"Duapuluh empat"

4.9K 470 22
                                    

"Duapuluh empat"











"Haechan!"

Yang di panggil menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya guna melihat siapa yang menyalanya.

"Kak Ren?" ucap Haechan.

Renjun, tersenyum ke arah Haechan sebelum dia celingukan seperti mencari sesuatu, "tumben gak bareng Jeno" ucap Renjun.

"Dia gak masuk sekolah kak" jawab Haechan.

"Yes! baguslah"

"Hah?!"

"Ah! enggak itu tadi... ummm" Renjun bingung mencari alasan sambil garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Haechan!"

Lagi-lagi ada yang memanggil Haechan dan itu membuat Haechan mau pun Renjun menoleh ke sumber suara.

Haechan, membolakan matanya dan membuka mulutnya melihat siapa yang memanggilnya.

"K-kenapa kalian di sini?" tanya Haechan membuat Renjun sedikit bingung.

"Mereka siapa Chan?" tanya Renjun.

Haechan, melihat Renjun sesaat dan beralih pada orang yang menghampirinya, "Mereka-"

"Jaemin, dan ini Hyunjin lalu itu Jisung" ucap Jemin memperkenalkan dirinya sendiri dan keda sahabatnya memotong ucapan Haechan.

Haechan, tersenyum canggung melihat kearah Renjun yang terlihat kebingungan mentaal Haechan seolah meminta penjelasan.


- - -ooOoo- - -





Bak searing Raja yang kemana-mana akan terus di kawal oleh pengawal, kini Haechan merasan itu karena Jaemin, Jisung dan Hyunjin terus mengikuti dirinya kemnapun.

"Kalian ini kenapa sih?" kesal Haechan yang terus-terusan di ikuti.

"Ngelindungi kau lah ngapain lagi emang" jawab Hyunjin yang langsung di angguki Jaemin dan JIsung.

Haechan, memutar bola matanya malas "emana kalin pikir aku bayi apa?" ucap Haechan.

"Bagi aku sih enggak, orang kau smok git-"

Plak!

ucapan Jaemin terhenti saat Jisung tiba-tiba memukul kepalanya, "inget woe, Jeno kalau ngamuk serem" ucap Jisuang.

Mendengar nama Jeno di sebut, Haecahan mengerutkan dahinya, "tunggu!" ucap Haechan menghentikan debat antara Jaemin dan Jisung.

"Apa?"

"Jangan bilang kalian tiba-tiba ada di sini karena Jeno?" ucap Haechan dan tiga kampret itu mengangguk menginyakan pertanyaan Haecahan yang langsung menguap wajahnya dengan kasar tak tau harus ngomong apa lagi bisa-bisanya Jeno menyuruh tiga kunyuk itu pinade sekolah Hanna untuk jagain Haechan selama Jeno sakit.


FlashBack oN.

"Chan?" panggil Jeno membuat langkah Haechan terhenti dan menoleh ke arah Jeno yang ada di ranjangnya.

"Aku gak apa-apa sungguh, aku sekolah ya?" ucap Jeno dengan watah memelas menatap Haechan.

"Gak!"

"Tapi Chan"

"Di bilang enggak ya enggak" ucap Haechan sekelum benar- benar pergi meninggalkan Jeno yang akan kembali protes.

Setelah kepergian Haechan, Jeno mulai kebingungan karena dia berpikir Renjun pasti akan dengan leluasa ngedeketin Haechan.

"Gimana ini? aish! ini semua gara-gara 3 kampret it-" ucapan Jeno terhenti saat mengingat akan  3 shabatnya yang mungkin bisa dia montai tolong untuk menjaga Haechan.

Tanpa basa-basi lagi Jeno mencari keberadaan ponselnya dań melakukan panggilan grup ke 3 sahabatnya.

"Apa sih Jen pagi-pagi ganggu aja" ucap Jaemin yang pertama kali mengangkat panggilan itu.

"Tunggu yang lain gabung nanti aku kasih tau" ucap Jeno yang sepertinya Jaemin tak perdeli dan malah kembali memejamkan matanya sampai bebepa detik kemudian Hyunjin dan Jisung pun bergabung dalam pamggilan.

"Woe! kalian harus tolongin aku" ucap Jeno dan 3 sahabatnya mulai fokus padanya.

"Tolongin apa?" tanya Hyunjin.

"Hari ini kalian sekolah di sekolahku"

"Gila kau ya, itu mana mungkin" sahut Jaemin.

"Mungkin, ntar aku yang bilang ke kepala sekolah, kalian ingatkan itu sekolah punya siapa"

Mendengar ucapan Jeno, tiga temannya pun hanya bisa menghela nafas pasrah, ya namanya orang kaya mah bebas ye kan.

"Lagian ini semua kalian kalian, kalau kalian gak mukulin aku sampek separah ini aku masih bisa sekolah sekarang"

"Wait! yang luka cuma wajahmu bukan kakimu napa kau gak bisa selolah?" tanya Jisung.

"Di banting Haechan aku semalam"

Ketiga teman Jeno seketika tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban Jeno yang segede gaban bisa di banting oleh Haechan yang imut-imut gitu.

"Truss, kenapa malah kita yang di suruh ke sekolahmu coba?"

"Di sana ada kakel suka sama Haechan, kalian harus buat mereka gak deketan"

"Kau cemburu?" tanya Hyunjin.

"Enggak"

"Heleh! ngaku aja napa Jen"

"Beneran aku gak cemburu"

"Truss?"

"Cuma gak suka sama itu kakak kelas karena suka maksa Haechan"

"Kayak kau gak pernah maksa Haechan aja, itu mobil mu lecel ngebenerin cuma $100 aja bahkan gak usah bayar karena itu bengkel pamanmu" ucap Jaemin.

"Aah! udahlah lah pokoknya hari ini kalian harus jagain Haechan atau aku tuntut kalian karena ngeoyok aku" ucap Jeno sebelum mematikan sambungan tak memberi kesempatan untuk 3 sahabatnya membela diri atau melakukan penolakan.

Flashback Off.

Haechan, membuang nafas lelah dan akhirnya memcoba untuk bodoh amat dengan 3 sabar Jeno yang benar-benar sudah mirip Bodyguard sekarang.

- - -ooOoo- - -

Jeno astaga kau ini pengen cubit ginjalmu aku tuh 🤣

"100 Day's" {Nohyuck} || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang