empat.

10.8K 1.1K 180
                                    

"Alinnnnnnn"

Teriakan Renjun terdengar memenuhi penjuru rumah mungil milik keluarga Lai Guanlin itu. Yang dipanggil pun buru buru menghampiri sumber suara demi menghindari teriakan yang akan terdengar lebih nyaring lagi.

"Yinnnn" panggil bocah mungil sembari mengulur ulurkan tangannya ketika melihat kedatangan dari lelaki berbadan tinggi yang notabene adalahnya papa nya itu

"Yang, lo kalo manggil gue pakai sebutan papa dong! Nih bocil niruin panggilan lo nih" Guanlin menghela nafas pelan kemudian menarik Ayden ke gendonganya

Renjun terkekeh dan berbalik menatap suaminya. "Iya iya. Sorry, papa"

"Ada apa teriak teriak manggil gue?"

Renjun mengulurkan semangkuk kecil makanan untuk Ayden kepada Guanlin. "Tolong suapin Ayden dong, sekalian ajakin jalan jalan depan rumah tuh. Gue lihat tadi ada jeno juga lagi nyuapin Jisung"

"Lo mau ngapain emang?"

"Gue mau bebersih ini. Tolong dong sekali kali, minggu gini jangan cuma ngegame bisaan lo. Ajakin kek anaknya jalan, itung itung bonding bapak anak"

"Iya iya becanda doang gue, brooo. Lo kalo capek mending istirahat aja, biar nanti gue telfon bibi buat kesini beresin rumah"

"Gak perlu. Gue masih bisa kok beresin sendiri. Makan malam mau makan apa?"

"Terserah lo aja mau masak apa pasti gue makan kok"

"Gue masakin semur katak mau?"

Guanlin bergidik ngeri. "Ya jangan dong, Ngeri banget semur katak. Makanan apa aja yang normal pokoknya"

"Gue masakin nasi goreng aja ya sama ayam?"

"Iya boleh"

"Ya udah itu Aydennya suapin dulu, gue mau beberes sekalian masak"

Guanlin mengangguk kemudian mendekatkan dirinya kepada Renjun.

Cuppp

Guanlin memberikan satu kecupan di dahi Renjun yang membuat Renjun sedikit kaget. "Semangat beberesnya papi" ucapnya yang kemudian berlalu membawa Ayden keluar rumah.

"Ngengg" ucap Ayden sembari menunjuk mobil mobilannya yang berada di garasi

"Mau naik mobil?"

Ayden mengangguk kemudian Guanlin meletakan Ayden di mobil mini miliknya dan ia kendalikan menggunakan remot kontrol keluar pekarangan rumahnya menuju taman depan.

"Jen" sapa Guanlin ketika melihat Jeno tengah mendorong ayunan untuk Jisung

"Oi lin, di suruh ngasuh anak juga lo?"

"Iya ini sambil nyuapin si bocil"

Guanlin kemudian mengambil tempat duduk di samping ayunan. Ia bergantian menyuapi Ayden dan melajukan mobil mini Ayden berputar mengelilingi taman mini itu.

"Lin, lo tau gak di ujung sana rumah kosong udah ada yang nempatin"

"Rumah warna putih itu?" tanya Guanlin

"Iya, gue tadi baru di kasih tau pak RT"

"Udah kenalan lo sama orangnya? Sekeluarga?"

"Enggak. Janda dia"

"Sumpah?" Guanlin Nampak terkejut

"Iya, gue belum kenalan sih. Belum liat juga, Cuma kata pak RT mah cakep"

"Dih, pak RT mah semua juga di bilang cakep"

"Ya wajar pak RT duda. Eh eh itu tuh keluar orangnya"

Guanlin menoleh mengikuti arah yang Jeno tunjuk, dan memang ia dapat melihat seorang perempuan keluar dari rumah yang berada di ujung itu.

Kisah Papa Papi - GuanrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang