Bidder Flower [TAMAT]

19. Practice Konsentration

Tim Bidder Flower dan Mr. Jackson seolah berlomba untuk sampai ke Fallen Angel Kingdom. Naga mereka terbang cepat menembus awan, langit biru terlihat indah dan luas. Burung-burung berterbangan menghampiri, kemudian terbang lepas. Hangat cahaya matahari meruntuhkan dinginya angin pagi. Perjalanan kali ini terasa menyenangkan.

Formasi duduk Tim Bidder Flower, yaitu Valindra, Amara, Luusi, dan Katrine. Jujur saja jika Katrine memilih terbang daripada naik naga. Ia juga ingin melepaskan sayapnya, sehingga bebas mengudara di langit. Namun, keinginanya terkubur dalam-dalam akibat naga hijau ini. Kecepatan terbang Katrine tidak akan bisa menandingi si naga berusia ratusan tahun, jika Katrine memaksa terbang sendiri maka ia akan tertinggal jauh.

Wilayah Fallen Angel Kingdom terlihat dari ketinggian. Istana di atas udara milik Lord dan Lords nampak berkilau, Katrine merasa sedih dan bahagia bersamaan bisa kembali ke sini. Jika diperbolehkan, ia ingin mengajak teman-temannya berkunjung ke kediamanya sebelum pergi ke wilayah lain. Namun, Katrine sadar jika kunjungan kali ini bertujuan mencari sesuatu, bukan untuk bermain-main.

Kecepatan naga saat terbang, memengaruhi waktu kedatangan mereka. Hanya tiga puluh menit, Tim Bidder Flower serta Mr. Jackson sampai di Frust Gate, gerbang utama Fallen Angel Kingdom. Katrine membentangkan sayap putih bersihnya, kemudian terbang mendahului naga. Ia mendarat mulus di depan gerbang, disusul teman-temannya.

“Astaga! Kalau kau jatuh, bagaimana?” Luusi memarahi Katrine. Tentu saja ia terkejut, saat seniornya itu secara tiba-tiba melompat dari punggung naga, kemudian terbang bebas. Jantung Luusi seolah direngut paksa. “Kau bodoh, ya?”

Amara menahan bahu Luusi agar tidak mendorong Katrine, ia merapalkan mantra agar juniornya tenang. Luusi bisa saja dikendalikan Emotion Control jika terlalu emosi, misi akan kembali terhambat. Amara akan mencegah apapun yang menyebabkan tujuannya terhalang.

Katrine hanya mengangkat bahu tak acuh, ia berjalan menuju penjaga gerbang. Di sampingnya Mr. Jackson  tengah memberikan surat perjalanan, mereka menunggu untuk dicek keaslian surat tersebut. Fallen Angel Kingdom tidak serepot Fairland saat dicek identitasnya. Tempat ini memiliki keamanan tinggi, siapa pu  penyusup akan dihukum mati. Para penjaga selalu membawa panah dan alat perang lainnya saat berjaga.

“Kalzar Academy.” Seorang penjaga membungkuk dalam. “Suatu kehormatan bagi kami, salah satu guru besar di sekolah ini datang berkunjung. Kalian akan diantar sesuai tujuan menggunakan transportasi khusus. Mari.”

Kalzar Academy tentu terkenal di seluruh negeri, Fallen Angel Kingdom sangat menjunjung tinggi kehormatan. Mereka merasa terhormat karena kedatangan Mr. Jackson. Penjaga bersiul, ia memanggil seekor Foil Bird. Hewan itu muncul, setelah tiga detik.

Tim Bidder Flower menatap Foil Bird kagum, hewan ini seperti burung elang raksasa. Tubuhnya penuh bulu bewarna biru, indah. Satu per satu menaiki Foil Bird. Setelahnya, mereka terbang di angkasa. Hanya Katrine yang  memutuskan mengudara sendiri. Ia sudah biasa melihat hewan ini.

Ketiganya berdecak kagum melihat kota Light. Tidak di udara maupun darat, para Fallen Angel terbang memenuhi sudut kota. Sayap putih khas tempat ini, terlihat sangat berkilau. Fallen Angel Kingdom terdiri dari dua kota utama dengan satu wilayah buangan. Light dan Dark, termasuk kota besar. Sedangkan, Waste area adalah tempat terlarang untuk dikunjungi.

“Rumah mengapung? Serius?” Luusi berdecak kagum. Seluruh rumah di kota ini berada di udara bagaikan gelembung. Tanah di bawahnya dibuat menyerupai pasar, mereka terbang di antara keduanya. Aktivitas para Fallen Angel cukup padat, terlihat jika pasar sangat ramai oleh pengunjung dari berbagai negeri.

Amara dan Valindra menggelengkan kepala. “Ajaib!”

Foil Bird terbang rendah saat sebuah sekolah terlihat, perjalanan dari Frust Gate menuju Light School hanya lima menit. Mereka memasuki hutan lebat, beberapa suara hewan terdengar. Tempat ini  merupakan pemisah antara dunia luar dengan Light School.