1. Letter of Invitation

169 24 22
                                    

Di suatu gedung teater, seorang gadis berambut merah dengan poni hampir menutupi mata melihat acara ilegal, yaitu lelang manusia. Acara dilakukan secara tertutup, hanya segelintir orang saja yang diperbolehkan masuk. Lelang manusia sudah diketahui oleh Rader, tetapi sulit sekali dihancurkan. Keamanan yang terjamin serta di waktu tertentu saja acara lelang manusia dilaksanakan, sehingga menyulitkan pemimpin tertinggi melakukan eksekusi.

Setelah satu bulan melakukan riset terhadap waktu dilaksanakannya acara, orang-orang yang terlibat, sampai berkenalan dengan salah satu pembeli manusia bernama Hans. Akhirnya, gadis ini bisa ikut acara lelang manusia sebagai imbalan menolong Hans, saat pria berusia tiga puluh tahun ini terperosok ke dalam jurang.

Hans bukan orang jahat, ia hanya membeli untuk membebaskan. Tidak seperti orang lain, memperbudak. Saat tahu gadis yang menolongnya sedang mencari informasi mengenai acara ilegal, ia ingin tahu alasan gadis itu melakukan hal berbahaya seperti ini.

“Luusi, ini sedikit berbahaya. Kau tetap ikut?” Hans berbisik khawatir pada sang gadis. Kali ini acara lelang kembali di gelar. Sebagai salah satu pembeli, tentu ia diberi kabar oleh panitia penyelenggara. Namun, membawa remaja labil tentu menimbulkan risiko.

Gadis bernama Luusi menggeleng kuat. “Kau tahu, Hans. Kebebasan harus ditegakkan, lagipula hari ini timmu akan melakukan eksekusi, kan?”

Hans mengembuskan napas lelah, Luusi terlalu bersemangat hingga membuatnya khawatir. Maksud dari eksekusi adalah pemberantasan penyelenggaraan acara ilegal oleh tim Deluxio. Hans termasuk anggota inti yang terjun sebagai mata-mata. Tim Deluxio akan mengambil semua manusia tak bersalah itu, kemudian dilakukan rehabilitasi sebelum dikembalikan pada keluarga masing-masing.

Tim Deluxio adalah orang-orang elite. Mereka bekerja sebagai penyelamat atau organisasi Hak Hidup Manusia. Tim Deluxio tidak bekerja langsung pada pemerintah karena tidak ingin mencampuri urusan politik yang akan merusak arah tujuan untuk menyelamatkan orang lain tanpa pamrih.

“Ya memang, tetapi acara ini tidak cocok untukmu!” Hans mulai frustrasi. Ia salah memberitahu remaja itu mengenai eksekusi hari ini. “Jika kau terluka, diriku akan merasa bersalah, Luusi.”

“Ya jangan merasa bersalah, selesai,” balas Luusi tenang.

Hans berdecak. Ia pun memberikan tudung untuk dipakai saat acara lelang. Seluruh tamu yang datang menutupi wajah untuk menjaga identitas. Privasi begitu dijunjung tinggi demi kenyamanan pembeli. Bahkan diperbolehkan menggunakan topeng.

Acara dilakukan pada malam hari, Hans cukup senang karena mempermudah Tim Deluxio memberantas acara lelang tersebut. Ia juga sudah memberi Luusi peringatan agar tidak ikut campur lebih lanjut, gadis itu ia suruh pergi sejauh mungkin dengan asistennya saat keadaan mulai tak terkendali.

Luusi duduk didekat Hans, ruang lelang layaknya tempat teater. Mereka duduk di bangku tengah, memperhatikan jalannya acara sampai sistem penawaran dilakukan. Setelah pembawa acara melakukan sambutan, dimulailah acara inti. Manusia dimulai dari anak-anak, remaja, dan pria atau wanita berumur tiga puluh lima tahun diseret ke tengah panggung. Wajah pasrah, pandangan kosong, dan memberontak membuat keadaan makin tegang.

“Penawaran tertinggi dimulai!”

Para penyelenggara biasanya mematok harga, tetapi kali ini tidak. Para pembeli mulai bersahutan untuk menawar harga paling tinggi. Hans masih duduk tenang. Setelah, tidak ada lagi pembeli lain mengajukan penawaran, ia akan menyuarakan harga paling tinggi. Sehingga, kesempatan membebaskan seorang budak dapat terpenuhi.  Pembeli di sini menggunakan uang atau benda mulia seperti emas, permata, atau giok sebagai pembayaran. Siapa pun yang memiliki nilai harga paling tinggi bebas memilih budak.

“Tiga permata!” Sebuah seruan terdengar dari seorang lelaki yang mengacungkan tangan. Permata adalah benda mulia, satu permata setara membeli satu buah rumah mewah. Maka dari itu, pembeli yang menggunakan uang bisa kalah.

Bidder Flower [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang