"Limapuluh satu" (end)

4.6K 285 21
                                    

"Limapuluh satu" (end)













Brak!

Bruh!

Srak!

"Yak...Yak... Lee Jeno stop"

Yang di ajak bicara tak perduli dan malah melangkah perlahan dengan tatapan mirip macan kelaparan.

"Jeno...kita bicarakan ini baik-baik Okay"

Srak!

"Yak!!"

Haechan dan Jeno kejar-kejaran di dalam kamar hingga menimbulkan suara gaduh dari barang-barang yang terjatuh karena tersenggol atau tak sengaja terkena lemparan yang Jeno dan Haechan lakukan.

"Lee Haechan berhenti kau"

"Gak mau... ampun Jeno~aaa hhuaaaa aku capek" ucap Haechan dengan nafas ngos-ngos an.

"Mangkanya berhenti"

Haechan, menggelengkan kepalanya, "Gak mau" ucap Haechan.

"Kenapa? kita kan udah nikah"

"Ya tau tapi kamu serem gak mau aku" ucap Haechan polos.

"Aish! sini kamu" ucap Jeno mulai kembali melangkah mendekati Haechan yang juga mulai menghindar lagi.

Dan mereka lanjut kejar-kejaran sampai mereka berdua kelelahan dan alhirnya tertidur di kamar yang sangat berantakan di malam pertama setelah mereka resmi menjadi pasangan suami istri.

Flashback oN.

Dddrrrttttt.....

Haechan, yang sedang menatap dirinya dari pantulan cermin yang ada di hadapannya di kejutkan dengan getaran ponsel yang ada di sampingnya.

"Jeno?" gumam Haechan sebelum menggeser ikon hijau dan mengatakan ponsel ke telinganya.

"Nde?"

"Lagi ngapain?"

"Gak ngapa-ngapain hanya nunggu eomma"

"Aku merindukanmu"

Ucapan dari lelaki tampan yang ada di seberang sana berhasil membuat wajah Haechan memanas.

"Jangan senyum-senyum terus ntar gigimu kering"

"Yak! Lee Jeno"

"Iya Lee Haechan?"

"Aish! margaku masih Byun"

"3 jam lagi ganti Lee"

"Serahmu lah No"

Haechan, mematikan sambungan secara sepihak dan meletakkan ponselnya kembali di aras meja yang ada di sebelahnya.

"Appa" ucap Haechan sambil menatap pantulannya di cermin, "Mian~aaa, Echan ingkar janji memberimu menantu yang cantik seperti eomma, Mian~aaa echan tak bisa seperti apa yang Appa harapkan" lanjut Haechan dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.

"Hari ini echan akan menikah, echan juga tak tau kalau echan akan seperti ini, tapi Appa... echan bahagia, maafin echan"

Ya, hari ini tepat dua minggu setelah kejadian tak terduga di gudang sekolah yang berujung pernikahan antara Jeno dan Haechan.

Haechan, tak pernah berpikir kalau seksualnya menyimpang dan lebih tak percaya kalau dia akan menikah dengan orang yang menyiksanya selama 100 hari, ya 100 hari karena hari kebetulan tepat hari ke 100 masa hukuman Haechan karena membuat mobil Jeno lecet.

"100 Day's" {Nohyuck} || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang