dua puluh lima.

7.8K 769 259
                                    

Dugggg duggg dugggg

"Yang, cepetan!!"

Renjun yang tengah menikmati mandinya itu seketika mengerutkan keningnya ketika mendengar bunyi ketukan pintu yang di ketuk secara brutal dari luar. Renjun mematikan keran shower yang tengah ia gunakan.

"Apa? Gue lagi mandi" saut Renjun dari dalam kamar mandi

"Cepetan, yang! Gue lagi mules" teriak Guanlin yang tidak kalah kerasnya sembari terus mengetuk pintu membuat Renjun berdecak kesal

"Gue lagi mandi, Alin! Belum selesai. Pakai kamar mandi bawah aja"

"Gak mau! Gue maunya disini, udah nyaman di kamar mandi atas"

Renjun kembali berdecak, ia buru buru menuntaskan mandinya. Setelah selesai, Renjun langsung memakai bathrobenya dan membuka pintu, membuat Guanlin buru buru masuk ketika pintu di buka.

"Hati hat-"

Buggghhh

"HAHAHHAHAHAHHA"

Guanlin tersungkur, Renjun hendak memperingati Guanlin jika lantainya licin, karena sebelum mandi, Renjun membersihkan kamar mandi terlebih dahulu. Namun belum selesai dia berucap, Guanlin sudah tersungkur lebih dulu.

"Awww"

Renjun menahan tawanya ketika melihat Guanlin jatuh tersungkur dengan wajah yang hampir saja masuk ke dalam closet.

"Aww, aduh yang ih ini tolongin"

Renjun mendekat dan membantu Guanlin berdiri.

"Weh! Dosa lo ngetawain suami" kesal Guanlin

Renjun masih terkekeh, tangannya masih berada di lengan Guanlin. "Hahaha habisnya wajah lo lucu banget"

"Luca lucu, sakit tau"

"Ya lo ngapain lari di kamar mandi sih, ah"

"Perut gue mules. Udah sana keluar lo, atau mau nemenin gue pup?"

Renjun memutar bola matanya malas. "Gak, makasih. Ampas lo bau, mending gue keluar demi menyelamatkan hidung gue"

"Ya udah cepetan keluar, gue udah di ujung nih" usir Guanlin yang membuat Renjun seketika langsung memilih keluar dan menutup pintunya rapat.

Broottt.. brottttt

"Guanlin!!! Jorok banget woy! Suaranya sampe luar!!" teriak Renjun yang entah mengapa malah menutup hidungnya

"Lo tuh jangan protes mulu. Nikmatin aja suara merdunya" balas Guanlin

"Merdu darimana sih? Polusi suara banget tau gak. Lo tadi malem kan udah gue bilangin, jangan makan sambel tengah malam! Tau rasa kan lo sekarang!" Renjun masih terus mendumel karena Guanlin yang tidak menuruti perintahnya tadi malam itu. Sedangkan Guanlin di dalam, lelaki itu tengah menikmati acara buang hajatnya sembari di temani suara kran yang sengaja ia buka.

*
*

"Kalian mau kemana habis ini?" tanya Renjun kepada Haechan dan Jaemin. Mereka kini tengah berada di pre-school tempat tiga bocah mungil menimba ilmu. Bukan menimba ilmu, lebih tepatnya belajar sembari bermain

"Gue ada urusan, mau check up ke dokter" jawab Jaemin

"Gue juga"

Renjun mengerutkan keningnya, "Tumben barengan?"

Haechan dan Jaemin saling pandang. "Ah, itu. Dokternya kan sama, terus besok mau ke luar kota si dokter, jadi bisanya sekarang gitu"

Renjun hanya mengangguk. "Gue pulang sendirian dong"

Kisah Papa Papi - GuanrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang