enam puluh delapan 🔞

9.1K 631 29
                                    

[harap bijak membaca ya guys! Chap ini isinya uh ah uh ah semua]

Guanlin menitipkan kedua buah hatinya kepada orang tuanya hari ini.  Sebenarnya Renjun merasa sedikit keberatan dan tidak tega meninggalkan kedua buah hatinya untuk semalam, namun demi Guanlin tidak marah lagi, mau tidak mau ia harus meninggalkan sebentar kedua buah hatinya itu.

"Ini kita mau kemana sih?" Tanya Renjun yang ternyata Guanlin melajukan mobilnya meninggalkan kota Jakarta.

"Udah diem aja. Nurut aja gak perlu banyak tanya."

Renjun berdecak. "Ish! Nyebelin banget!"

Guanlin menoleh. "Salah siapa nakal banget gak bisa dibilangin?"

"Ya kan gue udah minta maaf Alin.."

Guanlin berdecak, melepaskan genggamannya dari tangan Renjun. "Ya udah balik aja deh. Lo juga kayaknya gak seneng"

Renjun buru buru menggeleng cepat dan menarik tangan Guanlin lagi.

"Enggak! Jangan. Ayo lanjutin aja"

"Yakin? Jangan nyesel ya?"

Renjun mengangguk, Guanlin menepikan mobilnya ke salah satu rest area. Ia menoleh ke belakang dan mengambil sesuatu lalu memberikannya kepada Renjun.

"Ini apa?"

"Gak usah sok polos, gue tau lo gak mungkin gak tau ini apa. Turunin celana lo"

"L-lin? Lo serius? Disini? Ditempat ini?"

Guanlin mengangguk. "Cepet."

"Lo.. lo gak pernah senekat ini"

"Lo yang bikin gue nekat. Lo susah banget dikasih tau"

Renjun berdecak sejenak kemudian menurunkan celana yang ia kenakan sebatas lutut. Renjun sebenarnya cukup takut ada yang memergoki mereka, namun melihat dari keadaan yang sepi, kaca mobil Guanlin yang gelap dan ini adalah malam hari, Renjun sedikit bisa mengurangi ketakutannya.

"Shhh.." Renjun perlahan memasukan vibrator yang diberikan Guanlin ke dalam lubang miliknya.

Guanlin menyunggingkan senyumnya, "pake lagi celana lo"

Renjun menurut, dengan perlahan ia menaikkan kembali celananya. Guanlin dengan remote control ditangannya mulai menggoda Renjun dengan menaikkan kecepatan dari vibrator itu.

"Akhh!!" Renjun melotot menatap Guanlin tak terima, sedangkan Guanlin terkekeh.

"Beli kondom dulu sana, gue tunggu sini"

"Ck! Lin yang bener aja deh. Ini vibrator masih ada di lubang gue"

"Loh? Katanya lo mau gue hukum?"

"Aishhh!!! Oke oke!"

Renjun langsung keluar dari mobil mereka dan berjalan menuju salah satu minimarket yang berada di rest area tersebut.

Guanlin memperhatikan Renjun dari dalam mobil, ia terkekeh melihat suaminya itu berjalan sedikit kesusahan.

Guanlin lagi lagi memainkan tingkat getaran dari vibrator membuat Renjun beberapakali menoleh ke arah mobil mereka.

Renjun mengumpat dalam batinnya, menyesali keputusannya untuk mengiyakan hukuman Guanlin karena kini dirinya sendiri yang merasa sangat kesusahan.

Renjun buru buru keluar kala semua belanjaan sudah ia dapatkan. Ia membeli beberapa minuman, cemilan dan juga kondom pesanan Guanlin.

Brukkk

Renjun menjatuhkan belanjaannya kala kakinya bergetar hebat karena Guanlin memainkan tingkat getaran vibratornya.

"Eh? Lo gapapa?" Ucap seseorang yang buru buru menghampiri Renjun saat melihat Renjun menjatuhkan belanjaannya.

Kisah Papa Papi - GuanrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang