"Tujuh belas"

5.3K 535 14
                                    

"Tujuh belas"














Jeno, membaringkan tubuhnya di atas ranjang dan menatap langit-langit kamarnya.

"Aku ini kenapa sih?" tanya Jeno entah pada siapa.

"Aneh banget tau gak sih, masa aku ngerasa pengen makan orang saat lihat Haechan deket sama yang lain, padahalkan dulu-dulunya kagak" gumam Jeno.

Jeno, beranjak dan duduk di pinggir sofa sambil mengacak rambutnya dengan kasar.

"Ayo No waras lah waras, Haechan tuh cuma kau manfaatin jadi babu" gumam Jeno lagi.

Ddrrrrttt..!!!

Jeno, melihat ke arah ponselnya dan terlihat pesan dari Hyunjin yang mengatakan tak sengaja melihat Haechan jalan sendirian.

"Truss urusannya sama aku apa coba? dia punya kaki emang untuk jalankan" ucap Jeno pada ponselnya yang dia letakkan di sampingnya.

Ddrrrttt...!!!

Hyunjin.
Sepertinya dia nangis, kalia sedang bertengkar?

"Ck! cengeng banget jadi cowo, takut sama cewe, dikit-dikit nangis" gumam Jeno lagi.

Ddrrrttt....!!!

Hyunjin.
Tunggu! Sepertinya aku melihat seseorang mendatanginya.

Jeno, mengerutkan dahinya setelah lagi-lagi melihat pesan dari Hyunjin yang hanya dia baca dari notif tampa membukanya langsung.

Dddrrrttt...

Ddrrttt....

Hyunjin, melakukan panggilan pada ponsel Jeno tapi Jeno tak memperdulikannya dan malah kembali berbaring.

"Apa perduli ku coba, mau di deketin seseorang, setan, binatang ya terserah"

Ddrrttt....

Ddrrttt....

"Yaish! Ganggu banget sih" kesal Jeno yang akhirnya mengalah dan menggeser ikon hijau sebelum mendekatkan ponselnya ke telinga.

"Hallo?"

"Anjing! kau di mana? aku gak tau ya ada hubungan apa kau dan Haechan sedang ada masalah apa di antara kalian, yang penting ini Haechan Tolongin dulu babi"

"Ya udah kau tolong lah"

"Jen, awas kau nyesel ya, kalau aku udah bawa Haechan yang bakal aku baliki-"

"Kau di mana?" Jeno memotong ucapan Hyunjin yang mengancamnya bakal gak balikin Haechan.

- - -ooOoo- - -

15 menit kemudian, Jeno sudah berdiri di hadapan Hyunjim yang senyum-senyum gak jelas.

"Kenapa kau?" tanya Jeno.

"Enggak, cuma berharap kau gak dateng aka biar Haechan jadi milikk-"

Jeno, menoyor kepala Hyunjin sehingga ucapan Hyunjin terhenti dan tanpa bilang makasih langsung mengendong Haechan ke mobilnya lalu pergi meninggalkan Hyunjin yang sudah ngumpat sambil nendang-nendang ban mobilnya.

"Kenapa sih aku lakuin ini" gumam Jeno sambil fokus nyetir tapi sesekali ngelirik sepion melihat pantulan Haechan masih terbaring tak sadarkan diri di kursi belakang.

Dan tak selang berapa lama mereka pun sampai di basement apartemen Jeno.

"Ssttt... Woe bangun Woe" ucap Jeno sambil nepuk-nepuk pelan pipi Haechan berharap Haechan tersadar dan jalan sendiri ke kamar apartemen.

Tapi namanya orang pingsan kan gak segampang itu banguninnya dan jelas Haechan gak respon.

"Aaiissshh masa gendong kau lagi sih, bangun napa Chan" gumam Jeno yang terus mengeluh tapi tetep di lakuin karena nyatanya dia tetap gendong Haechan sampai ke kamar.

"Gghhh~"

Mata Jeno melotot saat melihat Haechan menggerakkan kepalanya pelan sambil melenguh.

"Yash! si kampret" ucap Jeno sambil ber akting akan memukul Haechan tapi itu gak mungkin dia lakukan.

"Jeno~aaa" panggil Haechan dengan suara serak dan mata yang masih setia menutup.

"Jeno~aaa" panggil Haechan lagi berhasil membuat Jeno luluh dan kembali mendekat bahkan menggenggam tangan Haechan.

"Hiks..!"

Jeno, trus menatap Haechan yang entah sedang bermimpi apa sampai tiba-tiba sudut matanya meneteskan air mata.

"Hiks!"

"Sssttt... Chan~aaa aku di sini" ucap Jeno sambil mengusap surai Haechan dengan satu tangannya dan tangan yang Paing terus mengenggam tangan Haechan.

Perlahan, Haechan mulai tenang dan kembali tertidur dengan imutnya membuat sudut bibir Jeno tertarik ke atas membentuk senyuman.

"Ck!" senyum Jeno sambil menggelengkan kepalanya menyadari apa yang dia lalukan "Teraplah jadi Haechan yang berhasil bikin aku gila" lanjut Jeno sambil beranjak dan akan pergi meninggalkan Haechan di kamar.

Srak!

Mata Jeno melotot saat tangannya tertahan dan dia langsung menoleh ke arah Haechan yang sudah tersenyum sambil memiringkan kepalanya.

"Sial! dia pura-pura tidur?" batin Jeno dengan kedua pipi yang memerah takut jika Haechan mendengar ucapannya.


- - -ooOoo- - -

No, keknya gak cuma lu yang gila... buktinya ini aku triak" kek orang gila 😣

"100 Day's" {Nohyuck} || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang