"Duapuluh"

5.1K 506 31
                                    

"Duapuluh"














Sesampainya di sekolah, Haechan merapikan bekal makannya dan meletakkan di jok belakang lalu melepas seatbelt nya bersamaan dengan Jeno dan mereka pun keluar dari mobil.

"Haechan!"

Haechan, menoleh dan tersenyum melihat orang yang menyapanya adalah Renjun.

Tapi senyumnya seketika hilang saat melihat ke arah Jeno yang memasang wajah masam.

"Kak Ren" Haechan menyapa balik Renjun yang sekarang berjalan mendekatinya dan Jeno.

"Tumben telat" ucap Renjun.

Lagi-lagi Haechan melirik ke arah Jeno yang terlihat jelas tak suka kedatangan Renjun.

"Hehehe iya kak tadi bangunnya kesiangan" ucap Haechan yang jelas-jelas bohong karena alasan dia telat bukan bangun kesiangan tapi karena Jeno.

Renjun, mengangguk sambil tersenyum dan tiba-tiba mengacak pelan poni Haechan.

"Ayo ke kelas" ucap Jeno langsung meraih tangan Haechan dan menariknya mengabaikan Renjun.

Dan saat mereka berjalan ke kelas Jeno merapikan poni Haechan yang di acak oleh Renjun.

"Di bikin jelek kok diem aja" ucap Jeno sambil merapikan rambut Haechan.

Haechan, yang mendengar ucapan Jeno di tambah menyadari genggaman tangan Jeno seketika wajahnya mereka tersipu melupakan kalau dirinya sering bilang Norman dan mantannya seorang cewe.

- - -ooOoo- - -


Ttrriiinnggg..!!!

Suara bel istirahat berbunyi dan semua siswa/i mulai membereskan peralatan belajar mereka sebelum keluar kelas dan ke kantin untuk mengisi energi mereka sebelum mulai pelajaran berikutnya.

"Dek, ke kantin sama kakak yuk"

Haechan, yang tadinya sibuk membereskan bukunya terkejut saat tiba-tiba Renjun sudah ada di depannya dan mengajaknya ke kantin bareng.

"Uummm..."

"Kakak traktir" ucap Renjun yang sepertinya paham apa yang akan Haechan bicarakan karena ya bukan rahasia umum kan kalau Haechan itu berasal dari keluarga kurang mampu, dan dulunya Haechan juga gak terlihat oleh murid lain.

Ya, baru-baru ini aja Haechan jadi primadona di sekolah atau lebih tepatnya setelah jadi kacung Jeno yang emang Jeno nya udah populer duluan dan di tambah kabar Haechan putus dari Somi yang membuat Renjun jadi berani deketin Haechan tanpa berpikir merusak hubungan orang.

Renjun, juga populer weh, jadinya Haechan makin populer aja sekarang.

Brak!

Jeno, menendang kursinya dan beranjak dari sana berjalan keluar kelas.

"Jeno!" panggil Haechan tapi Jeno tak merespon dan tetap berjalan keluar kelas.

Haechan, kembali pada Renjun dan tersenyum canggung "Uumm... kak maaf, mungkin lain kali kita bisa ke kantin bareng tapi untuk sekarang aku minta maaf" ucap Haechan sebelum membungkuk sebagai tanda maaf dan dia segera berlari keluar kelas mengejar Jeno.

Renjun, yang melihat itu hanya tersenyum sambil menatap kepergian Haechan, "aku yakin bisa ngedapetin kamu" batin Renjun sambil berjalan keluar kelas.

Sedangkan di sisi lain Haechan berlari sambil celingukan mencari keberadaan Jeno yang udah ngilang entah kemana.

"Hei, apa kau melihat Jeno?" tanya Haechan pada salah satu siswa yang berpapasan dengannya.

"Sepertinya tadi aku lihat dia berjalan ke arah lapangan basket" jawab siswa itu.

"Makasih" balas Haechan sebelum kembali berlari ke arah lapangan basket.

Sesampainya Haechan di lapangan, senyumnya mengembang melihat Jeno yang sedang bermain sendiri di tengah lapangan.

"Jeno?"

Yang di panggil menoleh ke arah sumber suara namun hanya sesaat dan kembali bermain basket sendirian mengabaikan Haechan.

Grep!

Jeno, yang akan melempar bola basket menghentikan niatnya saat Haechan tiba-tiba memeluknya dari belakang.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Jeno.

Haechan, menggelengkan kepalanya dan malah mengeratkan pelukannya.

"Lepas, dan kenapa kau ada di sini? bukanya kau ke kantin bersama kakak kelas itu"

Lagi-lagi Haechan menggelengkan kepalanya sebagai respons uncapan Jeno.

"Lepas"

Jeno, memaksa melepas tangan Haechan dari pinggangnya dan berbalik menghadap Haechan.

"Aku menolak ajakan kak Renjun dan memilih mencarimu" ucap Haechan.

Jeno, berdecih dengan muka songongnya saat mendengar ucapan Haechan yang memilih mencarinya di banding ke kantin bersama Renjun, "Bodoh" ucap Jeno sebelum melenggang pergi meninggalkan Haechan.


- - -ooOoo- - -

Lah Jen maksudmu apa Woe...??

"100 Day's" {Nohyuck} || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang