dirumah.

Yeri tersentak saat racauan parau Yuqi menyadarkannya, dia lalu membantu Yuqi duduk di sofa. Yeri berusaha menghapus jejak air mata Yuqi dan membenarkan rambut cewek itu yang acak acakan.

"Gue bilang apa, jangan lakuin itu Yuqi. Sekarang lo liat kan akibatnya."

Yang dikasi tau menoleh sambil mengusap pipinya, "Lo nyalahin gue?" tanyanya dengan suara serak.

"Nyalahin mantannya Lucas."

Yuqi ancang ancang mau nangis lagi yang bikin Yeri mendesah pelan, sedikit heran juga sama sikap temannya itu sekarang, "Harusnya lo yang lebih tau suami lo itu, dan setau gue Lucas bukan orang yang cepet marah gini. Lebih cenderung ke gak peduli sama omongan orang yang belum bener bener ngelewatin batas."

Yuqi geming, karena yang dikatakan Yeri memang benar adanya.

"Dan sekarang lo tau kan kata kata apa yang udah lo ucapin yang bikin kalian jadi kaya gini?"

Ada jeda sebelum Yuqi akhirnya mengangguk pelan, "..gue emang bego. Ini semua gara gara gue." dia kembali terisak.

Yeri menghela napas sesaat, "Kalo mau nangis nangis aja dulu, habis itu tenangin diri lo. Mandi, terus makan. Gue yakin lo belum makan apa apa dari semalem."

Yuqi menggeleng pelan, "Gue mau ketemu Lucas."

"Plis deh.."

"Mark pasti tau Lucas dimana kan?"

Yeri menatap lesu Yuqi yang menatapnya penuh harap, bahkan walau gadis itu menggoyang goyangkan lengannya. Tidak mungkin kan dia bilang kalau suaminya lagi nyamperin Lucas di apartemen Dejun?

Our Sweet Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang