"Duapuluh tujuh"

4.5K 471 12
                                    

"Duapuluh tujuh"














Haechan dan Jeno duduk berhadapan di ruang makan sengan peralatan makan di hadapan mereka masing-masing.

"Maaf" ucap Haechan yang akhirnya membuka suara setelah mereka saling diam hampir 15 menit.

"Hhmmm" jawab Jeno.

"Kok Hmmm sih"

Jeno, mengangkat kepalanya dan menatap Haechan "Lalu mau mu apa?" tanya Jeno.

Bukannya menjawab Haechan malah menggembungkan kedua pipinya yang udah gembul jadi tambal gembul.

"Ah! iya, semalam kemana kau?" tanya Jeno mengalihkan pembicaraan.

"Huh?!"

"Semalam kau kemana aku tanya"

"Semalam?" tanya balik Haechan sambil berpose memikir udah mirip orang amnesia.

Jeno, yang melihat ekspresi Haechan hanya bisa memasang wajah masam mau nampol tapi gak tega, gak di tampol kok ya ngeselin itu beruang alaska.

"Oh! semalam aku ingat!" teriak Haechan sambil gebrak meja hampir membuat Jeno keselek garbu.

"Yak! bisa santai aja sih" kesal Jeno.

"Hehehe... maaf kelepasan, ummm aku semalam kerumasakit" ucap Haechan.

"Rumasakit?" tanya Jeno memastikan dengan dahi mengerut curiga.

"Iya, kenapa emang?"

Jeno, menggelengkan kepalanya dan lanjut makan mengabaikan Haechan yang sekarang bingung karena emang dia semalam ke rumasakit setelah eommanya menelfon dan bilang ada di rumasakit.

- - -ooOoo- - -

Di sisi lain atau lebih tepatnya di sekolah, 3 Kupret sedang berdiri di ambang gerbang sekolah sambil ngegodain uke dan cewe-cewe yang lewat di depan mereka.

"Ini Haechan kemana sih?" ucap Hyunjin yang tak di hiraukan oleh Jaemin yang lain ngikut satu cewe untuk di godanya dan Jisung yang berdiri di samping Jaemin ngelihat cara ngegoda Jaemin.

Dan karena tak ada respons akhirnya Hyunjin menoleh dan seketika memasang wajah masam dan kesal melihat kedua temannya.

"Woe! kalian ngapai?" tanya Hyunjin.

"Kau yang ngapain berdiri di situ? mending sini, nih ciwi monthoq" ucap Jaemin.

Hyunjin, memutar bola matanya mendengar ucapan Jaemin tapi dia juga tetep jalan deketin Jaemin dan Jisung dan ikut-ikutan godain ciwi-ciwi.

"Mumpung Haechan belum dateng, mending kita di sini dulu" ucap Jaemin yang langsung di angguki oleh Jisung.

"Jaem...Jaem..." panggil Jisung sambil menepuk-nepuk bahu Jaemin.

"Apa sih?"

Jisung, menunjuk arah bawah atau lebih tepatnya pada celananya yang mengembung.

"Anjir! sange kau?" tanya Jaemin dan Jisung mengangguk sambil menunjukkan deretan giginya.

- - -ooOoo- - -

Cklek!

Jeno, keluar dari kamarnya dan mulai celingukan mencari keberadaan Haechan.

"Chan?" panggil Jeno sambil berjalan menuruni tangga.

"Haechan?" panggil Jeno lagi tapi tetap tak ada jawaban dari yang di panggil membuat Jeno mulai memanyunkan bibirnya.

"Di tinggal lagi" gumam Jeno.

Cklek!

Langkah Jeno terhenti saat pintu utama terbuka dan memperlihatkan sosok Haechan memasuki apartemen.

"Ah! udah bangun kau" ucap Haechan dan Jeno hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Dari mana kau?" tanya balik Jeno.

Haechan, tak menjawab dan hanya mengangkat kantong plastik yang dia bawa sambil berjalan menuju dapur.

Dan Jeno yang masih ada di ujung tangga yang tadinya mau ke ruang tv jadi belok ke arah dapur ngikutin Haechan.

"Chan"

"Hhhmmm"

"Aku boleh tanya gak?" ucap Jeno yang terdengar aneh karena selama ini kan dia berlagak masa bodoh dan semenang-menang, kenapa ini tiba-tiba berubah kayak cowo kalem.

Haechan, membalikan badannya menghadap Jeno dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Ini Jeno kan?" tanya Haechan dan Jeno mengangguk, "tapi kayak bukan Jeno" lanjut Haechan membuat Jeno mengeritkan dahinya.

"Maksudmu?"

Haechan, tersenyum dan mendekati Jeno lalu mengusap lembut rahang tegas Jeno.

Chup!

Mata Jeno membola saat Haechan tiba-tiba memberi kecupan pada pipinya dan seketika wajah nya memerah sudah mirip udang rebus.

"Oh! ternyata Jeno beneran, lagian kau aneh sih, sejak kapan kau mau ngomong minta izin dulu? biasanya nrocos gitu aja" ucap Haechan sambil berjalan balik ke belanjaannya dan mengabaikan Jeno yang hampir pingsan karenanya.

- - -ooOoo- - -

Jeno lemah banget lu jadi cowo, baru di cium pipi juga.

"100 Day's" {Nohyuck} || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang