"Empatpuluh empat"

3.6K 325 6
                                    

"Empatpuluh empat"














Bugh!

Plak!

Bugh!

Bugh!

"Haechan berhenti!!"

Bugh!

Bugh!

Haechan, terus memukuli Jeno dengan brutal tak perduli kalau pun Jeno akan mati.

Srak!

Brugh!

Haechan, dengan nafas terengah-engah seolah habis ikut lari maraton menatap tajan Jeno yang sekarang mengukuhnya.

"Kau kenapa hhmmm?" tanya Jeno.

"Yang harusnya tanya kau kenapa itu aku!" jawab Haechan nyolot.

"Ya udah tanya, gak usah pakek ngebukin juga"

"Apa maksudmu mau menikah denganku? dan kenapa kau tiba-tiba meminta maaf pada Appamu?" tanya Haechan.

Dan sudah seperti dugaan Jeno kalau Haechan akan menanyakan ini. (ya iyalah orang lu aneh, jangan Haechan aku aja yg nulis ini bingung kok lu kenapa)

Jeno, beranjak dari atas Haechan dan berjalan menuju salah satu laci yang ada di kamarnya tanpa sepatah kata lalu mengabil sesuatu dan kembali mendatangi Haechan yang kini duduk sila di atas ranjang.

- - -ooOoo- - -

"Sekarang cepat bilang" ucap Jaemin yang di angguki kedua sahabatnya yang tak lain tak bukan adalah Jisung dan Hyunjin karena Jeno ada urusan sama ayang di apartenent.

"Aku....aku ..." Somi meremas roknya dengan kepala menunduk membuat ketiga cowo di depannya semakin fokus padanya.

"Aku ingin membatalkan tunangan kita" ucap Somi dengan cepat dan menatap Jaemin.

Keempat orang yang duduk saling berhadapan itu terdiam mendengar ucapan Somi yang tiba-tiba ingin membatalkan pertunangannya dengan Jaemin yang padahal Jaemin udah siap untuk bertanggung jawab atas kehamilan Somi.

Plak!

"Kau sih Jaem, udah mau tunangan masih ngewe cabe-cabe an" ucap Hyunjin sambil menepuk kepala bagian belakang Jaemin.

"Bener tuh, kau sih Jaem" sahut Jisung.

Jaemin, membenarkan posisi duduknya dan melihat kedua sahabatnya secara bergantian "kok jadi aku?" ucap Jaemin.

"Kebanyakan dosa jadi goblok dia" ucap Hyunjin yang langsung di angguki oleh Jisung.

"Kan kau mau nikah nih sama Somi, otomatis kau bakal jadi suami kan ya" ucap Jisung yang lagi kesurupan mangkanya ngomongnya bener.

"Ya coba kau pikir, istri mana yang mau kalau suaminya ngewe orang lain?" lanjut Jisung.

"Gak ada sih, truss hubungannya apa?"

Jisung, melihat ke arah Hyunjin yang sudah menahan tawa mendengar pertanyaan Jaemin, "Mending jelasin ke Jeno gak sih?, ini orang lebih begok dari Jeno ternyata" ucap Jisung yang seketika membuat tawa Hyunjin pecah.

"Buahahaha...hahaha... sumpah sakit perutku ahahah...ahahah...Somi...Somi... aduh... keputusanmu bener, jangan nikah sama dia ahahaha..."

Somi, yang tadinya merasa tegang mulai membaur karena obrolan absurd tiga sahabat yang ada di depannya.

"Tapi aku ingin membatalkan pertunangan itu karena sebenarnya ini bukan anak Jaemin Oppa" ucap Somi yang seketika membuah 3 sahabat itu terdiam menatapnya dan suasana kembali tegang.

- - -ooOoo- - -

Sedangkan di sisi lain atau lebih tepatnya di apartement Jeno, Haechan berjalan mondar mandiri sambil membawa selembar kertas dan foto di tangannya.

"Jadi tuan Lee selama ini hanya di jebak?"

"Kalau begitu kecelakaan eomma mu bukan karena tuan Lee"

"Dan selama ini kau salah paham pada Appamu tentang pembunuhan itu karena kau mendengar rencana bawahan Appamu, dan itu juga alasan kenapa kau tiba-tiba meminta maaf pada Appamu?" ucap Haechan masih sambil mondar mandir di depan Jeno yang hanya ngangguk-ngangguk di setiap ucapan Haechan.

"YAK LEE JENO..!!" teriak Haechan tiba-tiba membuat Jeno terperanjat terkejut.

"Kau berdosa Lee kau berdosa" ucap Haechan dengan nada seperti sedang menakut-nakuti anak kecil.

"Apaan sih! sini balikin ini barang bukti untuk jeblosin pak Kim ke penjara tau" ucap Jeno sambil merebut kertas dan foto yang di pegang Haechan lalu melenggang pergi.

"Ck! sok keren, padahal emang iya keren...ganteng pula" gumam Haechan tanpa sadar Jeno mendengar itu dan tersenyum.

Jadi Jeno diam-diam mencari tau tentang kematian eommanya setelah Haechan memohon untuk mencari tau kebenaran kematian eommanya dan jangan langsung menyimpulkan kalau tua Lee atau Appa Jeno yang membunuh nyonya Lee atau eomma Jeno.

Lalu kenapa Haechan yakin kalau tuan Lee bukan pembunuhnya padahal mereka kan gak saling kenal... bahkan Haechan dan Jeno yang satu kelas aja bisa deket karena kecelakaan kaleng yang membuat mobil Jeno lecet kan..??

Itu ntar ada jawabannya...tunggu aja chapt selanjutnya.

- - -ooOoo- - -

100 hari nya lama ya 🤣🤣 gk ending" masa 😅

"100 Day's" {Nohyuck} || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang