"Duapuluh enam"

4.4K 456 23
                                    

"Duapuluh enam"












Haechan, pulang saat hari sudah benar-benar gelap atau bisa di bilang tengah malam dan dia yang akan masuk kekamarnya tak sengaja melihat ke arah kamar Jeno dan memutuskan untuk pergi ke kamar Jeno terlebih dulu.

Cklek!

Haechan, mengerutkan dahinya karena tak melihat Jeno di ranjangnya sebelum dia melangkah masuk.

"Jeno~aaa" panggil Haechan sambil terus masuk dan akhirnya dia melihat Jeno duduk di balkon kamarnya.

"Jeno~aaa" panggi Haechan lagi mendekati Jeno dan betapa terkejutnya Haechan melihat puluhan kaleng bir yang berserakan di lantai dan Jeno yang setengah sadar duduk di kursi yang ada di balkon itu dengan kepala menunduk.

"Astaga Jeno!" teriak Haechan langsung menghampiri Jeno dan menangkup kedua pipi Jeno.

"Hai?" ucap Jeno sambil nyengir.

"Kau sedang sakit dan kau minum bir sebanyak ini?"

"Aku cemburu, aku gak suka, hik! aku gak suka Haechan sama yang lain" ucap Jeno sambil meraih bahu Haechan yang berusaha mengangkat Jeno dan akan memindahkan ke ranjang, "Kau tau, cemberu.. iya aku cemburu Ahahaha aku cemburu... aku cemburu Chan~aaa" lanjut Jeno sambil tertawa dan berjalan sempoyongan di tuntun haechan menuju ranjang.

"Serah kau No, serah ini kenapa kau berat banget sih astaga" ucap Haechan.

Brugh!

Akhirnya Haechan berhasil memindahkan Jeno ke atas ranjang dan membenarkan posisi tidur Jeno lalu menarik selimut untuk menyelimuti tubuh Jeno dan Haechan pergi membersihkan kaleng-kaleng yang berserakan di balkon.

"HAECHAN!"

Haechan, yang baru selesai memasukkan kaleng-kaleng itu kedalam kantong plastik harus menghela nafas sabar karena terkejut plastik yang dia pegang terjatuh dan kaleng- kaleng di dalamnya kembali berserakan.

"Sabar Chan sabar" gumam Haechan untuk dirinya sendiri dan akan kembali membereskan kaleng- kaleng itu.

"Haechan Jangan pergi!"

"Haechan jangan pergi.... Jangan tinggalin aku Chan~aaa"

Mendengar itu Haechan memilih meletakkan sampahnya dan berjalan mendekati Jeno yang ternyata masih menutup mata artinya Jeno hanya mengigau karena pengaruh alkohol.

"Haechan jangan pergi" ucap Jeno lagi.

"Emang aku mau pergi kemana? hutang ku aja masih banyak karena kau tambah terus"

"Haechan jangan pergi"

"Aku gak pergi" jawab Haechan.

"Haechan aku mohon jangan pergi"

"Lama-lama aku tampol pakek sepatu juga kau jangan pergi.. jangan pergi mulu, gak akan pergi aku" ucap Haechan sambil berjalan mendekati pintu dan berbiat akan pergi dari kamar Jeno.

"HAECHAN JANGAN... JANGAN PERGI..!!!"

Suwiiinngg....

Plak!

Haechan, benar-benar melempar sendal rumah yang dia pakai tepat di kepala Jeno dan tanpa sepatah kata Haechan pergi dari kamar Jeno yang sudah tak bergerak entah tidur atau pingsan karena sendal Haechan.

- - -ooOoo- - -

"Gghhh~" lenguh Jeno sambil perlahan membuka matanya dan sesekali memijat kepalanya yang terasa pusing.

Jeno, mencoba untuk duduk tapi tubuhnya terasa ada sesuatu yang menindihnya.

Srak!

Mata Jeno membola meligat Haechan tidur seperti sedang memeluk sebuah guling dan kampretnya Haechan tidur menutupi seluruh tubuhnya sehingga Jeno tak melihat adanya Haechan saat membuka matanya.

"Astaga kenapa dia ada di sini?" gumam Jeno.

"Woe Chan bangun" ucap Jeno lagi sambil berusaha mengangkat kepa Haechan dan memindahkannya ke bantal di sebelahnya.

"Gghhh~" lenguh Haechan karena merasa tidurnya terusin dan malah mengeratkan pelukannya pada Jeno.

"Heh! Chan bangun bisa mati sesak nafas aku kalau kau meluknya kayak gini" ucap Jeno mencoba melepaskan pelukan Haechan tapi tetap aja gagal dan akhirnya Jeno memilih pasrah menunggu sampai Haechan terbangun.

Pluk!

Heg!

Lagi-lagi mata Jeno melotot sempurna, "H-a-e-chan, kau memukul masa depanku, HUAAAA EOMMA...!!!!" teriak Jeno saat tanpa sengaja tangan Haechan memukul penis Jeno dan itu berhasil membuat Haechan terbangun.

"Jeno...Jeno... ada apa No... eh! jangan nangis No, kau ini kenapa?" panik Haechan sambil mengusap kasar air mata Jeno sexerti seorang obu yang sedang menenangkan anaknya.








- - -ooOoo- - -


Kalian ini kenapa sih, bingung aku 😩😩

"100 Day's" {Nohyuck} || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang