"Duapuluh delapan"

4.4K 429 35
                                    

"Duapuluh delapan"












"ABC 5 Dasar..!!!"

"Tunggu, ini nama hewan atau apa?"

"Hewan aja lah"

"Buah aja loh"

"Eh! gimana kalau nama mantanku?"

"Ide bagus tuh"

"Yaudah ulang....ulang..."

"ABC 5 Dasar"

Tuk!

Jisung, mengangkat kepalanya saat merasakan kepalanya ada yang memukul.

"Apa sih Jen? ganggu orang lagi main aja" ucap Jisung dengan wajah kesal.

Dan ya, yang main permainan bocah Tk adalah Jisung, Jaemin dan Hyunjin yang katanya punya mantan banyak, suka mabok, gak takut preman itu.

"Ngapain kalian?" tanya Jeno.

"Kan tadi Jisung udah bilang kita lagi main" jawab Hyunjin.

"Ya tau, main apa maksud ku"

3 kunyuk itu melihat ke arah tangan mereka yang udah ada di meja sebelum sesaat kemudian melihat ke arah Jeno.

"ABC lima dasar" jawab 3 kunyuk bersamaan.

"Buahahahahaha....muka ganteng, dompet tebel, punya ABS, punya otot mainnya ABC lima dasar, Aahahahahah.... aduh sakit perutku... ahahahaha..."

Jeno in the geng hanya bisa terdiam dengan wajah cengoh melihat Haechan yang mulai sempoyongan karena tertawa berlebihan melihat kerandoman teman-teman Jeno.

- - -ooOoo- - -

"Chan" panggil Jeno tapi tak di hiraukan oleh Haechan yang terapat berjalan lesu dengan kepala menunduk menuju kamarnya.

"Haechan tunggu" ucap Jeno meraih pergelangan tangan Haechan membuat langkah Haechan terhenti di ambang pintu kamarnya.

Jeno, meraih kedua bahu Haechan dan mengarahkannya menghadapnya lalu menarik Haechan kedalam pelukannya dan sesaat kemudian tubuh Haechan mulai bergetar.

"Udah jangan di pikirin, bukannya kau bilang kau sudah tak mencintainya" ucap Jeno sambil mengusap punggung Haechan.

Haechan, mulai menggerakkan tangannya untuk memeluk Jeno dan itu membuat Jeno merasakan sesuatu yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

"Chan" panggil Jeno tapi tak ada respon dari Haechan yang malah mengeratkan pelukannya dan semakin menyembunyikan wajahnya di dada bidang Jeno meski tangisnya sudah reda.

"Chan... ini bikin aku sukit bernafas" ucap Jeno yang tetap tak di perdulikan Haechan.

"Ya! Byun Haechan aku bisa mati bodoh"

"Kita mati sama-sama ya No"

Mendengar itu mata Jeno membola "Yak! gila aja aku mati sekarang, utangmu masih banyak, dan aku juga belum berbaikan dengan appaku"

Mendengar itu Haechan melonggarkan pelukannya dan menatap ke arah Jeno.

"Aku baru sadar kalau kau tak pernah membicarakan orang tuamu, kau tak tinggal bersama mereka?" tanya Haechan yang malah mengalihkan percakapan.

"Aku bakal jawab kalau kau jawab tentang perasaanmu ke Somi setelah kejadian di markas tadi" ucap Jeno membuat Haechan melepaskan pelukannya dan kembali berjalan masuk kedalam kamar di ikuti Jeno.

Flashback oN.

Brak!

Tawa Haechan terhenti saat memdengar suara seseorang menginjak seng yang tergeletak di bangunan kosong itu.

"Somi?" ucap Haechan melihat Somi sang mantan ada di sana.

Somi, sendiri sempat terkejut tapi dia mencoba untuk tak terkecoh karena tujuannya kesana lebih penting.

"Oppa aku hamil" ucap Somi membuat semua orang yang ada di sana terkejut termasuk Haechan selaku mantannya yang merasa tak pernah melakukan hubungan sex dengan Somi kenapa Somi bisa hamil.

Jeno, yang menyadari perubahan ekspresi Haechan langsung menarik Haechan dan memberi jalan untuk Somi yang mendekati Jaemin.

"Oppa, aku hamil dan kau harus tanggung jawab" ucap Somi berdiri di hadapan Jaemin.

Jaemin, melihat 3 sahabatnya dan Haechan sesaat sebelum kembali ke Somi, "kau yakin dia anak ku?" tanya Jaemin.

Plak!

Jisung, Hyunjin dan Jeno membolakan matanya saat satu tamparan mendarat pada pipi Jaemin, tapi bukan tamparan itu yang membuat mereka terkejut, melainkan siapa yang menampar Jaemin.

"Kalau kau cowo, harusnya kau bisa jaga ucapanmu pada wanita" ucap Haechan.

"Tapi Chan"

"Jaem, aku tau kau orang baik meski kau meniduri banyak wanita dan uke, tapi yang namanya berani berbuat harus berani bertanggung jawab"

Mendengar ucapan Haechan membuat emosi Jaemin sedikit terpancing dan dia mendorong Haechan hingga terjatuh.

"Yak! Jaemin!" teriak Jeno langsung menolong Haechan, "Kenapa kau mendorongnya? apa yang dia ucapkan itu benar" lanjut Jeno.

"Ck! Sekarang kau membelanya? Aku tau Jen kau mencintai Haechan tapi dia sudah menuduhku menghamili jalang itu" ucap Jaemin sambil menunjuk Somi.

"Dia bukan jalang" ucap Haechan, yang pasti tau siapa Somi dan dia yakin Somi gak akan melakukan itu.

Jaemin, menatap ke arah Haechan "dari mana kau tau?" tanya Jaemin.

Haechan, melihat ke arah Somi sesaat sebelum dia menunduk entah karena apa.

"Itu bukan urusanmu dan kau selesaikan urusanmu dengannya" ucap Jeno sambil melihat kearah Somi lalu beralih pada Haechan dan meraih tangan Haechan "Maaf sudah membuat kekacauan" lanjut Jeno sebelum menarik Haechan pergi dari sana.

Flashback Off.

"Sekarang ceritakan kenapa kau tak pernah menenui appamu?" tanya Haechan setelah menceritakan kenapa dia yakin Somi tak melakukan sex dengan lelaki banyak lelaki dan percaya kalau benar Somi hamil pasti itu anaknya Jaemin seperti yang di katakan Somi tadi.

- - -ooOoo- - -

Bingung? Sama wehhh 🤣🤣🤣🤣

"100 Day's" {Nohyuck} || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang