"Enam belas"

5.2K 525 18
                                    

"Enam belas"










Brak!

Jaemin, Hyunjin dan Jisung terperanjat saat Jeno tiba-tiba membanting tasnya ke atas meja.

"Kenapa kau?" tanya Hyunjin.

Jeno, tak menjawab dan hanya memilih duduk dengan wajah kusudnya membuat Hyunjin menoleh ke arah Jaemin dan Jisung bermaksud bertanya ada apa dengan Jeno dan yang pastinya Jaemin dan Jisung pun tak tau kenapa kan mereka dari tadi barengan.

"Jen" panggil Jisung.

Srak!

Jeno, mengambil sebotol bir dan langsung menengguknya rakus seperti orang baru terjebak di gurun pasir.

"Jen?" sekarang gantian Jaemin yang memanggil Jeno.

Brak!

"Mau dia apa sih!?" ucap Jeno dengan nada tinggi sambil meletakkan botol bir ke atas meja dengan tidak santainya.

"Dia siapa?" tanya Hyunjin.

Jeno, tak menjawab dan malah membuang muka udah mirip uke lagi ngambek dan itu membuat ketiga temannya semakin ke bingungan.

"Jen, Haechan gak ikut? kemana dia"  tanya Jaemin yang malah mengalihkan topik dan mencari Haechan.

Mendengar pertanyaan Jaemin, Jeno langsung menatap Jaemin dengan tatapan horor "Ngapai kau tanya-tanya dia dimana? suka juga kau sama dia!" ucap Jeno nyolot.

"Lah! Napa kau nyolot coba? aku kan cuma tanya doang" ucap Jaemin.

Jeno, kembali diam dan bersandar di sofa usang menatap langit-langit nantinyan terbengkalai itu.

Ting!

Haechan.
Apa Jeno bersamamu?

Jaemin, melihat ke arah Jeno setelah membaca pesan dari Haechan yang bertanya apa Jeno sedang bersamanya.

"Jen, kau sedang berantem sama Haechan ya?" tanya Jaemin.

"Gak!"

"Oh! Kirain lagi berantem, ini Haechan tanya apa kau sedang bersamaku apa enggak" ucap Jaemin lagi.

Jeno, langsung membenarkan posisi duduknya dan menatsp ke arah Jaemin, "Dari mana kau tau?" tanya Jeno dan Jaemin langsung mengangkat ponselnya dan menunjukkan pesan dari Haechan.

"Dari mana kau punya nomor dia?" tanya Jeno lagi.

Jaemin, menunjukkan deretan giginya menatap ke arah Jeno, "pas kau mabuk itu aku ngambil nomor Haechan dari ponselmu" ucap Jaemin.

"Gimana kau tau itu nomor Haechan?"

"Ya gimana gak tau, emang kau punya nomor siapa Hah?! kontakmu kan cuma ada 4 biji" lanjut Jaemin yang emang benar adanya karena Jeno tak punya kontak siapapu selain 3 sabahatnya dan Haechan, Jeno gak save nomor Appanya sendiri.

Jisung dan Hyunjin hanya diam melihat perdebatan Jeno dan Jaemin yang gak mereka tau sedang mempermasalahkan apa.

"Aku mau pulang" ucap Jeno beranjak dari duduknya dan langsung melenggang pergi tanpa sepatah kata lagi dan Jaemin, Jisung dan Hyunjin hanya terbengong heran melihat kepergian Jeno.

- - -ooOoo- - -

Sedangkan di apartement Haechan yang tak merasa dirinya bersalah tetap melakukan aktifitasnya seperti bersih-bersih dan menyiapkan makam malam setelah mengirim pesan pada Jaemin meski gak ada balasan.

Cklek!

Haechan, menoleh ke arah pintu dan melihat Jeno yang baru pulang.

"Jeno!" teriak Haechan sambil berlari mendekati Jeno yang terlihat tak perduli.

"Kau darimana? main ninggalin aja, untung ada Kak Renjun yang mau mengantarku pulang kalau enggak aku bisa-bisa jalan kali ke sini" omel Haechan.

"Minggir" ucap Jeno sedikit mendorong Haechan ke samping agar tak menghalangi jalannya.

"Yak! Jeno aku sedang bicara denganmu"

Jeno, tak perduli dan tetap berjalan menuju tangga yang mengarah ke lantai atas di mana kamarnya berada.

"Kau ini kenapa Hah?! aku salah apa dari tadi kau diemin aku? Kalau kau gak suka aku di sini ya udah aku pergi aja!" teriak Haechan sambil melepas celemeknya dan membuangnya di lantai lalu keluar dari apartement Jeno.

Brak!

- - -ooOoo- - -

Hayolohhh Jeno, lagian lu aneh banget sih No 🙃

"100 Day's" {Nohyuck} || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang